Dipindah kerjakan di perusahaan Nikodemus Grosvenor? Ini adalah sebuah kesalahan. Tanpa sebab, tiba-tiba dirinya dipindah kerjakan?
"Mrs, apakah ini tidak bisa dipikirkan lagi? Saya tak ingin bekerja untuknya. Saya hanya ini bekerja disini, sampai kapanpun." Ryarey sejak tadi mengikuti langkah Luciennce Grosvenor, CEO perusahaan La Beauty.
Langkah wanita itu terhenti, menghela nafasnya sejenak kemudian membalik badannya menghadap Ryarey. "Rey, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Saya tidak bisa memperjuangkan dirimu untuk tepat bekerja disini. Karena Nikodemus-"
Aa-Nikodemus. Lelaki arogan dan bajingan, batin Ryarey nama CEO La View tertangkap jelas ditelinganya.
"-Karena jika aku tidak memenuhi keinginannya, dia mengancam akan menghancurkan La Beauty dalam sekejap." Mendengar alasannya membuat Ryarey merasa bersalah telah menanyakan, padahal dirinya-tidak, semua pegawai di La Beauty yang sudah mengabdi dari La Beauty nol hingga sebesar ini mengetahui La Beauty adalah hidup Luciennce yang sudah dibangunnya dengan keringatnya sendiri.
Ryarey memberanikan dirinya untuk mengusap pundak bosnya itu, "Maafkan saya dan saya akan pindah kerja besok. Saya harap Mrs bisa terus membuat La Beauty semakin besar. Jika butuh bantuan hubungi saya."
Ketika dirinya hendak pergi, tangan wanita itu menahan kepergiaan Ryarey, "Ingatlah satu hal Rey, jika kakakku berbuat apapun terutama yang menyakitkan hatimu-saya mohon dengan sangat, tolong beritahu saya. Saya tak ingin kamu terluka karenanya." Ryarey hanya mengangguk, kemudian meninggalkan Luciennce yang masih menyesali keputusannya.
*
"Ryarey, kau kedatangan tamu." Salah satu kru memberitahunya seusai lelaki itu mengemas peralatan miliknya. "Dimana aku harus menemuinya?" tanya lelaki itu dengan membawa tasnya. Kru itu tidak menjawab melainkan langsung mengajaknya untuk menemui tamunya tersebut.
Kedua orang tersebut berjalan keluar dari lokasi pemotretan, "Tamumu ada didalam sana." Setelah mengatakan hal itu, kru tersebut langsung pergi meninggalkan Ryarey tanpa sepatah katapun. "Ah-Terima kasih," ucap Ryarey namun kru tersebut tak mendengarnya, dia sudah pergi terlalu jauh.
Dengan ragu, Ryarey membuka pintu mobil lalu masuk kedalam mobil tersebut. "Mr. Fournier senang bertemu dengan anda," lelaki yang kira-kira berusia kepala duapuluhan tersebut menjabat tangannya sedangkan dirinya hanya tersenyum.
"Ijinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya Nikodemus Grosvenor, pemilik perusahaan La View."
Ryarey sontak membelalakan matanya ketika nama perusahaan tersebut tercerna oleh otaknya. "La View? Ma-majalah dewasa?" tanyanya gugup. Nikodemus hanya mengangguk sambil mengeluarkan map coklat yang ada dibelakang jok mobil.
"Aku ingin mengontrak kerjasama denganmu, Mr. Fournier sebagai fotografer untuk majalah baru yang akan terbit sebulan lagi-" Nikodemus menyodorkan isi didalam map tersebut berserta bolpennya. "Untuk honor, jangan bingung. Aku akan berikan tiga kali lipat karena pekerja ini bukan sembarang pekerjaan dan hanya professional."
Lelaki yang dihadapan Nikodemus hanya menghela nafas, seolah memikirkan apa yang harus dia ucapkan sekarang ini. "Mr. Grosvenor, saya tahu ini tidak sopan. Tapi saya mohon maaf sekali, saya tidak bisa menerima tawaran ini karena saya tengah bekerja pada La Beauty."
Hanya cengiran yang terpampang dibawah tampannya tersebut. "Jika kau berminat untuk bekerjasama denganku, urusan La Beauty itu gampang-"
"Tidak. Saya tidak berminat untuk bekerja sama dengan anda. Sekali lagi saya minta maaf sebesar-besarnya. Permisi." Melihat perlakukan semena-mena Ryarey terhadapnya, membuatnya merasa diremehkan, baru kali ini ada seorang fotografer yang menolak tawaran bekerja dengannya. Sungguh mustahil, tapi otak seorang Nikodemus Grosvenor tidak akan tinggal diam jika keinginannya belum tercapai.
"Kekantor La Beauty, akan kuselesaikan beberapa permasalahan kecil ini." Sopir tersebut langsung menghidupkan mesin mobil dan menjalankan mobil menuju perusahaan yang dipinta oleh majikannya.
*
"Ada yang bisa saya bantu, Mr-Grosvenor?" tanya sang resepsionis dengan gugup ketika langsung berhadapan dengan lelaki bak dewa tersebut. Bagi Nikodemus, itu sudah menjadi makanan sehari-harinya, bertemu dengan wanita tak peduli darimana kalangannya, pesonanya selalu membuat wanita tersebut meleleh.
"Saya ingin bertemu dengan Ms. Grosvenor," balas Nikodemus sambil berkutat pada ponselnya. "A-apakah anda sudah membuat janji dengan beliau?" kembali si resepsionis bertanya.
Nikodemus menghentikan berkutat pada ponselnya dan mengarahkan pandangan mempesonanya namun menghujam pada si resepsionis, "Bisakah kau langsung panggilkan dia?"
Resepsionis tersebut langsung mengangkat gagang telepon dan menghubungi seketaris bosnya tersebut. "Baiklah," ucap resepsionis pada akhirnya sebelum diputuskan hubungan teleponnya. "Mr Grosvenor, anda bisa langsung menemui bos dilantai 34. Dia sudah menunggu anda."
Tanpa mengucapkan 'terima kasih' Nikodemus langsung melangkahkan kakinya menuju ke lift. Saat pintu lift terbuka, yang pertama kali ditangkapnya adalah sosok Ryarey, lelaki incarannya tengah berkutat pada kameranya. "Akan kubuat kau menjadi fotografer diperusahaanku," Ryarey langsung mengadah mencari sumber suara tersebut. Namun terlambat, Nikodemus sudah berada didalam lift sambil tersenyum licik pada dirinya.
Sejenak otak Rayrey mencerna seluruh perkataan, langkah kakinya langsung membawanya kelantai 34 dengan menaiki anak tangga. Sungguh gila, tapi demi keberlangsungan pekerjaan disini dia harus melakukannya.
Lantai 34 berhasil diraihnya, tapi sudah terlambat. Terlihat Luciennce tengah menjabat tangan Nikodemus disaat Ryarey masuk kedalam ruangann tersebut. "Sepertinya urusanku telah usai. Saya pamit dulu." Nikodemus beranjak meninggalkan Luciennce dan berjalan mengarah pada Ryarey.
"Welcome to my world, Ryarey Fournier." katanya sambil salah satu tangannya mengadahkan dagu Ryarey diselingi oleh senyum licik dan meninggalkan keduanya seusai berbicara dengan Rayrey.
*
Disinilah Ryarey berada. Didepan perusahaan La View. Perusahaan majalah dewasa yang dipimpin oleh CEO bajingan dan arogan, Nikodemus Grosvenor. "Oh sudah datang, welcome to my world again, Ryarey." Ryarey hanya bisa membuang muka, memang tak sopan namun lelaki itu sudah muak dengan cara licik yang dilakukan demi merekrut dirinya.
Berhati-hati. Kata-kata itu akan selalu menancap diotak Ryarey saat berhubungan dengan Nikodemus. Lelaki yang dihadapinya saat ini bukanlah lelaki sembarangan. Dia tampan, seorang CEO majalah dewasa ternama, bertubuh atletik, dan berpikiran licik.
Aku harap ini hanya mimpi, gumamnya.
"Ryarey Fournier, sayangnya ini bukan mimpi." Suara sexy Nikodemus dan jambakan tangan Nikodemus cukup membuat Ryarey meringis kesakitan dan mengembalikannya pada kenyataan ini. Kenyataan dimana dia tengah dihadapkan pada surat kontrak kerjasama.
Nikodemus masih tidak melepaskan tangannya pada rambut Ryarey, justru dia menjambak rambut Ryarey lebih keras lagi dan membuatnya meringis kesakitan untuk kedua kalinya. "Apa yang kau tunggu? Cepat tanda tangani atau akan kubuat yang lebih parah daripada ini." Dengan tangan gemetaran, Ryarey meraih bolpen yang ada disamping surat tersebut dan menandatanganinya segera, sebelum lelaki gila itu menjambaknya lebih keras lagi.
" Ya, sekali lagi kuucapkan selamat datang ke duniaku. Dan setelah ini kau akan ada sesi pemotretan. Aku ingin melihat kemampuanmu."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile For Me
Romance[TOLONG BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN] [YAOI ; MxM ; END] Dejavu. Itulah perasaan yang dirasakan oleh Ryarey Fournier lelaki keturunan Prancis Amerika dan seorang fotografer majalah, ketika bertemu kembali dengan Marcelius Hernandez yaitu cinta pertam...