Toko roti 'Sunshine' selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat kota tersebut, termasuk sepasang kekasih ini yang menyempatkan mampir ditoko roti sederhana ini ditengah kesibukannya. Dentingan bel yang menyapa menyapa mereka berdua terlebih dahulu, disusul dengan bau khas roti yang keluar dari oven. Baunya sungguh menggoda. Hari ini sungguh ramai, hampir tidak dapat tempat untuk menikmati potongan roti yang dijual toko tersebut.
"Dengan Mr. Grosvenor?" tanya pelayan itu. Lelaki itu mengangguk sambil tersenyum.
"Are you ready, baby?" tanyanya setengah berbisik ditelinga pacarnya. Sang pacar hanya terkikik, lalu mengangguk mantab. Mereka berdua langsung mengekor kemana perginya pelayan tersebut, menaiki tangga dan tibalah mereka berdua didepan sebuah ruangan. Pelayan itu mengetuk pelan daun pintu, "Masuk." Terdengar jawaban dari dalam ruangan, pelayan tersebut langsung mempersilahkan mereka masuk kedalam ruangan tersebut.
*
"Kita membutuhkan oven tambahan lagi." ucap lirih sang bos ketika melihat list daftar pesanan yang begitu banyak mendekati hari ulang tahun kota mereka. Sudah menjadi tradisi bahwa seluruh toko yang berada dikota itu akan menjual barang dagangannya dengan setengah harga selama satu hari penuh.
"Bukan hanya oven, melainkan alat-alat pencetak kue. Kita sungguh kekurangan."
"List semua kebutuhannya, nanti Max yang akan membelanjakan untuk kita."
"Kenapa bukan kita saja yang berbelanja? Ya, hitung-hitung menghabiskan waktu berdua." Lelaki yang duduk dihadapannya hanya tersenyum dan mengangguk, seusai bekerja mereka akan pergi berbelanja kebutuhan alat-alat pembuat kue.
Suara ketukan pintu menghentikan gelak tawa diantara mereka berdua. "Masuk." jawab sang bos segera. Pintu perlahan terbuka dan menampilkan dua sosok pria yang sudah tiga bulan terakhir tidak dilihatnya. Nikodemus dan Ace, dua pria itu sudah resmi menjadi sepasang kekasih semenjak insiden tersebut, dan mimik wajah Nikodemus sudah tidak semenyeramkan saat mereka berdua saling bertemu satu dengan yang lain. Seperti ada yang berubah pada diri Nikodemus.
"Mau apa kau kemari?" tanya lelaki mungil tak lain adalah Ryarey dengan suara yang terdengar gemetaran dia memberanikan dirinya untuk membuka suara, setidaknya bersiap-siaga untuk kemungkinan terburuk terjadi. Sedangkan lelaki yang sedang memeluk Ryarey adalah si bos tak lain pacarnya sendiri, Marcelius.
"Santai, aku sudah menjinakan Nikodemus. So, you're safe now." Ryarey tak percaya apa yang dikatakan Ace. Mereka berempat melanjutkan perbincangan mengenai rencana perusahaan Nikodemus yang membutuhkan taster roti-roti dari Marcelius untuk menjadi salah satu bagian atribut untuk sesi pemotretannya.
Mereka yang awalnya serius memperbincang segala topik mulai dari Nikodemus yang berubah pikiran hingga akhirnya lelaki pujaan hati Ace dapat menerima dirinya sebagai pacar. Tapi disela-sela percakapan itu masih ada hal yang mengganjal dihati Ryarey yaitu bagaimana lelaki bertampang Ace dengan berani memperjuangkan cintanya adan pada akhirnya sosok Nikodemus yang bisa dibilang memiliki masalah pada masa lalunya dapat dengan terbuka menerima kehadiran Ace? Tapi Ryarey mengacuhkan semua teka-teki itu, dia tak peduli, yang terpenting Nikodemus sudah memiliki seseorang pendamping yang akan setia berada disisinya, mengisi kekosongan hatinya dan akan menjadi tempat untuknya bercerita seluruh kisah hidupnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile For Me
Storie d'amore[TOLONG BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN] [YAOI ; MxM ; END] Dejavu. Itulah perasaan yang dirasakan oleh Ryarey Fournier lelaki keturunan Prancis Amerika dan seorang fotografer majalah, ketika bertemu kembali dengan Marcelius Hernandez yaitu cinta pertam...