Enam belas

4.8K 585 59
                                    

Gadia itu persia manekin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadia itu persia manekin. Wajahnya seputih susu dengan bentuk sempurna. Kulitnya berkilau, menunjukkan kelembutan yang sebenarnya. Selain rambutnya yang kering dan tangannya yang luka, gadis itu perwujudan kata sempurna yang sebenarnya. Mike duduk berlutut di lantai, memandangi sisi samping gadis itu. Sejak Zac membawa gadis itu ke tempat tidur, Mike tidak berhenti menyentuh wajahnya.

"Sepertinya Tuhan benar-benar serius saat mengerjakannya," ucap Mike pelan.

"Lalu, Tuhan sedang kesal saat menciptakanmu?" All menghela napas dalam. "Jangan apa-apakan dia. Lihat apa yang terjadi padaku karena menyentuh gadis di rumah ini." Dia melirik Zac yang berusaha tidak melihatnya.

"Bisakah kita lakukan sesuatu agar dia bangun?" tanya Mike lagi, mirip lelaki yang terhipnotis. Sepertinya tidak menghiraukan peringatan All.

"Kuharap dia tidak bangun selamanya," desis Lana sungguh-sungguh. Dia terus menjaga jarak dari gadis itu, seolah gadis itu penerita kusta.

"Ada apa denganmu?" Mike menggeram marah.

Lana melotot pada Mike. "Kau tidak tahu setan apa yang kau hadapi." Ia mendesis marah pada laki-laki pucat itu.

Mike berdiri, melipat tangan di dada dengan tatapan menantang. "Ceritakan!"

Lana menggeleng. Dia tidak mau menggali masa lalu lebih dalam. Namun, tiga laki-laki di ruasangan itu terlihat sama penasarannya. Lana menarik napas dalam-dalam, mempersiapkan diri mengupas lagi luka masa lalunya.

"Itu... Irina Nureyev. Adikku. Dialah pusat dari semua masalah dalam hidupku. Dia manipulatif dan..." Lana menelan ludahnya dengan gemetar. "Psycho. Aku masih ingat jelas bagaimana dia menghabisi adik bayi kami yang baru berumur tiga bulan dan menuduhku yang melakukannya."

"Kenapa dia melakukannya?"

Lana hampir terlonjak, terkejut dengan pertanyaan All. Dia berusaha mengingat-ingat awal kebencian Irina. Pikirannya terbang ke musim dingin dua puluh tahun lalu di Siberia. Gadis itu menguntitnya. Dia tidak pernah berbicara banyak padanya. Gadis itu hanya melihatnya, mengikutinya. Pada awalnya, Lana merasa menyenangkan memiliki teman kecil yang manis. Dia ingin menjadi sahabat gadis itu. Namun, bukan pertemanan yang diinginkan gadis itu.

"Nyet!" protes Dmitri padanya. "Irina masih terlalu kecil, Lana. Dia tidak boleh ikut kita masuk ke hutan. Tidak ada yang bisa menyelamatkannya di hutan jika ada serangan serigala. Aku tidak mau ambil risiko."

"Kau takut Papa marah?" tanya Lana sedih. Dia benar-benar ingin Irina ikut. Kasihan Irina sendirian di rumah saat mereka berburu di hutan.

"Aku takut dia mati." Dmitri melihat gadis yang duduk diam seperti kagum pada mereka. "Maaf, Irina. Aku tidak bisa mengajakmu. Kita harus menunggu sampai kau lebih besar."

Gadis itu tersenyum lebar. "Tidak apa-apa. Aku menyerti."

Namun, ketika mereka akan pergi, ransel dmitri sobek dan anjing yang mereka bawa untuk berburu mati terjerat tali. Tidak ada yang tahu bagaimana anjing itu bisa menggigit tali pengikat kayu bakar. Hingga saat malam Lana melihat bekas merah di tangan mungil Irina. Bekas menarik tali dan gigitan anjing.

The Great Escape; Sweet Pea (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang