Delapan

4.2K 532 5
                                    

Kesunyian mengambil kendali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesunyian mengambil kendali. Tidak ada yang berani bersuara. Ruangan menjadi semakin dingin dalam keheningan.

"Mereka tidak akan berniat buruk pada kita." Mike berdeham. "Kita sudah membaca surat itu. Mereka memberikan hadiah besar kepada kita agar tinggal di sini. Mungkin ini seperti Big Brother. Mereka membuatnya lebih nyata sekarang. Tidak ada salahnya. Kita hanya tinggal, kan?"

"Aku tidak tertarik," ucap All bosan. "Aku bisa mendapatkan satu juta dolar dalam satu malam. Kenapa aku harus ikut dalam Big-fucking-Brother?"

Lana menyetujuinya. Mereka tidak akan memilih All jika memang memberi iming-iming uang. Dari merek pakaiannya saja orang tahu kalau All bukan orang miskin. Kenapa dia ada di sini? Apakah All adalah pengalihan?

Mereka memasukkan laki-laki sombong dan sok berkuasa untuk menjadi masalah di sini?

Lana menyeret amplop surat yang ada di tengah meja. Ia mengamati embos di bagian luar amplop dengan seksama, membolak-balik kertas amplop itu sebelum membuka isinya.

Ia benar-benar berharap bisa menemukan sesuatu yang bisa memberinya ide. Dia butuh alasan kenapa mereka semua dikumpulkan di dalam tempat ini dan siapa yang melakukannya.

Apakah dari pemerintah yang menginginkan mereka semua diasingkan?

Mereka semua memang imigran selain All dan Zac.

Pemerintah? Mereka tahu kalau dirinya penduduk gelap?

Ah, sial sekali kalau benar. Bertahun-tahun ia berada di Amerika dengan tenang. Ia berusaha sekali untuk tidak menampakan diri. Ia membaur di antara jutaan penduduk biasa yang mencari penghidupan. Ia tidak melakukan kriminal bahkan sekecil apapun agar tidak mendapat perhatian kepolisian yang mungkin akan mengusut masa lalunya. Masa lalu yang berusaha dibuangnya.

Kelebatan bayangan tentang sebuah keluarga datang menghampirinya. Keluarga yang memberinya jalan untuk tinggal di Amerika. Keluarga yang menjadi mayat di depan matanya.

Tidak. Itu sudah lama sekali. Semua sudah tertinggal jauh di belakang, tersimpan rapi di dalam peti bergembok besi.

Sekarang ia merasa telanjang. Seseorang atau sekelompok orang telah mempelajari masa lalunya, melihat catatan hitam yang berusaha disimpannya sebagai alasan berada di tempat ini.

"Dapat sesuatu, Miss Holmes?" All duduk di sampingnya, tersenyum manis dengan alis terangkat, membuatnya ingin pergi sebelum punya keinginan menampar laki-laki itu.

"Tidak. Aku hanya... merasa pusing. Tempat ini terlalu dingin," ucapnya datar. Ia melipat kembali surat dan memasukkan ke amplop dengan rapi.

"Kau berpikir terlalu banyak untuk seorang penari."

"Apa kau pikir penari tidak punya otak untuk berpikir?"

All tertawa, makin mendekatkan tubuh padanya. "Aku kenal beberapa penari. Mereka tidak berpikir banyak. Hanya gerakannya yang... amazing."

The Great Escape; Sweet Pea (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang