Sembilan belas

4.5K 606 140
                                    

"Tuhan hanya mengambil tubuhnya, Nak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuhan hanya mengambil tubuhnya, Nak. Tubuh Dmitri akan dikembalikan ke tanah, tempat ia diciptakan. Ruhnya tetap bersamamu, melindungimu."

Begitu kata orang-orang kepadanya saat Dmitri meninggal. Lana kecil berharap Dmitri menjadi hantu dan mendatanginya saat malam. Sayangnya, sampai pagi dia berjaga dalam tidur, tidak ada hantu, tidak ada arwah, tidak ada bayangan apa pun tentang Dmitri. Hingga berhari-hari dia menunggu hantu Dmitri datang, bahkan dia membuat pentagram untuk memanggil arwah. Tidak ada yang datang. Dia melanjutkan hidup dengan penuh kekecewaan.

'Aku tidak akan percaya lagi pada cerita seram sialan,' sumpah Lana dengan penuh kemarahan.

Sejak itu, bagi Lana kematian berarti selesai. Tamat. Tidak ada lagi kehidupan. Kematian adalah perpisahan. Akhir dari segalanya. Dia tidak akan percaya lagi pada orang-orang yang mengatakan orang mati bisa hidup lagi. Tidak ada kehidupan lagi dalam bentuk arwah, ekstrak, atau apa pun.

Kini dia harus melepaskan Zac, lelaki yang dipikirnya bisa menjadi seorang istimewa untuknya.

Dia mencium Zac dua kali di bibir. Untuk terakhir kalinya dia merasakan lembut bibir lelaki itu. Dia menyingkirkan debu pada wajah tampan Zac, lalu menciuminya sekali lagi sebagai ucapan perpisahan. Sebenarnya, dia ingin lebih lama di samping Zac. Dia ingin merasakan indahnya berkabung. Namun, ia sadar tidak ada waktu lagi. Dia menarik pistol dari belakang celana Zac, satu-satunya perlawanan yang dimilikinya.

Lana mengatur napas, mempersiapkan dirinya pada apa saya yang menunggu di atas sana. Dia tidak akan berbohong pada siapa saja yang bertanya bagaimana perasaannya. Dia memang takut, sekaligus bersemangat. Dia bebas. Dia punya jutaan dolar di dalam tas Mike. Dia bisa keluar dari sini. Semua itu dengan catatan dia bisa melewati rintangan apa pun yang menghadangnya di atas sana.

Hei, memangnya apa yang mungkin menunggunya? Apa pun di atas sana pasti juga meledak dan jadi puing sekarang. Ledakan yang dibuat Zac ternyata luar biasa besar. Dia berutang banyak pada Silvia.

Saat berjalan di atas puing bangunan itu, dia menginjak tubuh Irina yang sebagian tertutup batu besar dan potongan tubuh lain yang bercampur dengan serpihan batu dan baja.

'Seharusnya sejak awal kau mati, Mike,' batin Lana.

Konstruksi bangunan ini kokoh sekali. Beton-beton padat dengan rangka baja terlihat dari bekas ledakan. Di atas kamar Mike ada ruangan lagi, gelap dan hancur, sama dengan ruang lain.

Lana menyeret tas kulit yang dipegang Mike. Tas itu lebih berar dari tas lain. Ia yakin Mike membawa lebih banyak uang dari yang seharusnya. Mujur sekali. Siapa sangka jika ternyata gadis penari striptis yang bertahan di akhir permainan?

Dengan tas berat yang terkalung di bahunya, Lana memanjat reruntuhan. Batu-batu itu tidak stabil. Kadang Lana harus terperosok pijakan yang salah. Saat itu luka di lengannya terasa seperti disayat besi panas. Dia mengerang saat tergelincir dan lututnya tergores besi. Celana jinnya sobek memperlihatkan luka merah menyakitkan.

The Great Escape; Sweet Pea (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang