Sebelas

4.5K 603 35
                                    

Ruangan terasa lebih dingin dari sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan terasa lebih dingin dari sebelumnya. Mereka semua duduk di sofa putih dalam diam. Masing-masing berkutat dengan pikirannya sendiri. Tidak semua. Svetlana Orlov tidak bisa diam. Pikirannya panik dan kalut, memacu adrenalin untuk terus bergera. Dia membersihkan kotoran dari pengrusakan dinding. Terus bergerak membuatnya merasa lebih baik, sama seperti dulu. Menangis tidak membuatnya lebih baik. Merengek tidak membuat masalahnya berhenti. Dia harus bergerak. Dia harus melakukan sesuatu. Tapi apa? Tidak ada jalan keluar di sini. Tidak ada arah untuk berlari.

'Seharusnya bisa. Seharusnya tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Tidak ada ikatan yang tidak bisa dilepas. Aku harus keluar. Aku harus pergi. Aku harus lari dari tempat ini," ucapnya berkali-kali di dalam hati.

"Lana, hentikan. Duduklah sebentar," ucap All dengan gusar.

Lana menggeleng. "Kita akan tinggal di sini sangat lama, All. Kita harus menjaga tempat ini."

Lana tahu omongannya gila. Dia terlihat seperti orang gila yang tidak tahu apa yang diperbuatnya. Dia juga ingin berhenti, tapi tidak bisa. Tangannya terus memindahkan batu pecahan dinding ke tempat sampah. Tubuhnya terus bergerak, mengikuti kencangnya debaran jantungnya.

"Aku benar-benar tidak mengerti." Silvia menjambak rambutnya sendiri. Matanya liar menatap ke segala arah, mencari sesuatu yang bisa menjawab pertanyaannya. "Apa yang mereka inginkan?"

"Kau kuncinya, All," ucap Lana sambil membanting pecahan besar semen sampai hancur. Ia berjalan menghampiri All. "Kalau kau mengatakan yang sebenarnya, mugkin kita bisa tahu apa motif mereka."

"Apa maksudmu?" All mengerut.

"Semua orang di sini adalah orang yang gagal. Tidak ada keluarga yang akan melapor ke polisi dan semuanya butuh uang yang sangat banyak."

"Kupikir penghasilan di Darling bisa membuatmu hidup seperti Kardashian." All menarik bibirnya ke bawah dengan mencemooh.

Lana menggeleng. "Ayolah, All. Katakanlah siapa dirimu."

Semua orang menatap All. Bahkan Zac yang selalu menghindari All pun ikut menatapnya.

"No fucking shit! Aku sudah mengatakan--"

"Mereka memberi nama The Eight Looser. Bagaimana mungkin ada delapan pecundang di sini kalau hidupmu sesempurna itu?" Lana hampir menjerit. "Harus ada alasan kenapa kamu ikut dalam kelompok ini."

"Aku sedang sial."

"Son of a bitch!" Lana menarik bagian depan baju All. "Kenapa tidak kau buka mulut keparatmu, hah?! Katakan saja kenapa kau di sini!"

All menelan ludah dengan gugup.

"Baiklah," ucapnya sambil menarik nafas. "Aku hacker. Aku mendapatkan uang dengan membobol rekening orang lain. Kebanyakan orang kaya raya yang menyimpan kekayaan di rekening. Aku memindahkannya sedikit-sedikit ke rekening vurtual kemudian memindahkannya ke beberapa rekening milikku sendiri saat kondisi mulai aman. Aku mengambilnya dalam jumlah terpisah agar tidak mencurigakan dan menyimpannya dalam jumlah yang sangat banyak di bunker. Cash. Aku orang yang paling dicari polisi. Tapi tidak satupun dari mereka yang bisa menemukanku. Mendekati pun tidak. Aku melakukannya dengan bersih."

The Great Escape; Sweet Pea (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang