PART 10

144K 2K 22
                                    

Haloo maaf yah baru update sekarang, fyi aku kelas 12 dan lagi sibuk sekolah hehehe makasi buat yang udah ngevote dan nungguin lanjutan cerita aku💜

Jam di nakas menunjukkan pukul 05:00. Aku segera mandi dan bersiap-siap lalu turun menuju meja makan.

Surprise!

Ternyata Om Gavin telah menungguku. Setengah berlari aku menghampirinya lalu mencium pipinya dari belakang.

"Morning Ocean" ia membalas kecupanku.

Aku lalu duduk di sebelahnya dan mulai mengoleskan selai coklat favoritku ke selembar roti tawar.
Aku senang sekali. Sarapan pagi ini berlangsung hangat, sesekali kami berdua tertawa. Kurasa aku telah jatuh terlalu dalam.

Setelah sarapan Om Gavin sendiri yang mengantarkanku ke sekolah.
Namun saat hampir sampai, tiba-tiba ia menghentikan mobilnya di tepi jalan.

"Lho Om kenapa berhenti?" Namun ia tidak menjawab. Ia justru mendekatkan wajahnya ke wajahku.

Semakin lama semakin dekat..

"Nih kancing baju kamu kebuka" ucapnya sembari memasang kancing bajuku yang ternyata belum kukancingkan.

"E-eh iya aduh Cean jadi malu, untung diingetin Om"

Ia masih tetap memandangku. Pandangannya turun ke buah dadaku. Sepersekian detik setelahnya, tangannya menarik baju seragamku dari dalam rok, kemudian memasukkan tangannya dalam braku.

"Ah Om ta-tangan O-m" aku mendesah pelan saat tangannya memainkan putingku.

Tanpa banyak bicara, ia lalu memundurkan jok kursi mobil yang aku duduki. Juga yang ia duduki. Dan dengan cepat tangannya membuka seluruh kancing bajuku --padahal tadi ia yang mengancingkannya. Meremas payudaraku sebentar sebelum akhirnya menyusu seperti bayi yang kehausan.

"A-ahhh uhmm geli Om"

"Om rindu ini" ucapnya sambil memilin putingku.

Kami melakukannya hingga lupa waktu. Menyadari aku akan terlambat ke sekolah, Om Gavin lalu menghentikan 'permainannya' dan segera mengancingkan bajuku.

"Sekarang kamu sekolah dulu, Sayang" ia menunjuk jam di mobil yang menunjukkan pukul 06:55

Aku terlambat! Pekikku.

***
Tok tok tok

"Masuk" ucap Mrs Tyas dari dalam kelas.

"Im sorry Mrs I came late be-because uhm the traffic was crowded! Uhm? Yeah the traffic was--" aku gugup setengah mati saat menjelaskan alasan mengapa aku terlambat. Tentu saja itu bukan alasan sebenarnya.

"Enough. Sit down and open your book page 316"

"Thankyou"

Huf akhirnya, batinku.

"Lo kenapa telat? Tumben?" Baru saja aku meletakkan pantatku di kursi dan Sarah langsung bertanya menyelidik.

"Gue diperkosa di mobil" jawabku santai yang semakin menggugah rasa penasaran Sarah.
Selanjutnya aku hanya tertawa menanggapi pertanyaan darinya.

Pelajaran berjalan lancar seperti biasa. Sampai akhirnya bel tanda istirahat berbunyi.

Aku melangkahkan kaki keluar kelas yang segera disusul oleh Sarah.

"Lo belom ceritain gue" ia memegang pundakku.

Aku tertawa.

"Ih ketawa mulu Lo, gamau ceritain ke gue nih?"

"Iyaa-iya gue ceritain. Jadi ceritanya...."

Setelah menceritakan kejadian di mobil pagi tadi, Sarah menggodaku.

"Cie makanya lo daritadi ketawa mulu, lagi seneng nih anak ternyata" ucapnya jail sambil mencolek pipiku.

"Hehehe iyaa gitu Sar. Si Om lagi baik sama gue, eh udah yuk makan laper nih" aku menarik tangan Sarah agar segera mengikutiku ke kantin.

***
Sepulang sekolah aku berjalan menuju gerbang, bersama Sarah pastinya.

"Lo dijemput Om?" Tanyanya.

"Hmm belum tau nih, eh itu mobil Lo kan Sar?" Aku menunjuk Pajero Sport putih yang terparkir di sebrang jalan.

"Iya, gue duluan ya Babe" Sarah menggodaku dengan mencium pipiku kemudian berlari sambil tertawa.

"Apaansih Lo cium-cium!" Aku meneriakinya sambil tertawa juga.

Setelah 15 menit menunggu akhirnya aku melihat batang hidung Om Gavin. Ia membuka kaca mobil dan menyuruhku segera masuk.

Betapa terkejutnya aku. saat membuka pintu depan mobil, ternyata telah ada wanita lain yang duduk disitu.

Shit.

"Cean, kenalkan. Ini Syabil" Om Gavin menoleh kebelakang sambil tersenyum. Aku yakin ia melihat raut wajahku yang bingung. Apa maksudnya? Setelah tadi pagi ia 'memainkanku' dan sekarang, di mobil yang sama ada wanita lain.

"Kenapa malah melamun?" Suaranya memecah lamunanku.

"Eh? Oh iya na-namaku Oceana" aku berusaha bertingkah senormal mungkin tapi sebenarnya hatiku tidak karuan.

"Oh ini ponakan cantik yang sering kamu ceritain Gav? Ternyata memang cantik yah. Syabil" ucapnya seraya menyodorkan tangan.

Apa? Jadi ia menceritakan tentang aku ke temannya?

Aku menjabat tangannya dan mencoba tersenyum. Yah, setidaknya aku telah mencoba bukan?

"Yuk Om buruan jalan aja. Cean banyak PR" aku muak berada disini lama-lama.

Sepanjang jalan aku hanya diam. Bagaimana tidak? Mereka asik tertawa --walaupun mereka juga sesekali mengajakku bercanda namun aku enggan menanggapinya. Buat apa? Pikirku.

***
Aku langsung membuka pintu mobil dan berjalan menuju kamarku. Disusul Om Gavin dan Aunty Syabil. Iya Aunty, tentu saja. Ia seumuran dengan Gavin kan.

Saat hendak membuka pintu kamar, aku tidak sengaja melihat ke arah kamar Om Gavin. Aku tercekat. Hatiku terbakar. Kakiku melemas. Om Gavin menggandeng wanita sialan itu ke kamarnya!

Aku bakal next kalo udah 150 votes yaah terus aku minta commentsnya juga dong aku butuh saran banget nih gimana cerita selanjutnya:(

MY HOT UNCLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang