Masa hukuman Sasuke telah berakhir, ia diperbolehkan lagi oleh sang Kakak pergi ke sekolah. Dirinya beruntung pihak Sabaku tidak mengajukan tuntutan terhadapnya sehingga ia bisa keluyuran kemana saja dan rutinitasnya kembali seperti semula seolah tidak pernah terjadi apapun. Numun tentu saja ada yang berbeda, semuanya mengenai kejadian-kejadian yang ia alami sebelum mendapat hukuman. Apalagi ia tidak bisa menghilangkan rasa penyesalan dihatinya. Setiap hari Sasuke meminta waktu untuk kembali ke masa sebelum rasa sakit itu ia alami. Ia ingin memulainya dari awal sehingga tidak perlu ada korban, tidak perlu ada yang tersakiti.
Dalam beberapa hari ini menjalani rutinitasnya yang biasa, Sasuke masih tidak mendapati keberadaan Naruto di sekolah. Setidaknya semenjak kejadian dirumah sakit Sasuke tidak lagi melihat Naruto meski sekedar berpapasan di jalan, kemungkinan terbesar Naruto masih dirawat disana. Dalam beberapa hari ini pula Sasuke kembali teringat kejadian yang melibatkannya dengan Sabaku Gaara, seharusnya waktu itu Sasuke memang tidak terbawa emosi. Tapi mau bagaimana lagi, saat itu hatinya dibaluti kebencian yang membara dan hanya memerlukan sedikit percikan api untuk membakarnya. Sabaku Gaara adalah orang yang bodoh karena dengan sengaja melakukannya.
'Ku pikir kau tidak seberuntung itu. Setidaknya akulah yang saat ini berada di sampingnya, kau hanya bisa melihatnya dari jauh. Semua itu karena kesalahanmu, lebih memilih seorang perempuan murahan. kau mungkin tidak tahu aku bahkan pernah meniduri perempuanmu. Dan oh, aku juga sudah melakukannya dengan Naruto, bagaimana menurutmu?. Kau tidak akan bisa membayangkan seberapa nikmatnya tubuh itu, Hahaha. Akhirnya aku bisa menang darimu Uchiha.'
Hanya bayangan memuakkan yang tersisa, sejauh apapun Sasuke mencoba untuk melupakannya, ia masih tidak bisa. Sasuke bahkan masih mengingatnya dengan jelas ketika ia memukuli Gaara habis-habisan tanpa jeda. Sampai remaja bersurai merah itu tidak lagi bisa bergerak sekedar mengeluarkan suaranya.
Jika dipikirkan lagi, seharusnya itu bukanlah kesalahannya. Naruto bahkan tidak tahu dibagian itu, jika seandainya Naruto yang berada di posisinya apa yang akan si pirang lakukan ketika dihadapkan pada hal yang sama. Mengetahui jika orang yang paling kau cintai dimanfaatkan hanya untuk membalas dendam padamu. Sasuke tidak terlalu mengetahui alasan jelas Sabaku Gaara ingin membalas dendam padanya, bisa jadi hal itu hanya merupakan rasa iri yang si merah pendam karena selama ini ia selalu berada di paling atas. Belum lagi ternyata kedua orang tua si Sabaku merupakan bawahan Kakaknya.
Sasuke sudah tidak lagi peduli dengan hal itu sekarang meski ia masih teringat, dipikirannya saat ini hanya seputar bagaimana cara agar Naruto mengerti dan memaafkannya untuk semua yang terjadi, untuk semua tingkah laku buruknya pada si pirang, untuk mengakui perasaan sebenarnya yang ia miliki pada sang Uzumaki. Cara yang sulit sekali ia temukan sekalipun ia merupakan siswa terpintar di sekolahnya.
Memasuki Awal musim dingin, Sasuke masih belum melihat mantan sahabatnya, setidaknya begitulah ia menganggap posisinya saat ini, selama Naruto belum memaafkannya, sudah pasti bagi si pirang ia adalah musuh yang patut dibenci, bukannya teman atau pun sahabat lagi. Dirinya sudah mencoba untuk mengunjungi rumah sakit tempat Naruto dirawat sekedar untuk melihat keadaannya, jika Naruto masih belum bisa menerimanya kembali. Akan tetapi pihak rumah sakit mengatakan jika si pirang sudah pulang dari 6 hari sebelumnya. Sasuke sangat kecewa, jika sudah dari 6 hari yang lalu seharusnya Naruto sudah kembali kesekolah. Tapi mengapa absennya mengatakan jika Naruto masih sakit, mungkinkah pemilik iris ocean itu dirawat dirumah? Tapi dokternya bilang Naruto sudah sembuh total.
Ternyata kekecewaan Sasuke tidak hanya sampai disitu, ia mendapat kabar jika Naruto telah mengundurkan diri dari sekolah, dan meminta surat pindah tanpa mengkonfirmasi apapun. Sepertinya Naruto melakukan apa yang Sasuke inginkan dulu ketika ia masih membully si pirang yaitu keluar dari sekolah.
Sasuke tidak berharap hal itu benar terjadi, sebab ia tidak sungguh-sungguh mengatakannya saat itu, namun ternyata Naruto serius menganggapnya setelah apa yang terjadi.
Ketika pilihan terakhir Sasuke adalah kediaman Uzumaki, Keluarga itu pun ternyata sudah pindah dari sana. Rumah mereka dijual.
Tidak ada yang tersisa untuk Sasuke selain rasa sakitnya. Ia menangis sejadi-jadinya di depan rumah Naruto yang terkunci rapat dari luar. Sasuke merasa ia tidak akan lagi pernah melihat Naruto untuk selama-lamanya.
Author Note : Maaf sekali ya baru bisa lanjut sekarang ukhhh, sepertinya ane kelamaan off. Ane ngucapin banyak terimakasih buat support teman2 semua untuk ipip yang ane buat ini.. Love you buat kalian, rasanya ane pengen nangis #lebay... Maaf juga ane ngk balas satu2 reviewnya.. Ane usahain bakalan balas review kalian selanjutnya.. :) Termakasih banyak pokoknya ya. Ane tak berarti tanpa kalian semua, seperti kayu yang terbakar menjadi abu kemudian hilang tertiup angin. #ngknyambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You ( END )
FanfictionNaruto © Masashi Kishimoto Cinta yang terpendam selama lebih dari 6 tahun untuk seorang sahabat, Sasuke dan Naruto bertemu kembali setelah lama berpisah. Namun kata cinta itu terasa sulit untuk di ungkapkan terlebih setelah apa yang terjadi di masa...