Meski orang-orang yang tadi ramai kini sudah menghilang dan menyisakannya seorang diri. Naruto tampak tidak ingin beranjak dari tempatnya.
Ia berdiri bagaikan patung dengan mata tertuju lurus pada satu ukiran nama.
Ia masih tidak percaya jika sekarang dirinya berdiri di depan makam Kyuubi.
"Ini tidak adil, kau tahu. Kau tidak adil padaku."
Naruto meremat baju dibagian dada "Aku masih membutuhkanmu kak." mata yang mulai memanas kembali membuat pandangannya mengabur. Berusaha untuk tetap tegar Naruto mencoba menarik napas dengan pelan dan menghembuskannya. akan tetapi ia tetap tidak bisa untuk menahan gejolak menyesakkan didadanya.
"Apa yang harus ku lakukan sekarang. Bagaimana dengan Shion nee dan Haru?"
.
.Beberapa hari ini hujan selalu turun di sore hari. Kesan suram bertambah dua kali lipat, Apalagi Naruto yang belum bangkit dari keterpurukannya selepas kematian Kyuubi.
Wajah sang kakak sepupu yang selalu terbayang membuat Naruto semakin sulit untuk melupakannya. Belum lagi ia teringat dengan permintaan Kyuubi dimimpinya dulu.
Naruto masih bisa merasakan kehangatan yang Kyuubi berikan. Di saat ia merasa putus asa Kyuubi yang memberinya semangat untuk kembali bangkit. Kini ketika ia berada di dalam kekalutan tidak ada Kyuubi disisinya yang bisa memberinya kata-kata menengkan karena Kyuubi sendiri lah yang menjadi biang kekalutannya.
"Papa Haru lapar!"
Meninggalkan seorang putera yang bahkan belum genap berusia 5 tahun. Mengapa Kyuubi tidak berjuang sedikit lebih lama lagi. Tidakkah dia menyayangi puteranya yang harus menyandang yatim di usia balita?
Aah Naruto lupa, mungkin karena Kyuubi merasa ada dia yang akan menjaga Haru, makanya ia menyerah dan memilih pergi. Tetapi dirinya masih terbilang anak yang butuh sokongan dari belakang. Bagaomana bisa memberi sokongan.
"Haru mau makan apa hmm?"
Memang tidak sepatutnya ia berlarut dalam kesedihan mengingat kini ia memiliki tanggung jawab yang besar itu. Dia harus belajar untuk menjadi seorang yang dewasa.
Ya apa pun yang terjadi setelah ini, seberapa pun sulit kedepannya ia harus bisa menjalaninya.
"Kita makan diluar saja ok!"
.
.
"Kami pesan dua porsi paman."Usia 19 tahun, apa yang bisa ia lakukan? Terus bekerja siang malam seperti sebelumnya? Begitukah.
"Oi Naruto ku dengar kau bekerja di salah satu klub malam milik Orochimaru, apakah itu benar?"
"Iya paman, aku bekerja sebagai bar tender di sana."
"Ahh kau itu kan masih muda, kenapa bekerja di tempat seperti itu?"
"Hehe tidak apa-apa. Karena penghasilan yang kudapat dari sana lumayan. Aku tidak bisa melepaskan pekerjaan itu sekarang."
.
.
"Ini sudah larut, kenapa kau masih duduk disini?"Wajah berbingkai surai pirang seketika menoleh saat seseorang menginterupsi kegiatannya-melamun.
"Pulanglah! Kau bisa sakit jika terus berada diluar."
Onyx itu lagi, surai raven itu lagi.
Suara itu lagi.
Mengapa walau waktu sudah berlalu lama, akan tetapi masih bisa ia rasakan desiran aneh di dalam hatinya.
Mengapa ia tidak bisa menerima Sasuke kembali kedalam kehidupannya, jika waktu 5 tahun sudah cukup untuk melupakan apa yang terjadi di masa lalu.
Mengapa mereka dipertemukan lagi, jika tidak akan ada yang berubah.
"Kau sendiri masih di luar?"
"Aku akan segera pulang setelah memastikanmu pulang."
Mengapa senyum itu pun tetap sama dari saat terakhir mereka masih berteman.
Naruto memiliki banyak sekali pertanyaan didalam kepalanya, hanya saja untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan itu tidak akan terjawab jika dia tidak meminta bantuan dari orang lain.
"Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku Sasuke?"
"...."
"Apakah kau berharap kita menjadi teman lagi seperti dulu?"
"...."
"...."
"Tidak, tapi aku berharap kita bisa lebih dari itu."
Lebih dari itu? Sepertinya Sasuke tahu jika ia dalam keadaan yang tidak bisa menyela selain menunduk dalam. Sekarang ini ia sedang tidak ada selera untuk membalas omongan Sasuke.
"Kau masih memikirkan kematian kakakmu?"
"Itu bukan urusanmu. Pergilah! Aku sedang ingin sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is You ( END )
Fiksi PenggemarNaruto © Masashi Kishimoto Cinta yang terpendam selama lebih dari 6 tahun untuk seorang sahabat, Sasuke dan Naruto bertemu kembali setelah lama berpisah. Namun kata cinta itu terasa sulit untuk di ungkapkan terlebih setelah apa yang terjadi di masa...