Eight

7.8K 782 65
                                        

Sesuai janji kemarin, aku up sekarang,, untuk ch 9nya bisa jadi seminggu lagi atau dua minggu atau sebulan.. Ya!!!

Setelah kurang lebih 5 tahun berlalu Sasuke tidak menyangka akan melihat kembali surai pirang keemasan itu, iris ocean yang mengingatkan Sasuke pada langit biru. Kumis kucing yang selalu sasuke damba bisa ia sentuh. Setelah kurang lebih 5 tahun berlalu Sasuke merasa bahwa mereka baru berpisah dalam beberapa minggu tidak selama 5 tahun yang kalendernya saja bisa ada lima. Rasa-rasanya baru kemarin ia melihat mata itu memandangnya marah. Baru kemarin mata itu berkaca-kaca dan menagis dihadapannya. Baru kemarin tangan berbalut kulit tan itu mengajarinya. Baru kemarin bibir tipis itu melantunkan namanya. Semuanya masih terlihat baru.

Dan terlihat seperti mimpi.

Naruto berdiri di hadapannya, dengan menggendong seorang anak kecil bersurai pirang yang sama. Sasuke sempat tertegun untuk beberapa detik.

Tadinya ia hanya ingin menghabiskan waktu liburannya di Konoha, mengingat sudah lama sekali ia tidak ke Jepang. Pilihannya jatuh pada Konoha karena kabarnya akan ada Parade lampu hias raksasa selama sebulan disana, bukan ia yang ingin sekali pergi namun Ibunya, Karena Itachi sedang sibuk mengurusi perusahaan mereka di Inggris dan begitu pula dengan Ayahnya jadilah Sasuke yang menemani sang Ibu sebab ia mendapat jatah liburan kurun waktu 2 minggu kedepan.

Hari ini adalah hari ke empat ia berada di Konoha dan malam keempat pula ia menyaksikan parade bersama sang ibu. Namun entah sedang beruntung atau tidak, dirinya malah bertemu dengan sosok remaja pirang yang dulu pernah mengisi ruang dihatinya. Seseorang yang telah menjadi masa lalu namun masih ia harap bisa bertemu.

Reaksi Naruto sama dengannya, terkejut. Terlihat dari iris ocean yang sedikit melebar dan bahunya yang menegang.

Perasaan yang membuncah dari hatinya membuat Sasuke ingin sekali merengkuh tubuh pemuda itu kedalam pelukannya tapi tidak ada keberanian sedikit pun sekedar untuk memperpendek jarak di antara mereka. Sasuke merasa canggung, kira-kira sudah berapa ya umur Naruto saat ini? 19 tahun?

Dia masih terlihat seperti anak SMA. Tentu saja, 19 tahun masih seumuran anak SMA kan, jika si pirang masih melanjutkan pendidikan, tentu saja dia sudah masuk tahun pertama di sebuah Universitas. Sama seperti dirinya.

"Papa Naru, Ayo kesana!"

Sasuke melihat anak dalam gendongan Naruto menunjuk-nunjuk sebuah pedagang kaki lima yang menjual berbagai macam mainan anak-anak.

Sedikitnya hati Sasuke menciut sakit mendengar panggilan anak itu pada Naruto. 'Papa' ternyata asumsinya yang sempat mengatakan jika Naruto melanjutkan pendidikannya salah, yang sebenarnya adalah Naruto sudah menikah dan memiliki seorang anak. Sasuke merasa dihantam balok kayu seberat 10 ton.

Malam itu mereka tidak saling bertegur sapa sama sekali. Sasuke hanya membeku di tempat di saat Naruto sudah pergi dari hadapannya menuju pedagang kaki lima kemudian hilang dalam kerumunan orang banyak dan ia belum bergerak sama sekali waktu itu. Kenapa ia hanya diam? Bukankah selama ini ia berharap dipertemukan kembali dengan si pirang, lalu mengapa ia tidak mencoba berbicara dengan Naruto waktu itu, paling tidak sekedar menyapa karena sudah lama tidak bertemu.

Tidak mudah, jawabannya adalah tidak mudah. Tidak mudah baginya melakukan hal itu. Dia takut jika kebencian Naruto terhadap dirinya masih ada, dia takut menerima kenyataan jika ternyata Naruto belum memaafkannya. Seperti yang terlihat dari reaksi si Uzumaki muda, menghindar darinya. Bahkan terkesan mengelak dan tidak peduli. Iris biru itu pun terlihat enggan berlama-lama menatapnya.
.
.
Yuhuuu...

Ini udah aku buat panjang!!

Setidaknya lebih panjang dari yang kemarin.. Target aku memang sepanjang ini, kisaran 500 word perchap.. Tp bisa lebih bisa kurang huhuhu.. Maaf ya!!

Oh ya sebenarnya aku galau mengenai cerita ku yang lain.. Aku udah ngk mau ngasih janji2 lagi.. Kalo ada yang nungguin mohon maaf,, cerita tetap akan berlanjut tp ngk tahu kapan.. Begitu saja,, #digeplok

Satu lagi,, tolong banget ya,, jangan panggil aku author atau thor,,, Kedengerannya aku seperti salah satu tokoh hero keluaran Marvel yg bawa2 palu itu.. #kurang enak aja,, lebih baik panggil nama kan?? terimakasih

Love Is You ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang