chapter 1

5.7K 198 3
                                    

Soojung pov

Aku merenggangkan tubuhku sambil menatap kearah jam. Mataku langsung membulatkan saat melihat sekarang sudah pukul berapa. Aku melangkahkan kaki kedalam kamar mandi dengan tergesa-gesa, kenapa aku sampai bangun kesiangan padahal aku sudah memasang alarm. Ini pasti ulah cowok menyebalkan itu.

Setelah selesai mandi, aku berjalan ke arah lemari untuk mengambil seragam sekolah. 30 menit lagi bel masuk akan berbunyi, jadi aku tidak bisa bergerak lamban.

"Hya!! Wanita buruk rupa!! " Saat aku baru selesai keluar dari kamar mandi tiba-tiba saja suara yang menyebalkan itu terdengar olehku. Aku lupa jika aku sekarang tinggal dengan namja yang sangat sangat menyebalkan dan sayangnya lagi namja itu adalah suamiku. Untunglah tubuhku tidak terbalut dengan handuk, jika tidak bisa saja dia mencari kesempatan dalam kesempitan.

"Mwo?! " ucapku dengan nada yang tinggi. Lagian masih pagi sudah membuatku kesal saja.

"Cepatlah!! Kau harus bergerak lebih cepat lagi, aku tidak ingin terlambat karena ulahmu" ucapnya tepat ditelingaku. Kupingku langsung terasa berdenyut karena mendengar suaranya yang besar itu.

"Kau pikir aku tuli. Asal kau tahu telingaku ini masih normal jadi kau tidak perlu berteriak seperti itu"

"Bernarkah? Setahuku telingamu itu sudah bermasalah" Dengan wajahnya yang seperti sedang mengejek itu membuatku semakin kesal. Aku menghembuskan nafasku perlahan untuk menghilangkan amarah ini, jika tidak dia sudah habis ditanganku.

"Terserah apa katamu. Dan kenapa kau kemari? "
"Ucapanku benar kan, kalau kau itu memang tuli. Padahal tadi baru saja aku mengatakannya. Haruskah aku ulangi lagi?" Tanpa persetujuan dariku dia menarik telingaku lalu berteriak kembali. "CEPAT!! "

Aku langsung mengusap telingaku. Sabar, kau harus sabar Jung Soojung.

"Arraso" ucapku.

"Dasar tuli" ejeknya.

Kali ini kesabaranku sudah habis. Dasar ridak tahu di untung, udah ku balas dia dengan lembut malah tingkahnya semakin menjadi. Aku mencari benda yang bisa aku gunakan untuk membalas dendam, sayangnya disini tidak ada pisau, hanya ada bantal dan guling. Tapi apa boleh buat, aku langsung melemparkan bantal itu ke tubuhnya dan untungnya tenaga ku cukup kuat sehingga bantal yang empuk ini bisa terasa seperti sebuah besi.

"Aww!! Sakit tahu" Aku tidak peduli dengan rintihannya, aku tetap melemparkan bantal itu kearahnya. Tiba-tiba saja dia menggenggam tanganku dan menarikku mendekat kearahnya. Aku hanya menatapnya, rasanya tubuhku menjadi beku saat jarak kami sedekat ini.

"Kenapa kau menatapku seperti itu? Mulai terpesona dengan ketampananku? "

"Kau sangat percaya diri sekali" ucapku sambil melepaskan genggamannya lalu melangkah mundur.

"Kau harus lebih cepat lagi. Jika kau lambat, aku akan meninggalkanmu"

"Bagaimana caranya jika kau masih disini" Dia kemudian menatap tubuhku dari ujung rambut sampai ujung kaki lalu tersenyum kearahku.

"Tenang saja, aku tidak akan tertarik dengamu. Tubuhmu itu bukan tipe ku"

"Mwo?!! Kau ingin ku pukul lagi?! "

"Arraso. Dasar buruk lupa" ucapnya sambil melangkah keluar dari kamar.

Dia selalu saja membuatku kesal. Tadi dia memanggil ku buruk rupa lalu tuli, besok ntah apa lagi panggilan yang akan aku dapatkan darinya. Jika dia bukan anak dari eomma dan appa, akan aku cincang tubuhnya lalu aku jadikan sup.

**
Myungsoo pov

"Dasar nenek sihir. Beraninya dia membuat penampilan ku menjadi berantakan seperti ini" ucapku sambil merapikan seragam dan rambutku yang sudah terlihat acak-acakan.

"Myungsoo, kenapa rambutmu bisa seperti itu? " tanya eomma yang tengah asik menyusun makanan di atas meja.

"Ini semua karena anak kesayanganmu itu"

"Wae? Kau bertengkar lagi dengannya? "

Saat aku ingin menjawab tiba-tiba saja terdengar suara makhluk astral alias Jung Soojung.

"Dia yang salah eomma" Heol, daebak. Sekarang dia malah minta perlindungan dari eomma. Lihatlah wajahnya yang sok imut itu, ingin rasanya ku tutup wajah itu dengan plastik.

"Dia tadi memanggilku dengan sebutan aneh, eomma. Wanita buruk rupa lah, tuli lah. Padahal aku kan cantik eomma" Ingin ku muntah rasanya. Siapapun tolong aku menghilangkan perempuan ini dari hadapanku.

"Itu memang benar. Kau itu buruk rupa dan tuli"

"Kenapa kau mengatakan itu padanya? Kau kira wajahmu itu tampan, ha? " ucap eomma sambil memukul lenganku dengan keras.

"Aww, sakit eomma"

"Jika kau mengatakan itu lagi, aku akan memukulmu lebih keras dari pada yang tadi"

"Aku jadi heran, sebenarnya yang anak  eomma itu aku atau Soojung?"

"Tentu saja Soojung"

Soojung semakin mengeratkan pelukannya dan tersenyum lebar ke arah eomma. Dia boleh tersenyum seperti itu saat ini tapi lihat saja nanti, aku akan membalas semua perbuatannya.

"Jangan melamun. Aku akan memanggil appa dan Moonsoo. Kalian duduklah yang rapi tanpa bertengkar"

Saat eomma semakin menjauh dari kami. Aku melangkah mendekati Soojung lalu mencengkram lengannya.

"Kau jangan senang dulu. Aku akan segera membalasmu"

"Benarkah? Wah, aku tidak sabar menunggu" ejeknya lalu berjalan kearah meja makan.

"Lihat saja" Aku tersenyum kearah punggungnya. Dia belum tahu jika saat ini dia berurusan dengan orang yang tidak tepat.

***
Maaf jika ceritanya sangat abal-abalan karna ini pertama kalinya aku membuat fanfiction.
Aku harap kalian akan menyukainya.
I love you ^^

Published : 28 Oktober 2k16
Revisi : 12 Maret 2k19

MY HUSBAND MY ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang