chapter 3

2.7K 122 7
                                    

Hoya melangkah masuk ke dalam kelasnya melihat siswa-siswi yang kini sudah siap di tempat duduk masing-masing. Hanya saja sepertinya ada yang mengganjal, kenapa ada tambahan siswa yang ia ketahui itu berada di kelas lain. Siapa lagi kalau bukan sahabatnya yang kini terlihat seperti sedang bergosip, membentuk sebuah lingkaran sambil memasang wajah yang serius. Karena penasaran, Hoya memutuskan untuk mendekati mereka dibandingkan duduk di bangkunya sendiri.

"Apa yang kalian lakukan disini? " tanya Hoya yang langsung dihadiahi beberapa pasang mata melihat kearahnya.

"Hanya sedang berdiskusi untuk penampilan kita bulan depan, " jawab Woohyun.

Hoya mengangguk, ternyata tidak semenarik dugaannya. Siapa tahu kan mereka memang sedang bergosip tentang sesuatu yang menghebohkan. Hoya memang bukan tipe pria yang suka bergosip tapi kalau hanya mendengarkannya saja itu adalah kesenangannya. Entah kenapa bisa memberikan kebahagiaan tersendiri saat orang-orang mulai membicarakan suatu hal yang sedang heboh.

"Sebenarnya ada yang aku ingin tanyakan padamu, Hyung," ucap Sungjong. Ia sudah tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya. Jika memang benar, yang ia lihat tadi menandakan sesuatu bisalah Sungjong menjabat sebagai 'mak comblang' dan siapa tahu karena kemurahan hatinya itu Hoya mau mentraktirnya daging sapi nomor 1 di Korea.

"Apa? "

"Tadi... "

Belum sempat Sungjong melanjutkan kalimat yang ingin ia sampaikan, tiba-tiba suara bel berbunyi. Alhasil, bukannya mendapat jawaban yang ia inginkan Sungjong malah terbirit-birit pergi dari kelas Hoya dan Myungsoo menuju kelasnya sendiri. Ia tidak mau sampai guru lebih duluan datang daripada dirinya karena jika itu sampai terjadi bisa dipastikan nilai pelajaran matematika Sungjong tidak tuntas dan ia harus tinggal kelas. Tidak ada kata toleransi bagi wanita yang berstatus sebagai gurunya itu.

"Dasar maknae, " ucap Seongyeol sambil menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu kami juga pergi, nanti kita bicarakan lagi. "

Lagi-lagi mereka semua - kecuali Hoya dan Myungsoo karena kelas mereka memang disana - menuruti ucapan Sunggyu tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Layaknya anak ayam yang selalu mengekor pada induknya. Mungkin karena aura kepemimpinan Sunggyu yang begitu kuat membuat mereka langsung takluk.

**
Soojung POV

Aku tidak menyangka dengan apa yang sudah terjadi padaku. Sekalipun aku tidak pernah membayangkan bisa berinteraksi sedekat itu dengan Hoya sunbae. Sebenarnya dibandingkan member infinite lainnya terutama Myungsoo - aku sungguh tidak menyukai apapun yang ada di diri pria itu dan tidak akan pernah -, aku lebih suka dengan Hoya sunbae. Melihat karismanya di atas panggung sudah membuatku terpana. Dan tadi sungguh diluar dugaan, Hoya sunbae yang terlihat lebih sering bermain dengan teman-temannya dibandingkan meladeni fansnya sudah memperlakukanku seperti seseorang yang spesial.

Ingat Soojung jangan berharap apapun, batinku.

"Akkhh. " Benturan yang terjadi tanpa sengaja membuat kepalaku seketika terasa sakit. Jujur saja, rasanya bukan beradu dengan kepala manusia melainkan batu yang keras.

"Maaf, " ucap Sungjong.

"Kenapa kau berlari? " tanyaku pelan sambil terus mengelus kepalaku. Rasa nyeri yang sedari tadi aku rasakan belum juga mereda. Haruskah aku pergi ke UKS untuk memeriksa apakah ada cedera yang parah?

"Aku kaget mendengar bel tadi, jadinya aku langsung lari kesini. "

"Lain kali hati-hati. Kepalaku sakit karenamu. "

Sudahlah aku tidak ingin perpanjang masalah. Lebih baik ku tinggalkan saja Sungjong yang masih bergelut dengan dahinya yang mulai memerah. Ia pasti juga kesakitan sama dengan apa yang aku rasakan tapi kecelakaan tadi sepenuhnya salah Lee Sungjong bukan salahku yang berjalan pelan. Dan untunglah aku lebih dulu menginjakkan kaki di kelas daripada seorang wanita berkacamata yang berbalut pakaian rapi.

MY HUSBAND MY ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang