chapter 34

1K 65 2
                                    

Myungsoo sudah menceritakan semua yang terjadi antara dirinya, Soojung dan Jessica, bagaimana semuanya bisa menjadi rumit seperti ini, kepada teman-temannya. Respon mereka, tentu saja mereka sangat terkejut. Mereka tidak menyangka jika wanita yang sudah masuk kedalam kehidupan Myungsoo lebih tidak waras dari dugaan mereka. Sepertinya wanita itu harus segera dimasukkan ke rumah sakit jiwa.

"Lalu apa yang bisa kami bantu? " tanya Dongwoo

"Sejujurnya aku tidak tahu bantuan seperti apa yang aku butuhkan dari kalian" jawab Myungsoo

"Kenapa kalian masih disini? Bel sudah berbunyi lebih baik kalian kembali ke kelas" ucap Sunggyu yang baru saja duduk di samping Woohyun.

Mereka saling menatap satu sama lain. Jujur saja, mereka masih mau duduk disana sambil memikirkan apa yang harus mereka lakukan dari pada masuk kedalam kelas tapi mau bagaimana lagi, jika Sang Leader sudah memerintahkan sesuatu maka itu harus di turuti.

"Kenapa malah diam? " Setelah mendengarkan ucapan Sunggyu mereka langsung berdiri dan keluar dari kelas. Tidak ada satupun yang berani melawan Sunggyu apalagi saat Sunggyu berbicara seperti tadi. Sangat menakutkan, bagi mereka.

**
Jessica mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang. Untung saja kelas saat ini sepi jadinya dia tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan orang yang dia cari.

Jessica melangkahkan kakinya menuju orang itu sambil tersenyum. Dia tidak sabar menjalankan rencananya yang luar biasa itu. Dengan bantuan orang yang sekarang ada di depannya, rencananya itu akan menjadi sangat mudah.

"Ada perlu apa? " tanya orang itu.

"Aku butuh bantuanmu, Jangjun-ssi"

"Aku sedang malas"

"Oh, ayolah, aku sangat membutuhkan bantuanmu dan bisa aku pastikan jika kau akan semangat saat mendengarkan apa rencanaku"

Jessica mendekatkan wajahnya ke arah telinga Jangjun kemudian dia memibisikkan sesuatu sambil tersenyum lebar. Seperti harapannya, reaksi Jangjun langsung berubah ceria seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan mainan kesukaannya.

"Bagaimana? " tanya Jessica.

"Baiklah, tapi siapa orangnya?"

"Jung Soojung"

**
Soojung menundukkan pandangannya. Saat ini dia benar-benar sedang kacau, bahkan untuk beranjak dari kursinya saja dia tidak berani takut jika ada jebakan yang sudah dibuat oleh Jessica untuk mencelakainya.

Hari ini adalah hari yang paling sial untuknya. Andaikan saja dia tidak menikah dengan Myungsoo, andaikan saja Jessica tidak kembali ke Korea, maka semua ini tidak akan terjadi. Sepertinya yang bisa dia lakukan saat ini adalah berandai-andai tanpa bisa merubah sedikitpun takdir yang sudah tercipta.

Haruskah dia meminta saran dari Luna - sahabat terbaiknya. Karena setiap dia ada masalah Luna akan memberikan jalan keluar yang terbaik. Atau tetap berdiam diri dan membiarkan Myungsoo mencari solusinya.

"Akh, aku pusing" gumam Soojung sambil menarik rambutnya.

Luna yang mendengar Soojung langsung mengalihkan pandangannya ke samping. Dia melihat Soojung seperti mayat hidup alias zombie. Lihat saja, rambutnya sudah acak-acakan karena ulahnya sendiri.

"Kau kenapa? " tanya Luna.

"Aku baik-baik saja"

"Kau yakin? " Soojung hanya menganggukkan kepalanya. Itu membuat Luna semakin penasaran tapi apa boleh buat saat Soojung tidak mau menceritakan apapun kepadanya maka tidak ada yang bisa memaksanya. Paling nanti saat Soojung siap menceritakan apa yang terjadi, dia akan langsung datang tanpa perlu diminta.

"Baiklah. Jika kau baik-baik saja, maka kau harus fokus, sedari tadi Park ssaem melihatmu terus kau tidak mau kan di usir dari kelasnya? "

"Hmm" jawab Soojung dengan tidak semangat.

**
Sekolah sudah usai, ini saatnya semua siswa-siswi kembali ke rumah masing-masing. Begitu pula dengan Soojung yang sedang berjalan menuju rumahnya, sebenarnya bisa saja dia pulang bersama Myungsoo tapi itu akan sangat berbahaya jika mereka kembali terpergok oleh Jessica. Dan lagi pula, Myungsoo sepertinya sibuk dengan teman-temannya entah apa yang sedang mereka bicarakan.

Tanpa Soojung sadari sepasang mata selalu memantau setiap gerak geriknya dengan tatapan tajam seperti singa yang sedang melihat mangsanya. Bahkan satu detik pun tatapannya tidak pernah terlepas. Senyuman pun terpampang jelas di wajahnya. Dia benar-benar semangat dengan misi yang sedang dia jalani, sudah sekitar 1 bulan dia tidak melakukan apapun dan saat ini dia mendapatkan mainan baru yang sangat cantik.

Saat Soojung baru saja mau membuka gerbang rumah, tiba-tiba saja ada tangan yang menutup mulutnya. Soojung terus berusaha lepas dari orang itu tapi semua usahanya sia-sia saja. Lawannya adalah seorang pria - Soojung tau dari bentuk tangan pria itu.

"Selamat datang di duniaku Nyonya Kim" ucap orang itu.

Soojung terkejut saat mendengar suara itu, rasa takut kembali menghinggapinya bagaimana tidak, dia sudah berada di dalam genggaman Jangjun - Pria yang diceritakan Sunggyu kepadanya.

Beberapa detik kemudian, pandangan Soojung mulai gelap bertepatan saat Jangjung memukul di dekat pundaknya. Itu memudahkan kerja Jangjun untuk membawa wanita yang sekarang di gendongnya ke tempat yang sudah dia persiapkan untuk menjalani misinya.

**
Pintu yang terbuat dari kayu terbuka memperlihatkan isi dalamnya yang berantakan dan dipenuhi sarang laba-laba seperti penampilan luar dari rumah itu. Jangjun berjalan masuk kedalam dan meletakkan Soojung di salah satu bangku yang terletak disana. Tidak lupa dia mengikat tangan dan kaki Soojung dan juga mulut Soojung yang dia tutup dengan kain.

"Bukankah sudah ku bilang untuk memata-matai nya tapi kenapa kau langsung membawanya kesini? " tanya wanita yang baru saja menampakkan dirinya, siapa lagi kalau bukan Jessica.

"Kau lupa aku siapa? Aku Lee Jangjun, aku tidak akan bertindak sebelum mencari informasi dulu dan aku tidak butuh waktu lama untuk itu" ucap Jangjun dengan bangga.

"Jadi maksudmu kecurigaanku itu benar? "

"Mereka sudah lama menikah bertepatan saat kau meninggalkan Myungsoo. Kedua orang tua Soojung sudah tiada saat dia masih kecil dan kebetulan orang tua Soojung dan Myungsoo adalah sahabat jadi tuan dan nyonya Kim ingin mengurus Soojung. Apa kau masih meragukanku? "

Jessica hanya terdiam saat mendengar penuturan dari Jangjun. Sepertinya dia meminta bantuan pada orang yang tepat. Tidak butuh waktu 24 jam, dia sudah mendapatkan informasi sedetail itu.

"Kau melakukan kerjamu dengan baik. Setelah ini aku ingin mengundang seseorang untuk melihat pertunjukkan kita. " ucap Jessica sambil mengambil ponsel yang baru saja dia beli.

**
Myungsoo masih berkumpul dengan teman-temannya untuk melanjutkan pembicaraan mereka tadi. Dia masih bingung harus melakukan apa, dia bahkan tidak tahu kapan Jessica akan beraksi. Di saat seperti ini, malah otaknya yang cerdas tidak bekerja dengan baik.

Sedangkan Sunggyu dari tadi diam bukan karena dia tidak tertarik atau semacamnya melainkan mencari jalan keluar karena selama ini Sunggyu lah yang bisa memberikan ide yang bagus.

"Tunggu sebentar, kau dari tadi disini lalu Soojung bagaimana? " tanya Sunggyu tiba-tiba.

"Oh ya, aku lupa" Myungsoo merutuki dirinya sendiri bagaimana dia bisa lupa dengan orang yang dijadikan target oleh Jessica.

Saat Myungsoo ingin menghubungi Soojung, ponsel nya berdering, panggilan dari nomor yang tidak di kenal. Perasaannya mulai tidak enak, sesuatu yang buruk pasti sudah terjadi. Dia mengangkat panggilan itu dengan tangannya yang sudah gemetaran.

"Halo Myungsoo, kau pasti akan terkejut dengan hadiah yang sudah aku siapkan untukmu"

***
Akhirnya aku kembali lagi. Aku selalu lama update y? Maaf ya, soalnya mood aku berubah kemarin, aku pengennya nnton aja, sedang nggak pengen nulis. Jadi ya ku anggurin semua cerita aku. Maaf sekali lagi y.

Gimana ceritanya? Amburadul y? Kalau iya atau ada yang perlu aku ubah silahkan comment. Kalau readers suka silahkan vote.

Love u all 💕

MY HUSBAND MY ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang