chapter 19

1.5K 87 1
                                    

Setelah makan bersama dengan hidangan yang sangat banyak, sekarang mereka sedang berkumpul diruang tamu.
"Wah....makanan tadi sangat enak eomma" puji seongyeol sambil mengelus perutnya yang sudah sedikit buncit. Bagaimana tidak, diantara yang lain hanya dia yang makannya paling banyak. Mungkin makanan itu habis karena perbuatan seongyeol.
"Benarkah? Terima kasih seongyeol"
Memang harus diakui jika masakan eomma nya myungsoo itu sangat lezat, bahkan masakan di restoran Bintang lima tidak bisa menandingi masakan eomma nya myungsoo.
"Lain kali, masak yang lebih banyak eomma" sepertinya seongyeol belum puas, tapi itulah seongyeol yang hobi makan.
"Tenang saja, itu bisa diatur"
"Yey..." ucap seongyeol senang
Suasana kembali hening. Tidak ada lagi yang mengeluarkan suara. Mereka hanya saling menatap satu sama lain. Seperti sedang berkomunikasi.
"aku sudah mengantuk. Aku akan pergi tidur dulu" ucap sunggyu kemudian berjalan menuju kamarnya.
"Aku juga.. " seongyeol pun mengikuti sunggyu, meninggalkan ruang tamu.
"Sepertinya semuanya sudah mengantuk, besok kita akan lanjuti kegiatan kita. " perkataan eomma nya myungsoo membuat semua orang beranjak pergi menuju kamarnya masing-masing.
Saat Myungsoo ingin berjalan pergi tiba-tiba saja Jessica menghalanginya.
"Apa yang kau lakukan?" tanya myungsoo dengan nada kesal.
"Mari kita jalan-jalan besok " ucap Jessica sambil tersenyum dengan lebar.
Sedangkan soojung yang mendengar percakapan mereka, mengurungkan niatnya untuk pergi tidur.
"Minggirlah!! " usir myungsoo karena dia sudah merasa muak dengan tingkah Jessica yang akhir akhir ini selalu menempel padanya.
"Tidak mau, sebelum kau berjanji padaku"
"Aku tidak ingin berjanji apapun padamu."
Myungsoo pun sedikit mendorong Jessica agar dia bisa menjauh darinya
Myungsoo yang melihat soojung masih berdiri diposisinya hanya menatapnya sekilas, lalu kembali berjalan menjauhi dua orang yeoja yang masuk kedalam kehidupan sekaligus kedalam hatinya.
Soojung tidak tau harus berbuat apa, dia hanya bisa diam ditempat. Sambil memikirkan dua hal. Yang pertama, apakah myungsoo akan menerima ajakan Jessica. Yang kedua, apakah dia harus mengikuti myungsoo, karena saat ini dia sangat sangat mengantuk.
"Apa kau tidak akan tidur? " tanya Jessica
"Tentu saja" jawab soojung
"Lalu kenapa kau masih berdiri disitu? "
"Tidak ada. Aku akan pergi kekamarku sekarang" soojung pun berjalan menuju kamarnya. Tapi saat didepan pintu, dia takut untuk masuk. Ini adalah kamar myungsoo, dan Jessica tau itu. Tidak mungkin dia masuk sekarang, sedangkan Jessica masih menatapnya dari kejauhan.

**
Soojung pov
Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Jessica terlihat kesal. Bagaimana tidak, Jessica melihatku berada tepat didepan pintu kamar myungsoo.
"Apa yang kau lakukan? " aku sangat terkejut tiba-tiba saja Jessica sudah berada tepat disampingku.
"Aku ingin berbicara dengan myungsoo " aku harus berbohong. Lagi. Akupun mengetok pintu kamar myungsoo agar Jessica percaya padaku.
"Ada apa? "Ucap Myungsoo saat membuka pintu. Dia seperti nya baru selesai mandi, rambutnya yang basah dan sedikit berantakan. Kenapa disaat seperti ini dia masih terlihat sangat tampan.
Aku menggelengkan kepalaku. Apa yang kau pikirkan soojung.Pikirkanlah masalahmu sekarang. Tapi seperti nya Jessica juga berpikiran seperti itu. Karena melihat tatapannya kepada myungsoo.
"Apa yang kalian berdua lakukan dikamarku? "
Lagi-lagi aku hanya terdiam. Kenapa aku sangat terpesona dengan penampilannya. Seperti nya aku sudah semakin gila.
"Nenek sihir,apa yang kau lakukan disini? " tanya myungsoo, tentu saja pertanyaan itu ditujukan padaku.
Panggilan buruknya telah kembali. Dan sifat aslinya juga telah kembali. Aku jadi menyesal tadi terpesona olehnya.
"Siapa yang kau panggil nenek sihir?! " tanyaku dengan nada tinggi
"Tentu saja kau, siapa lagi"
Dia selalu saja membuatku kesal. Sabarlah soojung, kau tidak harus meladeni kakek kakek peyot ini. Ucapku pada diriku sendiri.
"Aku ingin berbicara padamu" ucapku setelah amarahku sedikit mereda.
"Baiklah. Dan kau, Jessica, pergilah kekamarmu"
Myungsoo menarik tanganku masuk kedalam kamarnya.
"Apa yang ingin kau bicarakan denganku? " ucapnya setelah menutup pintu.
"Kenapa kau memanggilku nenek sihir?! Dasar kakek kakek peyot! " teriakku
"Aku?! Kau mengatakan aku kakek kakek peyot?! Apa matamu sudah bermasalah, wajah ku yang tampan ini kau panggil kakek kakek peyot" balas myungsoo
"Apa aku tidak salah dengar? Wajahmu? Tampan? Kau tidak memiliki cermin? " ejekku
"Banyak yang mengatakan aku ini tampan, matamu saja yang sudah bermasalah"
"Mataku masih normal, mereka yang matanya bermasalah"
Myungsoo hanya diam. Seperti nya dia sadar kalau perkataanku ini memang benar.
"Sudahlah, aku sudah mengantuk" akupun berjalan kekasur. Karena itulah tujuanku datang kesini. Yaitu untuk tidur.
Saat aku ingin merebahkan kepalaku dibantal tiba-tiba myungsoo mengambil bantal itu. Otomatis kepalaku terhempas, walaupun diatas kasur tapi tetap saja sedikit sakit.
"Sakit? Kasian.. " ejek myungsoo. Satu detik kemudian Tawa nya pecah. Dia merasa puas telah mengerjaiku.
Aku pun mengambil bantal yang lain, bukan untuk ku pakai tidur melainkan untuk memukul nya. Salah sendiri, kenapa mengerjaiku.
Aku memukulnya dengan sekuat tenaga dan dia berusaha menahan pukulanku.
Tiba-tiba ada yang mengetok pintu, aku langsung berhenti memukulnya. Kami berdua serempak melihat kearah pintu. Kemudian saling bertatapan. Heran. Siapa yang mengetok pintu padahal semua orang sudah tidur. Kurasa.

Tbc...

***
Hai... Readers kesayanganku.
Akhirnya aku kembali, setelah sekian lama tidak update.
Ada yang kangen nggak? Semoga aja ada.
Maaf, jika baru sempat updatenya sekarang. Aku belum ada ide, dan ide itu baru muncul sekarang.
Jadi selamat menikmati - emang ini makanan pakai dinikmati - yaudah aku ganti. 
Selamat membaca ,semoga Bagus y.
Love you all ^^

MY HUSBAND MY ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang