Cerita Vkook live yg ditambah dengan beberapa imagine dan mendekati hipotesis nya vkook moment di behind the camera
Warning!!
Yaoi's Story
boyxboy
don't like don't read
hihi dari judulnya sih ekhem haha baiklah baca aja ya haha
Keesokan harinya....
"Kookie ayo bangun....kau berat sekali tahu" gerutu Taehyung sambil membangunkan Jungkook yang kini ada dikasurnya. (*author/ apa? Dikasurnya? Mereka tidur seranjang?/PLAK!! Author ditabok deh..hehe).
"Kookie..?" Jawab Taehyung terkejut "kenapa kamu menangis?"....ciye-ciye pake kamu segala haha.
"V hyung aku takut...hiks..."Jawab Jungkook sambil masih terisak.
"takut kenapa Kookie?" Tanya Taehyung yang mulai khawatir
"aku mimpi buruk hyung...hiks.."
"mimpi apa Kookie?" Taehyung penasaran
"hiks...dalam mimpiku...hiks...hyung...hyung...hiks..hiks.." Jungkook semakin terisak dalam tangisannya air matanya pun tanpa diminta kini bercucuran mengalir di kedua pipi chubby Jungkook.
"aku kenapa Kookie? Kamu jangan nangis ceritakan padaku"
"hyung seperti hyungku...hiks ....hiks" Jawab Jungkook tetap dalam isakan tangisnya.
"aigoo...sudahlah Kookie aku kan sudah bilang aku akan baik-baik saja Kookie..." Taehyung mencoba menenangkan Jungkook namun nihil Jungkook masih menangis.
"tapi hyung-.."
"percayalah kepadaku Bunny" Taehyung dengan cepat menarik Jungkook kepelukannya, dia memluk Jungkook dengan sangat erat hingga Jungkook seperti di bekukan dengan freezer saat itu juga (*author ngaco).
"hyung bilang apa?" akhirnya Jungkook mengeluarkan suaranya terkejut dalam pelukan hangat Taehyung.
"yang mana Kookie?" Taehyung menyeringai berniat menggoda Jungkook yang masih anteng dipelukannya.
"yang mana bunny?" Tanya Taehyung lagi sambil mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di surai kelam Jungkook
"b-bubb-bunny?"
"kenapa? Kamu tidak suka?"
"aniya hyung!" elak Jungkook dan membalas pelukan Taehyung dengan sangat erat
"tidak apa-apa kan mulai sekarang aku panggil kamu bunny?" Tanya Taehyung ditengah pelukan hangat mereka.
"bunny?" merasa tidak ada jawaban dari panggilannya itu Taehyung melonggarkan pelukannya dan mencoba melihat Jungkook yang sedang bersandar kepadanya
"aigoo...jadi aku ditinggal tidur olehmu bunny?" rutuk Taehyung yang baru menyadari ternyata Jungkook sudah tertidur kembali.
"aku akan menghukumu nanti dank au tidak akan bisa lari kelinci nakal" gumam Taehyung sambil menampilkan seringai mengerikannya, ah tidak mengerikan tapi hmmm...ekhem...hmm gimana yaa...hehe entahlah...PLAK! Author di tabok lagi.
Pada akhirnya Taehyung membiarkan Jungkook untuk tidur dikasurnya dengan tetap memeluk Jungkook dalam tidur lelapnya.
Flashback end
"Kookie...ayo bangun.." Taehyung kembali membangunkan Jungkook yang setengah berada diatas tubuh Taehyung tidak bergeming.
"Kau benar-benar nakal" bisik Taehyung sambil menyeringai. "aku akan menghukumu sekarang B.U.N.N.Y".
Tanpa buang-buang waktu Taehyung memutar badannya hingga sekarang posisi mereka sebelumnya telah terbalik kini Taehyung yang menindih Jungkook menatap tajam kea rah namja manis itu, dan ya Jungkook yang mendapatkan perlakuan itu sontak terperanjat dari alam mimpinya.
"h-hyung...kkkau mau apa?" Tanya Jungkook yang mulai sedikit gemetar
"..." Taehyung hanya diam dan menampilkan smirknya kea rah Jungkook yang sudah mulai ketakutan
"h-hyung..." Lirih Jungkook
Taehyung memajukan wajahnya kearah Jungkook dan yaa kalau kalian ingin tahu kondisi Jungkook saat ini wajahnya merah, keringat bercucuran di pelipisnya, dia bergetar (kayak menggigil gitu deh), dan tangannya yang meremas kuat kaos yang dipakainya.
Taehyung semakin memangkas jarak antara wajahnya dan wajah Jungkook, hingga akhirnya hidup mancung mereka saling bertemu, Jungkook bisa merasakan deru nafas Taehyung menerpa wajahnya lembut, Taehyung semakin mendekatkan wajahnya dengan matanya yang tetap menatap tajam maik Jungkook yang kini bisa terlihat mulai mengeluarkan air mata disudut matanya.
"...." Tidak ada yang bersuara saat ini hingga
"hhyu-mph" sesuatu yang kenyal dan terasa manis itu mengecup bibir Jungkook dengan lembut...yaa Taehyung mengecup bibir Jungkook, Jungkook membelalakan matanya hingga seperti mau keluar saja, duh thor masa iya sampai begitunya sih..oke balik ke cerita. Cukup lama Taehyung mendaratkan bibirnya dipermukaan bibir Jungkook tanpa menuntut lebih atau bergerak menlanjutkan tahapannya itu. Emang Taehyung mau ngapain? Aduh authornya mulai omes ini hahaha.
"eunghh" Jungkook menlenguh ditengah kecupan Taehyung, membuat Taehyung tersadar dari acara "mari mengagumi wajah Jungkook.
"shit!" batin Taehyung tersadar dan tanpa piker panjang kecupan tak berarti tadi kini berubah menjadi ciuman ringan di bibir Jungkook.
5 detik
15 detik
30 detik
Jungkook akhirnya membalas ciuman Taehyung membuat Taehyung menyeringat ditengah ciumannya dan ciuman itu berubah menjadi ciuman...
Ciuman hangat
Lebih hangat
Semakin hangat
Mulai panas
Taehyung sesekali menjepit bibir bawah dan atas Jungkook, Jungkook membalas perlakukan Taehyung dan hingga tiba-tiba Taehyung mengigit kecil bibir Jungkook.
"awhhh hhyung" Jungkook meringis kesakitan
Taehyung tidak menyia-nyiakan kesempatannya kali ini dengan cepat ia masukin lidahnya untuk menyusuri gua hangat Jungkook. Jungkook hanya pasrah dan mulai menikmati permainan lidah Taehyung di gua hangatnya itu dan lama kelamaan Jungkook membalas perlakuan Taehyung hingga lidah mereka beradu tangguh di dalam gua hangat Jungkook.
"Taehyung! Jungkook! ayo kita sarap.....an" Seru seorang namja yang tiba-tiba memasuki kamar mereka tanpa mengetuk pintu terlebih dulu.
"Yak! Apa yang kalian lakukan?" namja bersurai pirang itu terkejut melihat pemandangan dimana Jungkook berada dibawah kukungan Taehyung sambil saling melumat bibir mereka dan berpelukan sangat erat.
"hhhyung!" mereka terperanjat dari posisi mereka sebelumnya
"ada apa hyung?" seorang namja lain yang bersurai silver menghampiri Jin yaa namja yang bersurai pirang tadi ternyata Jin-hyung.
TBC or END..???
aku belum dapat ide lagi atau takut makin parah dari chapter ini hehe
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
