Hermione bersenandung pelan sembari memasukkan makanan kedalam kotak makan. Seperti biasanya, Ia akan mengantarkan makanan ke kantor Draco.
Wanita itu tersenyum kecil sambil menenteng kotak makanan menuju mobil. Ia pun masuk kedalam benda beroda itu dan mengendarainya. Hermione tidak begitu suka menggunakan jasa supir.
Ia sampai dikantor Draco 30 menit kemudian. Ia langsung masuk dan menuju lantai dua, dimana ruangan Draco berada. Ia sesekali menyapa para pegawai yang sudah dikenalnya. Saat Ia akan menaiki Lift, Ia bertemu dengan Angela yang baru turun dari lantai atas.
"Hai, Angel" Sapa Hermione dengan ramah. Sebaliknya Angel nampak pucat mengetahui Hermione berada disini.
"Oh, H-hai Hermione" Katanya gugup.
"Ya sudah, aku duluan ya." Hermione pun masuk kedalam lift. Ia tersenyum sekali lagi pada Angela sebelum pintu lift tertutup.
Angela hanya menatapnya iba.
.
Hermione melangkah dengan ringan menuju ruangan Draco. Namun langkahnya tiba-tiba terhenti ketika Ia hendak membuka pintu ruangan tersebut.
Dari jendela, Ia dapat melihat Draco sedang duduk di bangku nya. Tapi dia tidak sendirian. Ada seseorang di depannya.
"Aku membawakanmu makanan. Kau pasti suka" Kata orang tersebut. Itu suara wanita. Dan Hermione tidak mungkin salah mengenali suara itu. Itu Astoria.
"Drake, aku sangat merindukanmu" Katanya lagi. Hermione merasa dadanya seperti diperas. Ia memegang kotak makan itu dengan kuat.
"Aku minta maaf. Aku salah karna meninggalkanmu. Aku.. aku memang bodoh. Aku baru sadar, kalau hanya kau yang aku cintai"
Air mata mengalir begitu saja tanpa bisa Ia tahan. Kenapa Ia tidak sadar dari awal? Astoria sudah kembali. Keluarga itu akan bersatu kembali. Ia harusnya sadar. Kalau Ia disini hanya pemeran pembantu yang bertugas menyatukan mereka. Sekarang Ia harus pergi. Tugasnya sudah selesai.
***
Hermione memegang setir mobil dengan kuat. Ia langsung memacu mobilnya untuk segera pulang kerumah. Wajahnya sudah dipenuhi air mata. Hatinya terasa sakit. Ia mengutuk dirinya sendiri karna melakukan kebodohan ini. Mencintai Draco adalah kesalahan. Karna sampai kapanpun Ia tidak akan mungkin memilikinya. Ia harusnya sadar itu.
Ia tidak boleh egois. Kebahagiaan Draco adalah Astoria. Ia harus menerima kalau waktunya bersama Draco sudah habis. Saatnya kembali pada kehidupannya yang sebenarnya.
Hermione memarkirkan mobilnya di garasi. Ia berjalan kedalam rumah dengan lunglai. Ia sudah mencoba untuk menghentikan tangisnya. Tapi entah kenapa air mata itu terus saja keluar.
Hermione berjalan menuju ruang tamu. Langkahnya seketika terhenti ketika melihat ada seseorang yang sedang duduk dihadapannya.
"Ibu?" Hermione terkejut. Ia menghapus air mata dengan punggung tangannya. Lalu menghampiri Narcissa yang tampak kalem namun mengintimidasi.
"Aku ada perlu denganmu" Katanya datar. Perasaan Hermione jadi tidak enak. Ia pun mengangguk kecil. Tadinya Ia ingin membuatkan Narcissa minuman terlebih dahulu, namun melihat sudah ada cangkir di meja, jadi Ia mengurungkan niatnya.
Hermione duduk dengan gugup di samping Narcissa.
"Kau habis darimana?" Tanya Narcissa hanya basa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love [DRAMIONE]
FanfictionSequel of One Month In Muggle World. bingung kenapa nggak ada nyambung-nyambungnya? Baca aja sampe selesai. Entar juga ngerti :p ... [COMPLETED] Karna, jika cinta pertama bukankah takdirku, maka cinta terakhirlah yang akan menemaniku di surga sana...