[14] Dinner

5.4K 610 76
                                        


Hermione membantu Sarah-asisten rumah tangganya- untuk memasak. Hari ini Narcissa akan datang kerumah dan makan malam bersama. Draco sudah memintanya untuk memasak beberapa makanan. Dan dengan senang hati, Hermione mengabulkannya.

Sebenarnya Ia gugup. Karna Ia tahu, Narcissa tidak suka dengannya. Tapi Ia segera menghapus pikirannya itu. Narcissa kemari hanya untuk Draco. Ia tidak akan peduli bagaimana sikap Hermione.

Lagipula Ia sadar. Ia hanyalah istri sementara Draco. Ia tidak harus meninggalkan kesan bagus pada siapapun. Karna memang pada akhirnya, Ia akan pergi.

Tapi jujur, itu menyakitinya. Mengingat Draco bukanlah miliknya. Selama ini Ia terlalu memakai perasaan dalam permainan ini. Bukan salah Draco kalau dia tidak membalas perasaan Hermione. Dirinyalah yang bersalah karna jatuh pada orang yang salah. Seharusnya Ia bisa menahan diri. Seharusnya Ia tidak membuat hatinya sakit untuk kedua kalinya. Tapi Ia bisa apa? Cinta memang tidak pernah permisi jika berkunjung.

"Nyonya Hermione, kira-kira makan malamnya jam berapa ya?" Tanya Sarah sembari memasukkan kalkun ke dalam alat panggangan.

"Mmm.. kira-kira jam tujuh malam. Kenapa Sarah?"

"Ooo.. tidak. Aku bisa izin sebelum jam segitu?"

Hermione mengernyit geli. Sepertinya Ia tahu apa alasannya. "Kau takut ya dengan Ibu?"

Sarah nampak terkejut, "Eeeh.. tidak. Sungguh tidak. Aku.. aku hanya" Katanya gelagapan. Hermione tersenyum geli melihatnya.

"Iya, kau boleh pergi sebelum jam segitu"

Sarah mengangguk senang lalu melanjutkan aktifitas memasaknya.

Mereka membuat beberapa jenis makanan. Memang hanya makanan rumahan biasa. Tapi rasanya tidak akan kalah dengan masakan restoran.

Hermione menata piring diatas meja. Dan meletakkan masakan-masakan tadi di atasnya. Setelah itu, Ia kembali ke kamar untuk bersiap. Sarah sudah pulang beberapa menit yang lalu.

Hermione memilah baju mana yang pantas untuk dikenakan. Ia tidak mau membuat Draco malu lagi. Tapi ini 'kan hanya makan malam keluarga.

Ia meletakkan tangan kirinya dipinggang dan tangan kanan yang mengelus-elus dagunya. Matanya berlarian menyusuri setiap sudut lemari. Setelah beberapa saat memilih, akhirnya Ia menjatuhkan pilihannya pada dress selutut berwarna krem. Warna yang lembut. Pikirnya. Sepertinya cocok untuk makan malam seperti ini.

Setelah menggunakan dressnya, Hermione duduk didepan cermin. Mematut dirinya dengan make up natural. Rambutnya juga digelung keatas. Menampilkan leher putih jenjangnya. Tidak lupa Ia memakai kalung berbandul mutiara kecil di lehernya. Memang terlihat sederhana, tapi itu dapat menambah kesan manis dressnya.

Hermione memilin tubuhnya ke kanan dan kiri. Mengoreksi jika ada yang salah dengan tampilannya. Setelah cukup rapi, Ia pun keluar kamar. Karna Draco sudah memanggil-manggilnya.

"Hermione! Cepatlah keluar. Sebentar lagi Ibu datang" Teriak Draco dari ruang makan.

Hermione pun keluar. Ia mengusap-usap tangannya yang berkeringat karna gugup pada dressnya.

"Okay, aku sudah disini" Kata Hermione.

Draco yang sedari tadi menatap layar ponsel, kini pandangannya beralih pada Hermione. Ia menatap wanita itu dari ujung kaki sampai ujung kepala dan balik lagi ke ujung kaki.

Pandangan Draco terkunci pada hazel madu Hermione. Beberapa saat mereka saling menatap. Dan Hermione memutuskan kontak matanya. Ia duduk disamping Draco dengan gugup.

Draco nampak tampan dengan setelah jas putihnya. Tapi Draco memang selalu berpenampilan seperti itu, selalu tampan.

Pipi Hermione merona ketika Ia mendapati Draco masih mencuri pandang kearahnya. Mereka saling larak-lirik untuk mengagumi satu sama lain.

Last Love [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang