03. Siapa Dia

10.3K 587 50
                                    

R A D I T
Raka Dan Adit

Part  03

GLEGAAAAAR!! *gemuruh petir.

     "whaaaaaaa . . .!!" teriak Adit terkejut, ketika melihat sosok cowok berwajah pucat, dengan tatapan kosong dari balik selimut tempat tidurnya.

     " . . . . . . " sosok anak tersebut diam membisu.

     "si siapa kau, ke kenapa ada di kamarku?" Adit menjauh, menepi di tembok, dengan ekspresi yang sangat ketakutan.

ZAAAASSH . . .*di luar terdengar hujan turun dengan derasnya.

anak itu membuka mulutnya dan berucap "gu gu gue"

Flashback

     "Ma . . . Emang alamat temen Mama beneran di sekitar daerah sini apa. Kok belum ketemu juga sih? Capek nih!" keluh Raka.

     "kamu ini, dari tadi ribut mulu yah!? Bantuin cari kek! Mama lupa nih" bentak Mamanya.

     "emang berapa nomer rumahnya?" tanya Raka.

     "nomernya . . .? Aha! Itu dia rumahnya, nomor 23. yah, gak salah lagi." Mamanya girang, langsung menuju ke sana.

     "Mama . . . Kopernya kok di tinggal sih?! yah . . Masa Raka yang bawa semua?"

Di depan gerbang pagar rumah.

     "permisi . . . Hallo . . Pak Satpam . . !" sahut Mamanya Raka.

sementara Raka di belakangnya berputar, melihat kanan kiri melihat sekeliling suasana sekitar.

     "ya. Ada perlu apa? Jawab Pak Satpam dengan mimik bengisnya.

     "a anu mau tanya! Apa ini kediaman Ibu Dian Aditya?"

      "oh, ini dengan Ibu Nindy ya? mari saya antar, Ibu sudah ditunggu di dalam dari tadi." Jawab Pak Satpam ramah dengan gaya ngondek.

     "he?" Raka dan juga Mamanya heran garuk-garuk kepala. Karena melihat tampang bengis Pak Satpam tapi ngondek.

     "waah . . Rumahnya sekarang jadi megah sekali seperti istana, jadi pangling. Beda banget dengan yang dulu, waktu Mama berkunjung ke sini. halamannya juga luas, lebih megah dan lebih luas dari rumahku yang disita itu." gumam Ibu Nindy Mamanya Raka kagum, dan si Raka mengekor di belakangnya ngikut.

     "gyaa Sakura . . ." sapa Dian Ibunya Adit. senang.

     "Momoji . . ." sahut Nindy Ibunya Raka. Mereka cipika cipiki lalu berpelukan.

     "hu hu hu . . . Momoji sekarang aku sudah tidak punya apa-apa lagi hiks." Ibu Raka menangis sedih, menceritakan bisnisnya yang hacur di tipu orang.

     "sudah . . .sudah . . . ! Gimana kalau kamu yang mengelola salah satu cabang rumah makan EMPAL GENTONG khas Cirebon saya!?" ucap Ibu Adit, menenangkan Ibunya Raka. Dengan mengusap-usap rambutnya.

     "wah! Makasih Momoji, kamu memang sahabatku yang paling baik, hiks . . ." memeluk erat

     "iya, saya juga akan merasa terbantu atas kehadiranmu, karena saya memang sangat kerepotan menghandle semua cabang-cabang rumah makan saya." jelas Ibu Adit senyum.

     "hiks . . . Hiks . . . SHROOT!" Pak Satpam dan Bi Inah pembantunya ikut menagis.

     "huwaaaaa . . ." Ibunya Raka nangis makin keras.

     "Sakura sudah, aku jadi ikutan sedih nih!"

     "kakiku keinjek kamu kelez hiks"

     "wahaha sorry . . Ah, Itu si Raka ya?" tanya Momoji ke Sakura.

     "iya!" jawab Sakura.

     "kyaa lucu dan imut banget, sekarang udah gede yah, Inget sama tante gak? dulu waktu kecil kamu pernah berkunjung ke sini loh. Dan kamu suka berantem sama Adit, berebut mainanan mobil-mobilannya." ucap Momoji sambil mencubit cubit pipinya Raka. Saking gemesnya

     'jangan pegang! ini mainanku' bentak Adit kecil ke Raka kecil.

     'huaaaaa Adit nakal Ma.' Raka menangis, mengadu ke Ibunya.

     'Adit gak boleh gitu, Raka kan cuma pinjam, ayo kasih!' Ibunya Adit melerai. *memori Raka teringat masa kecilnya.

     "Sakura, Raka ayo duduk! Bi Inah tolong ambilkan minum! Pak Satpam tolong bawakan barang-barang mereka."

     "iya Bu!" jawab Bi Inah dan Pak Satpam.

     "Ma . . ." ucap Raka lemas kelelahan.

     "kenapa Raka, capek ya? istirahat saja di kamar atas, mari Tante antar!" tawar Ibunya Adit.

Raka dan juga Ibunya Adit melangkah menaiki tanggga menuju kamar atas, ke kamarnya Adit. Sesampainya di kamar, Raka melihat kanan kiri, atas bawah suasana kamar.

     "nah Raka istirahatlah!" Ibu Adit mempersilahkan Raka.

      "di di sini tan?" tanya Raka.

      "iya, Raka tidur di kamar ini sama Adit!" jawab tante Dian atau Momoji.

     "ta tapi gimana dengan Adit, Tan. apa Adit gak keberatan kalau Raka tidur sekamar dengannya?"

     "udah . . . anggap aja kamar sendiri, ok!?"

     "i iya . . ." jawab Raka.

     "ya udah, tante tinggal. Met bobo muaaach" Tante Dian mencium pipinya Raka, lalu keluar menutup pintu kamar.

* * *

     "oh, jadi kau anaknya teman Ibuku?" tanya Adit .

     "i iya!" jawab Raka salah tingkah.

RADITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang