08. Ini Pasti Mimpi

6.9K 375 14
                                    

R A D I T(Raka Dan Adit)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

R A D I T
(Raka Dan Adit)

Part 08

"Anjiir malu gila, ini semua gara-gara elu." celoteh Adit dengan mata mendelik ke bawah, malu karena orang-orang di sekitar yang sedang jalan-jalan ke Mall pada memandang ke arah Raka dan Adit yang terlihat jalan bareng dengan memakai kaos yang sama.

"Kok gara-gara gue sih?" jawab Raka sambil senyum ke arah orang-orang yang memandangnya.

"Yah, gara-gara elu. Coba lu juga nolak kaos yang Ibu gue kasih. Pasti jadinya gak kayak gini."

"Yah, mau gimana lagi. Soalnya Ibu lo udah baik banget sama gue, dan Ibu gue. Jadi gak bisa nolak lah. Hehe .  .  ." Raka terkekeh polos.

"Huft. Terus kalau misal elo disuruh ibu gue agar mau dinikahin sama gue, elo juga gak bisa nolak gitu?"

"Ya, gak bisa nolak lah. eh, apa yang barusan yang lo bilang tadi?" Raka gak ngeh dan asal jawab.

"Gak, i itu . .  . loh. Ibu kita kemana?" jawab Adit kikuk dengan wajah merah, karena pertanyaan konyolnya barusan.

"Wah iya, Ibu kita kemana Dit? Elo sih pakai urusin mereka, kita jadi ditinggal dah"

"Yaelah dasar Ibu-Ibu, pasti lagi pada ke butik neh!!"

KRUYUUUK!! *suara perut Raka

"He?" Adit menengok ke Raka, karena suara tadi.

"Hehe . . . a anu laper hehe" ucap Raka nyengir mengusap perutnya.

"Yaelah, ya udah kita ke KFC aja. Woi, Ayok! Kok bengong!?" Adit menarik tangan Raka.

"Hehe a anu .  . . gue gak ada duit, hmm terus tangan luh gak usah pegang tangan gue juga, malu kelez" Raka melihat sekitar dimana orang-orang yang lalu lalang memperhatikannya.

"Ahk!! So sorry. Udah, gu gue yang bayar" Adit spontan melepas genggamannya, lalu berlalu duluan jalan ke arah KFC.

"Eh, lihat deh mereka berdua, imut lucu banget yah!?" ucap cewek dari meja sebrang yang sedang menunjuk ke Raka dan Adit yang sedang makan, kepada temennya.

"Ih, iya so sweet . . ." kayaknya mereka couple yah!?" jawab temennya dengan pose sok manis  ala Cerrybell.

"Iya, kaos mereka samaan hihi"

"Kelakuan kids zaman now"

"Iya parah, tapi lucu juga sih. Ouh jadi pengen punya cowok yang imut kek gitu hihi"

"Jatah cowok kita berkurang, karena cowok cakep pacarnya cakep juga haha" cewek-cewek itu terkikih ngomongin Raka dan Adit.

KRAUK! KRAUK! NYAM! NYAM!

"Anjiir ini bocah, cakep cakep tapi cara makannya gak ada cakep cakepnya." Adit bengong menatap Raka karena melihat cara makan Raka yang lahap kayak orang kelaparan gak makan berbulan bulan.

"Hmmm!? Napa Dit kok bengong?" di sela makannya dengan mulut belepotan saus sambal, Raka sempat melihat Adit yang terlihat keheranan.

"Gak i itu" jawab Adit salah tingkah, lalu menyamber, menyeruput teh botol yang ada di sampingnya.

"Dit??" Raka menatap Adit

"Yah? Ngapah?"

"Itu kan teh botol gue"

"Heh?" Adit melap mulutnya dengan tissue. Raka cuek melanjutkan makannya dengan lahapnya.

* * *

Pagi yang cerah

"Adit . . . Raka . . . ayo cepat turun, ntar terlambat ke sekolahnya" Teriak Ibunya Adit dari lantai bawah.

"Iya tante bentar ini mau turun" jawab Raka

"Kyaaa Raka, kamu cakep bener pakai seragam sekolah" ibunya Adit terpesona.

"Hiks aku gak satu sekolah sama kak Raka, coba aku seumuran pasti satu sekolah" isak tangis Neneng bersender ke bahu Raka.

"Lebay luh" ucap Adit jutek.

"Haha Neneng Neneng" ibunya Raka dan Adit ketawa melihat tingkah Neneng.

"Adit, Raka, Neneng ayo berangkat!!"

"Loh? Adit kan biasa berangkat sendiri pakai motor Adit mih!?"

"Gak, kamu gak boleh naik motor lagi, tar kebut kebutan kayak waktu itu lagi"

"Huft, gak kok mih"

"Yaudah, kamu boleh naik motor, tapi sama Raka"

"A apa bonceng Raka gitu? Ya udah aku sekalian ikut mobil mimih aja dah"

"Nah gitu, ayo cepet"

"Yeh satu mobil bareng kak Raka" Neneng girang. Karena Neneng yang biasa berangkat sekolah sama ibu Adit yang sekalian berangkat kerja. sekarang jadi rame.

"E e Neneng kamu duduk di depan sama Ibu, Raka Adit kalian di belakang. Mang udin ayo berangkat"

Brmmmm!!

* * *

Cieeet!!

Raka dan Adit pun turun di depan  gerbang sekolah, Raka melihat suasanna sekitar. Suasana sekolah barunya di Cirebon.

" Adit jangan lupa temenin Raka ke ruang kantor guru, mimih buru-buru. Dah sayang muah"

"Bye bye kak Raka awas jangan genit ke cewek cewek yah." Neneng melambaikan tangan.

Adit berjalan duluan ke depan masuk ke gerbang sekolah, cuek menghiraukan Raka yang di belakangnya.

"Adit tunggu gue" teriak Raka.

"Anjiir apaan sih luh, jaga jarak. jangan deket deket gue, di sekolah anggap kita gak saling kenal yah" jawab Adit jutek.

"Heh kenapa??"

"Pokoknya jaga jarak!!"

"Iya iya . .  . 1  langkah . . 2  langkah .  . 3 langkah .  . 4 langkah . . . 5 langkah . . " Raka menghitung langkahnya menjauhi Adit.

"Mona . . Mona . . hah hah hah" temennya Mona lari terengah engah, menuju Mona.

"Heh, napa luh kayak abis di kejar satpol pp aja." ucap mona.

"Mading . . ayok ke mading hah hah"

"Mading?? Emang ada artikel apaan?"

"Ayok! Pokoknya kamu lihat aja sendiri" menarik tangan Mona.

"Hah ada apaan sih, eh minggir minggir dong!!" Mona membelah kerumunan siswa-siswi yang pada penasaran artikel di mading itu juga.

"What!? Apa apaan ini? Gak mungkin, gak mungkin." Mona melotot ambruk bersimpuh gemetar shock, saat melihat  foto Adit pacarnya ada di mading sedang makan bareng di KFC bersama cowok dengan kaos yang sama.

RADITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang