24. Mainan

3.8K 170 21
                                    

Aku sangat berterima kasih banget sama mbak Sandra dan mbak Lia, dua orang itu lah yang menyelamatkan adikku saat itu. kalau gak ada mereka, aku gak tau apa yang akan terjadi pada Danu adikku.

Sekarang aku dan adikku gak lagi tinggal di jalanan lagi karena mbak Sandra mengajakku untuk tinggal di salonnya. Yah mereka bekerja sama mendirikan salon itu dari 0 katanya. Dulu juga waktu kecil mereka seperti kami katanya. Hidup di jalanan. Tapi dengan tekad dan kerja keras, akhirnya mereka bisa mewujudkan mimpinya dan bisa hidup layak. Bisa beli rumah dan mobil. Mbak Sandra termasuk yang sangat perhatian sama kami, dan kalau mbak lia cenderung cuek. Mbak Sandra punya pacar cowok anak muda tampan namanya kak Tomy dia seorang mahasiswa. Tau karena suka mampir ke salon untuk menemuinya. Sementa mbak Lia aku kurang tau. Mungkin karena mbak Lia gak secantik mbak Sandra. Jadi gak ada, gak tau juga sih. Aku senang bisa bermanfaat bagi mereka. Misal disuruh membelikan makanan, mijitin. Disamping karena aku sudah berhutang budi pada mereka, juga karena mereka seperti mbak aku sendiri. Hmmm andai aku punya kakak yang seperti mereka, baik dan loyal.

"Ciko katanya mau mijitin, kok malah melamun sih?" Kata Lia yang tengah tengkurab di kasur dengan hanya berbalut kain batik coklat motif parang.

"Ah i iya maaf mbak hehe . . ." Jawab Ciko garuk garuk kepala.

"Hayo mikirin siapa? Mikirin pacarnya yah?"canda mbak Lia.

"Haha gak kok mbak. Ciko gak punya pacar hehe . . ."

"Masa? Anak secakep kamu belum punya pacar, pasti disekolah banyak yang naksirkan?"

"Ya ada sih mbak. Tapi kan Ciko sekolah tuh bukan untuk pacaran, tapi untuk belajar hehe . . ." Jawab Ciko sambil mengurut kaki betis Lia.

"Haha Ciko Ciko, pacaran itu enak loh."

"Enak gimana mbak?"

"Ya enak bisa pegang-pegang, cium dan . . ."

"Dan apa mbak?"

"Dan Ini . . . Ada yang enakin burung kamu haha . . ." Canda mbak lia memegang burung Ciko dari balik celananaya.

"Akh jangan dipegang mbak ntar bangun" Ciko menepis menutupi juniornya.

"Hihi iya iya . . . Adek mbak udah bisa bangun nih"

"Jiah mbak ini . . . Oh iya mbak juga gak punya pacar yah, pacar mbak Sandra cakep loh mbak."

"Huhu iya, mbak juga udah punya kok, malah lebih cakep"

"Wah siapa mbak kok gak pernah di ajak kesini?"

"Dia ada di sini kok!"

"Siapa?"

"Ini yang lagi pegang pegang mbak hihi becanda"

"Haha. . . "

"Mbak . . .?"

"Hmmm . . ." Jawab Lia sambil merem karena keenakan dipijit.

"Emang mbak gak kesepian?"

"Jiah kamu ini masih kecil sudah ngerti kesepian aja, emang kalau mbak kesepian Ciko mau bantu hihi . . ."

"Hehe . . . Tau gak mbak, waktu kemaren malem Ciko denger suara dari kamar mbak Sandra, sepertinya mbak Sandra dan Mas Tomy lagi gituan gitu mbak"

"Hust anak kecil gak boleh ngintip!"

"Gak ngintip, tapi gak sengaja denger. Mbak . . ."

"Hmmm . . ." Keenakan dipijitin sambil masih merem.

"Mbak kalau butuh apa apa bilang saja. Mungkin Ciko bisa bantu mbak."

"Ini Ciko lagi bantu mbak kan? Udah jangan merasa berhutang budi, mbak Lia dan mbak sandra iklas bantuin de Ciko dan Danu kok, oh iya Danu belum pulang sekolahnya yah?"

RADITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang