19. Berdarah

5.7K 241 38
                                    

Bip bip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bip bip . . . *WA dari Ibunya Adit yang baru dibuka sekarang.

Mimi : Adit, Mimi sekarang berada di desa di rumah bibi, sama Neneng dan Tante Nindy. Pulangnya nanti besok, jadi kalau kamu lapar beli makan diluar saja. Oke sayang dadah . . . Muaach . . . 😘

Adit : hmmm 😑

Malam sunyi yang sepi, di rumah hanya ada Raka dan Adit di kamarnya, juga pak satpam di pos gerbang depan yang sedang menonton sinetron sambil menangis mengusap air matanya dengan saputangan merah mudanya.

Suara kicauan jangkrik eh, "jangkrik berkicau? emangnya burung hihi . ." Maksudnya suara jangkrik memberi backsound khasnya malam. Dari jendela luar terlihat lampu kamar Adit yang masih menyala.

Sepulang dari cari makanan diluar, "cari makanan? Emangnya ada yang buang makanan haha . . ." maksudnya, sepulang dari beli makanan diluar, makan malam diluar, Raka dan Adit sekarang sudah berada dikamarnya.

     "Hihi . . . Suasana sepi, ortu mereka juga lagi pada pergi, apakah yang akan terjadi di antara mereka yah?" Celetuk Author dengan sejuta pikiran mesumnya.

"Yaelah, malah nanya, cepetan lanjutin woi. Banyak cincong deh, sebel gue." protes Reader esmosi tingkat daerah.

"Haha, iya iya maaf "

Raka duduk di kasur, sementara Adit membuka kaos dan celana panjangnya nya, dan hanya tersisa celana boxer saja. Terlihat Raka melihat  sampai tak berkedip ke arah Adit yang tengah melepas bajunya.
Adit melangkah mendekati Raka, lalu adit duduk berjongkok di bawah kaki Raka.

Dari luar kamar terdengar suara percakapan mereka yang cukup keras.

     "Raka . . . Gu gue copot celana lo yah!?" Sepertinya Adit menyentuh kaki Raka.

     "hmm . . . ? Ah, jangan Dit." Terdengar raka menepisnya.

     "Gak apa-apa, gue akan pelan-palan dan cuma sebentar doang kok. Ayo buka." Bujuk rayu Adit.

     "Ta tapi . . . " Raka terdengar Ragu dan agak pasrah sepertinya.

     "Udah lo relax aja."

     "Aaaah! Sakit . . . Pelan pelan dong dit!" Teriak Raka kesakitan.

     "Ah so sorry . . . Bentar kasih ini dulu."

     "Uh! udah udah, perih banget nih!!" Rengek Raka meminta Adit untuk menyudahi.

    "Be bentar,  gue mau keluar"

     "Cepet!"

     "Iya ini mau ambil tisue"

     "Uh berdarah lagi . . ."

     "hah . . . nah udah . . ! " Adit mengusap keringat di dahinya dengan tangannya.

Setelah membersih kan diri Adit rebahan dikasurnya di samping raka yang kesakitan.

RADITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang