All of the characters belongs to J.K Rowling.
WILL I BE OKAY?
Chapter 18 : I'm Okay
"Siapa?" Draco berteriak kesal sambil berjalan ke arah pintu. Ia membuka pintu itu tanpa melihat dulu siapa yang datang.
"Draco." Hermione berseru pelan, nyaris berbisik.
"Hermione?" Draco berseru tidak kalah pelan. "Apa yang kau lakukan disini?" Draco bertanya. Ia sedikit malu karena Hermione menemukannya disini, setelah Hermione pergi ia pindah ke apartement yang dulu ditempati Hermione, entah kenapa. Alam bawah sadarnya yang memaksanya melakukannnya.
"Aku mencintaimu." Hermione berseru cepat kemudian melompat kearah Draco, mengaitkan tangannya di leher pria yang ada didepannya.
Satu detik, dua detik, tiga detik, begitu sadar bahwa Draco hanya diam dan tidak membalas pelukkannya Hermione dengan canggung melepaskan tangannya dan mundur beberapa langkah.
"Kau tidak bisa datang begitu saja dan berkata kalau kau mencintaiku dan berharap semuanya akan baik-baik saja." Draco berseru, nadanya normal, tidak dingin dan tidak juga terdengar senang.
"Maaf." Hermione berseru pelan, ia menundukkan wajahnya, ingin menyembunyikan wajahnya yang merah, ia salah, semua orang salah. Mereka tidak akan baik-baik saja, sudah terlambat, Draco tidak menginginkannya lagi.
Hermione dengan cepat menghapus titik air mata yang mulai muncul di mata kirinya.
"Kau harus membuktikannya Hermione." Draco berseru lagi.
Hermione mendongak dan melihat ke arah Draco yang sudah menyeringai seperti dulu. Sama seperti dulu, seringaiannya tidak berubah, sama seperti yang ada di ingatannya.
"How?" Hermione bertanya pelan, benar-benar berharap kalau ia masih punya kesempatan, kalau ia belum terlambat.
Draco menariknya mendekat, melingkarkan kedua tangannya di pinggang Hermione. "Never leave me again." Draco berseru, ia menutup pintu dan kemudian mendorong Hermione ke pintu dan menciumnya.
.
"Pay up! Pay up!" Ginny berseru, menengadahkan tangannya, memaksa Harry dan Ron membayar.
Astoria yang sedang asik bermain dengan Lily di meja makan hanya tertawa.
"Ugh." Ron berseru kesal, ia mengeluarkan sepuluh Galleon dari sakunya lalu memberikannya pada Ginny, diikuti oleh Harry.
"Aku kan sudah bilang sebelum hari ulang tahun Hermione, mereka juga pasti sudah bersama lagi." Ginny berseru dengan bangga, diikuti anggukan dari Astoria.
Harry memutar matanya, kenapa ia tidak pernah menang taruhan dengan istrinya ini? Kenapa?
"Haruskah kita buat jamuan makan besok?" Ginny bertanya pada Harry, Ron, dan Astoria.
Harry dan Ron masih menggerutu dan tidak menjawab Ginny.
"Bagaimana jika akhir pekan ini saja, mereka berdua pasti mau menghabiskan waktu bersama dulu." Astoria berseru.
"Kau benar. Mereka mungkin tidak akan meninggalkan flat itu beberapa hari." Ginny berseru, kemudian ia dan Astoria terkikik-kikik sementara Harry dan Ron menggeleng jijik.
Harry, Ron dan Ginny sebenarnya tidak cukup dekat dengan Draco, tapi mereka bertemu beberapa kali dan bisa bertindak normal satu sama lain, toh mereka sama-sama menyayangi Hermione dan ingin perempuan itu kembali.
Setelah beberapa kali bertemu dan bicara dengan Draco, mereka mau tidak mau mengenal Astoria. Dan seperti kebanyakan orang, Harry, Ron, dan Ginny tahu kalau Astoria orang yang baik dan mereka menjadi cukup dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will I Be Okay?
FanfictionCOMPLETED - Draco selalu merasa kesepian, tapi ia lebih baik mati daripada mengakuinya pada siapapun. Kehidupannya begitu monoton, seakan-akan ia hanya penumpang dalam mobil kehidupannya. Ia kesepian, tapi ini jalan yang ia inginkan, jalan yang ia p...