part 4

1.9K 200 0
                                    


Taeyong melakukan berbagai cara agar ia bisa bertemu dengan Tzuyu. Masa bodo ia akan dimarahi appa-nya. Yang dipikirkan olehnya hanya satu, ia ingin bertemu dengan Tzuyu. Malam itu juga ia pergi ke rumah Tzuyu untuk menemuinya.

Tokk.. Tokk..

"Tuan muda?"

"Bibi? Apa aku boleh bertemu dengan Tzuyu?"

"Maaf tuan. Tolong jangan ganggu anak saya."

"Aku mohon bibi."

"Tuan? Saya mohon jangan temui Tzuyu. Jadi silahkan ada pergi sekarang."

Ibu Tzuyu menutup pintu dan meninggalkan Taeyong di depan pintu. Sedaritadi ada seseorang yang memperhatikan mereka, siapa lagi kalau bukan Tzuyu. Tanpa ia sadari air matanya menetes.

"Mianhae.. Tapi ini yang terbaik untuk kita."

----

*Taeyong POV

Aku memutuskan pergi meninggalkan rumah Tzuyu. Betapa sakit hatiku. Ingin rasanya ku melihat Tzuyu meskipun hanya sekilas. Hujan pun turun, aku tidak peduli jika sekarang bajuku basah kuyup. Aku tidak memperdulikan jika besok aku akan sakit. Yang kupikirkan saat ini hanyalah Tzuyu. Ya. Hanya ia saja.

"Tuan!"

'Aku mendengar suara Tzuyu, mungkin ini halusinasiku saja.'

"Tuan!?"

'Ya.. Itu suaranya.'

Ku balik badanku, dan ku melihat Tzuyu yang sedang berdiri di belakangku sambil membawa payung. Ia menghampiriku.

"Tuan? Pakailah ini, kau bisa sakit."

Ucapnya sambil memberikan payung itu kepadaku. Ku ambil payungnya dan kubuang ke sembarang arah.

"Tuan apa yang kau lakukan, kenapa kau membuangnya?"

Aku tidak menjawab pertanyaannya. Aku melangkah satu langkah lebih dekat dengannya, jarak kami tinggal beberapa cm-lagi.

"Tuan?"

"Wae? Kenapa kau menghindar dariku?"

"A-aku.. Aku hanya tidak.."

"TIDAK APA!"

*Taeyong POV end

----

*Tzuyu POV

"TIDAK APA!"

Aku terkejut saat Tuan Taeyong membentakku. Aku dapat melihat kemarahan dari raut wajahnya.

'Ya tuhan. Apa ini semua karena salahku?'

"Jawab aku, Tzuyu-ah."

"Mianhae, aku tidak bisa bersama mu lagi."

"Kenapa?"

"Aku tidak mencintaimu, tuan."

'Maafkan aku berbohong padamu.'

Aku membalikan badanku, aku pergi meninggalkan Tuan Taeyong. Beberapa langkah aku berjalan, seseorang memelukku dari belakang.

"Aku tahu kau bohong."

"Lepaskan aku."

"Izin kan aku begini untuk beberapa menit saja."

*Tzuyu POV end

----

Tok.. Tok.. Tok..

"Nuguya?"

"Ratu Jung Sooyeon ingin bertemu denganmu."

----

"Ini.."

Ratu Jung melemparkan uang ke arah pelayannya itu.

"Itu uang untukmu. Pergi lah yang jauh dan bawa putrimu itu!"

"Aku mohon nyonya jangan usir kami."

"Aku sudah membicarakan ini dengan suamiku, dan ia setuju."

Pelayan itu, atau lebih tepatnya Ibu Tzuyu memohon kepada Ratu Jung untuk tidak memecat dan mengusirnya dari desa ia tinggal.

"Sekarang pergilah sejauh mungkin. Dan jangan pernah kembali!"

----

"Eomma? Kenapa eomma menangis?"

Tzuyu menghampiri ibunya yang baru pulang dan melihatnya yang sedang menangis.

"Tzuyu-ah? Kita harus pergi dari desa ini."

"Maksud eomma?"

"Tadi Ratu Jung memanggil eomma, ia memberikan uang dan menyuruh kita pergi dari desa."

Tzuyu yang mendengar jawaban dari ibunya pun menangis sambil memeluk ibunya. Ia merasa menyesal karena dirinya, ibunya jadi kehilangan pekerjaannya dan diusir dari desa.

"Mianhae eomma."

"Gwaenchana, kita hadapi semua bersama-sama."

----

*Tzuyu POV

Sebelum aku pergi meninggalkan desa ini. Aku memutuskan berkeliling desa, sekedar untuk jalan² sebelum aku benar² melupakan kenangan di desa ini. Aku pergi ke sungai, tempat favorit-ku.

"Aku tahu kau disini."

Aku menoleh ke arah sumber suara. Aku melihat seorang namja yang tak ku kenali menghampiriku.

"Kau Tzuyu, kan?"

"Ne. Nuguya?"

"Aku Jaehyun. Sahabat Lee Taeyong."

Aku hanya mengangguk, dan mempersilahkan dia untuk duduk di sebelahku.

"Kau mencintai Taeyong, bukan?"

Aku tidak menjawab pertanyaan namja itu. Aku mengalihkan pandanganku ke sungai.

"Aku tahu kau mencintainya. Dia juga mencintaimu."

Hening di antara kita. Dan aku pun memulai pembicaraan.

"Jaehyun-ssi? Bolehkah aku bertemu dengan Taeyong, nanti malam?"

"Bolehlah. Kenapa memangnya?"

"Aku ingin bicara sesuatu sebelum aku pergi."

"Pergi? Maksudmu?''

"Aku akan pergi dari desa ini untuk selama-lamanya."

"MWO?!"

To Be Continue..

Gantung? Jelek? Maaf yaa.
Tinggalkan komentar yaa, terima kasih💕

200 years • [ Taeyong - Tzuyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang