part 9

1.6K 142 4
                                    

Seorang namja sedang sibuk dengan aktivitasnya, ia adalah Jeon Jungkook yang sibuk membaca novel favoritnya. Tzuyu datang tidak menyapa dan langsung duduk di bangkunya.

"Wae?"

"Aniya. Aku mengantuk."

Ucap Tzuyu sambil tiduran di atas mejanya.

"Bukankah kau setiap hari mengantuk?"

"Tapi saat ini aku benar² mengantuk level 100."

"Lebay!"

"Aku pinjam bukumu."

"Untuk?"

"Untuk menutupi wajahku saat tidur."

Tzuyu mengambil novel Jungkook dan menutupi wajahnya dengan buku tersebut. Jungkook hanya bisa diam melihat tingkah laku temannya itu.

----

"Yak! Taeyong-ah?"

Panggil Jaehyun dan berlari ke arahnya.

"Bagaimana acaramu makan malammu kemarin."

"Tanpaku jawab kau sudah tahu jawabannya, bukan?"

"Ne. Arrasseo."

Jaehyun dan Taeyong hanya diam di perjalanan menuju kelas mereka. Setibanya di kelas Jaehyun langsung menghampiri Taeyong.

"Yonggie?"

"Wae?"

"Bukankah kau ingin membatalkan tunanganmu, bukan?"

"Lalu?"

"Aku punya ide. Sini kubisiki."

Jaehyun memberi tahu ide nya kepada Taeyong. Taeyong pun menyetujui ide sahabatnya itu.

----

Kriingg...

Bel istirahat berbunyi Jungkook dan Tzuyu memutuskan untuk ke kantin. Setibanya disana Jungkook memesan makanan untuk mereka, dan Tzuyu menunggunya di meja makan. Seorang namja menghampiri Tzuyu dan memberikan surat.

"Apa ini?"

"Itu surat."

"Dari siapa?"

"Maaf, aku tidak bisa memberi tahumu."

Jawab namja itu lalu pergi meninggalkan Tzuyu. Jungkook datang membawa makanan dan memperhatikan namja yang barusan bicara dengan sahabatnya itu.

"Wae?"

"Namja itu memberiku surat."

"Coba kau lihat dari siapa."

"Tidak ada nama pengirimnya."

Tzuyu yang penasaran, membuka surat itu dan membacanya.

'Ku tunggu kau di aula sekolah pulang sekolah.'

"Apa isinya?"

"Seseorang ingin mengajakku ketemuan di aula pulang sekolah."

"Apa kau akan kesana?"

Tzuyu mengangguk mantap menjawab pertanyaan Jungkook.

"Apa mau kuantar?"

"Tidak usah. Biar aku sendiri saja."

"Baiklah."

----

*Taeyong POV

Fiuhhh~

Lama sekali dia. Ya aku sedang menunggu seseorang. Dan ia lama sekali.

"Permisi?"

"Kau sudah datang?"

"Kau!! Sabar Tzuyu-ah. Huh... Buat apa kau mengajakku kesini?"

"Jadilah pacarku."

Ucapku dengan santainya.

"Ha?!"

"Aku tidak butuh 'Ha' aku butuh jawaban."

"Kau gila!! Kenal saja tidak malah mau aku jadi pacarmu."

"Baiklah. Namaku Lee Taeyong. Kau?"

"Tzuyu. Chou Tzuyu."

"Kita sudah kenalkan? Sekarang jadilah pacarku."

"Kau kehabisan obat ya?"

Sebenarnya memang gila, aku tidak kenal dengannya dan sekarang aku memintanya untuk menjadi pacarku. Ini semua karena ide gila Jaehyun.

"Lalu bagaimana?"

"Bagaimana apanya, aku tidak mau. Dasar aneh!"

Mwo?! Baru kali ini ada yeoja yang menolakku. Dan dia meninggalkanku sendirian, yang benar saja.

"Taeyong-ah? Bagaimana?"

"Apanya?"

"Dia mau?"

"Kau aneh, aku tidak kenal dengannya kau menyuruhku jadian dengannya."

"Hehe mian."

"Sudahlah, kita cari ide yang lain saja."

"Okay."

*Taeyong POV end

----

"Aishh... apa²an ini? Kenal saja tidak, ingin aku jadi pacarnya. Dasar namja aneh."

Tzuyu sedaritadi menggerutu sambil mengayuh sepedanya.

"Ya tuhan kenapa aku harus bertemu dengannya."

Tzuyu memberhentikan sepedanya mendadak. Seketika ia mengingat sesuatu.

"Kenapa aku merasa pernah bertemu dengan namja itu?"

Tzuyu mencoba mengingat kembali dimana ia bertemu dengan Taeyong.

"Ah. Mungkin aku salah orang. Huh. aku pulang saja."

Tzuyu kembali mengayuh sepedanya dan pergi menuju rumahnya.

----

*Joy POV

Karena besok adalah ulang tahun Taeyong. Maka aku pergi ke toko langganan keluargaku untuk membelikannya hadiah.

"Ada yang bisa di bantu nyonya?"

"Saya mau beli jam tangan yang paling bagus dan mahal."

"Mari ikut saya nyonya."

Pegawai itu menunjukan beberapa jam tangan yang ku inginkan. Tanpa berfikir panjang aku langsung membelinya.

"Saya pilih yang ini."

"Baik nyonya."

'Aku yakin, pasti Taeyong menyukainya. Aku akan memberikannya besok.'

*Joy POV end

Joy menunggu kedatangan Taeyong. Dan ya, yang di tunggu pun datang. Joy menyambut Taeyong dengan senyum manisnya.

"Morning."

Taeyong tidak menggubris sapaan Joy. Tapi itu tidak membuat Joy menyerah, Joy mengejar Taeyong. Dan ya, Taeyong berhenti.

"Taeyong-ah, selamat ulang tahun. Ini ku berikan hadiah untukmu."

"Gomawo."

Taeyong akhirnya menerima hadiah pemberian Joy.

"Eh? Aku ke kelasku dulu. Bye~"

Joy pergi meninggalkan Taeyong. Tanpa berfikir panjang, Taeyong membuang hadiah pemberian Joy ke tempat sampah.

"Aku tidak butuh hadiahmu."

To Be Continue..

Jelek? Maafkan😞
Gomawo yg sudah baca💙

200 years • [ Taeyong - Tzuyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang