part 42

1K 87 0
                                    


Mulai daritadi pagi tidak ada satupun yang menerima Tzuyu untuk bekerja. Hampir semua tempat yang Tzuyu datangi itu tidak menerima lowongan pekerjaan. Dengan terpaksa Tzuyu pulang dengan wajah lesu.

"Hey. Kenapa wajahmu itu?"

Panggil seseorang membuat Tzuyu membalikkan badannya dan mendapati Jungkook yang sedang berdiri di belakangnya.

"Kau kenapa?"

Tanya Jungkook sekali lagi dan berjalan menghampiri Tzuyu.

"Aku lagi kesal."

"Aissh... Aku lapar, kita makan dulu, yuk?"

"Baiklah."

*skip

"Kau kenapa?"

"Dari kemarin belum ada yang menerimaku."

"Mungkin suatu saat. Bersabarlah."

Hibur Jungkook sambil memasukan makanannya ke dalam mulutnya.

"Aku butuh sekali uang, untuk kebutuhan ibuku."

"Kau mau minta bantuanku?"

Tawar Jungkook, seketika wajah Tzuyu yang tadi kusut berubah menjadi wajah bahagia. Tzuyu pun mengangguk mantap menyetujui saran Jungkook.

"Sepertinya di kantorku ada, besok akan ku tanyakan lagi."

"Aaaa... Gomawo, Jungkook-ah. Kau memang sahabatku yang terbaik."

"Selalu saja begitu. Sudah makanlah."

"Baiklah~"

-----

Joy POV*

Sesuai dengan rencana yang kubuat kemarin, hari ini aku memutuskan untuk bertemu dengan Taeyong di kantornya. Aku mengetuk pintunya dan masuk ke dalam ruangannya.

"Untuk apa kau kesini?"

Tanya Taeyong sinis tanpa mengalihkan pandangannya dari laptopnya. Aku duduk di sebelahnya dan mulai berbicara padanya.

"Taeyong-ah? Yang waktu itu, aku minta maaf."

"Untuk apa kau minta maaf, sudah terlambat."

"Jebal, aku mohon padamu."

Ucapku sekali lagi dan aku berhasil membuat Taeyong mengalihkan pandangannya menatapku.

"Aku... Aku masih mencintaimu."

Ujarku dan menangis di hadapan Taeyong. Taeyong berdiri dari kursinya dan pergi, kulihat ia membuka pintu ruang kantornya.

"Pulanglah."

'Mwo? Dia mengusirku?'

"Ta-tapi..."

"Pulanglah selagi aku masih sabar padamu."

Dengan terpaksa aku pergi dari kantor Taeyong, benar-benar menyesalkan, niatku baik tapi aku di perlakukan seperti itu oleh Taeyong. Aku tidak akan, memaafkanmu Lee Taeyong!

Joy POV end*

-----

  Tok.. Tok.. Tok..

Ketuk seseorang membuat Tzuyu membukakan pintu rumahnya. Betapa terkejutnya Tzuyu saat tahu jika Nyonya Lee yang datang ke rumahnya.

"Ah? Annyeong haseyo."

Sapa Tzuyu dengan nada ragu-ragu. Nyonya Lee pun tersenyum kearah Tzuyu membuat Tzuyu menatap Nyonya Lee penuh tanda tanya.

"A..ada apa.. Ahjumma??"

"Boleh saya bicara berdua denganmu?"

"Ah.. Ne."

Ucap Tzuyu dan menutup pintu rumahnya. Nyonya Lee menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum memulai pembicaraan.

"Kau mencintai anakku, bukan?"

Pertanyaan Nyonya Lee itu tidak dijawab oleh Tzuyu. Saat ini ia benar-benar bingung harus menjawab apa.

"Tanpa kau jawab, aku tahu jawabannya.". Tambah Nyonya Lee.

"Tujuan saya kesini untuk terima kasih soal kemarin."

"Ah.. Ne, gwaenchana ahjumma. Bukankah, kita memang harus tolong menolong."

Jawab Tzuyu dan mencoba untuk tersenyum ke arah Nyonya Lee.

"Baiklah itu saja yang mau saya bicarakan. Saya pergi dulu."

"Eh.. Nyonya?"

Panggil Tzuyu tiba-tiba, dan membuat Nyonya Lee menoleh ke arahnya.

"Semoga Tuan Lee cepat sembuh."

"Ne.. Terima kasih."

Setelah berkata seperti itu, Nyonya Lee segera pergi meninggalkan Tzuyu yang masih berdiri menatap mobil Nyonya Lee yang semakin jauh.

"Tzuyu-ya?"

Panggil Nyonya Chou membuat Tzuyu menoleh ke arah ibunya.

"Ne, eomma?"

"Kau kenapa disini?"

"Ah.. Tidak. Aku hanya mencari udara segar, eomma."

"Ayo masuk, udaranya dingin."

"Ne."

-----

Taeyong POV*

Karena pekerjaan kantor yang menumpuk, aku harus lembur hari ini. Kulihat sekarang pukul 20.00 kst, aku memutuskan untuk menyelesaikan kerjaku dan menelfon Tzuyu.

'Ne?'

"Kau sedang apa?"

'Aku hanya sedang memandangi langit.'

"Apa kau mau ke rumah sakit denganku?"

'Memang tidak apa?'

"Tentu saja. Bagaimana?"

'Baiklah.'

"Ganti bajulah. Nanti aku akan menjemputmu."

'Arrasseo.'

Tzuyu menutup telfonku. Dan seketika aku meloncat bahagia.

"Akhirnya aku bisa bersama dengan Tzuyu."

Ku ambil jas-ku, memakainya dan langsung pergi untuk menjemput Tzuyu.

Taeyong POV end*

------

"Kau yakin jika tidak apa?"

"Sudah, percayalah padaku."

Ucap Taeyong mencoba meyakinkan Tzuyu. Taeyong dan Tzuyu pun masuk ke dalam kamar rawat Tuan Lee. Di dalam sana terlihat ada Tuan Lee, Nyonya Lee dan Mark yang sedang berbincang - bincang.

"Sayang kau datang? Tzuyu?"

"Aku sengaja mengajak Tzuyu kesini untuk menjenguk appa."

"Annyeong haseyo, Chou Tzuyu-imnida."

Sapa Tzuyu memperkenalkan diri di depan Tuan Lee. Seketika, Tuan Lee membelalakan matanya terkejut saat Tzuyu memperkenalkan dirinya.

"Chou? Tzuyu?"

"Ne, ahjussi."

"Sebelumnya, siapa nama ayahmu?"

"Chou Jiwon."

"Chou... Jiwon???"

To Be Continue..

Free comment + like jangan lupaaa💨💨💙

200 years • [ Taeyong - Tzuyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang