Hari ini Taeyong mengajak Tzuyu sekedar jalan² ke sungai. Tempat favorit mereka berdua. Terlihat wajah bahagia dari keduanya. Dan terlihat Taeyong yang sering kali menggoda Tzuyu dan membuat Tzuyu tersipu malu.
"Tzuyu ya~"
"Wae?"
"Kenapa kau hari² ini..."
"Aku? Aku kenapa?"
"Kenapa hari² ini kau tambah cantik?"
"Gombal!"
"Benar, aku tidak berbohong sungguh."
Tzuyu hanya tersenyum dan menunduk malu karena gombalan Taeyong. Saat mereka asik bercanda, seseorang menghampiri mereka.
"LEE TAEYONG!"
"Eomma?"
"Kau? Apa yang kau lakukan dengan anakku?"
"Maaf nyonya.. Saya hanya.."
"Hanya apa? Kau menggoda Taeyong oppa, kan?"
Park Sooyoung memotong pembicaraan Tzuyu. Ratu Sooyeon memerintahkan pengawalnya untuk membawa Taeyong kembali ke istana. Semua orang pergi meninggalkan Tzuyu, kecuali Park Sooyoung yang masih berada disana.
"Sudah kubilangkan, jauhi Taeyong! Dia adalah CALON SUAMIKU!."
Park Sooyoung menekankan pada kata 'calon suamiku'. Tzuyu hanya diam menunduk, ia tahu semua ini salahnya. Ia hanya anak pelayan yang sampai kapanpun tidak akan bisa bersama Lee Taeyong. Park Sooyoung mendekatkan wajahnya ke telinga Tzuyu.
"Jauhi Taeyong! Aku bisa saja membuatmu lebih daripada ini. Dan bisa saja ibumu yang kujadikan pelampiasan!"
"Jangan nyonya, saya mohon jangan sakiti ibu saya."
"Baiklah, asalkan kau jauhi Lee Taeyong!"
"Baik nyonya, saya akan menjauhi tuan Taeyong."
----
@istana
PLAAK!!!
"LEE TAEYONG!! DASAR KAU ANAK KURANG AJAR! BISA²NYA KAU BERKENCAN DENGAN ANAK PELAYAN!"
Suara Raja Lee Donghae menggema di ruangan tersebut. Bisa di bilang Raja Lee sekarang sedang marah besar atas kelakuan anak satu²nya itu.
"Kau itu pangeran, bagaimana bisa seorang pangeran berkencan dengan yeoja seperti itu!"
"Appa, jebal! Tzuyu wanita baik², dann.. dan aku mencintainya."
"Tahu apa kau tentang cinta? Apalagi dengan anak seorang pelayan!"
"Appa, stop!! Kau boleh menghina diriku, tapi tolong jangan hina wanita yang kucintai."
Tangisan Taeyong pecah saat Raja Lee, ayahnya, menghina Tzuyu wanita yang ia cintai. Raja Lee tersenyum kecut, dan acuh tak acuh.
"Jauhi dia Lee Taeyong! Dan secepat mungkin kau akan menikah dengan Park Sooyoung."
"Tidak!"
"Lee Taeyong!"
"Appa? Aku menghormatimu, aku selalu melakukan apapun yang appa suruh. Untuk kali ini saja, hanya untuk kali ini saja, biarkan aku bahagia dengan wanita yang kucintai."
Taeyong meminta mohon kepada Appa-nya, tapi sayang Raja Lee tetap dengan pendiriannya.
"Tidak. Kau akan tetap menikah dengan Park Sooyoung.".
Raja Lee Donghae pergi meninggalkan Taeyong sendiri di ruangan itu. Taeyong diam memikirkan hal tentang hubungannya dengan Tzuyu.
"Aku mencintaimu Tzuyu. Tapi mungkin takdir tidak merestui kita."
----
Seorang yeoja sedang diam termenung sambil memandangi bintang² yang bersinar malam itu. Yeoja itu adalah Tzuyu. Ia memikirkan kejadian tadi siang saat majikan ibunya, Ratu Jung Sooyeon dan Park Sooyoung memakinya di sungai. Tzuyu menghembuskan nafasnya kasar, dan sekali menyeka air matanya yang jatuh.
"Kenapa hidupku harus serumit ini?"
"Tzuyu-ah?"
"Eomma?"
"Kau menangis?"
Tzuyu menyeka air matanya, dan menyuruh ibunya untuk duduk di sampingnya.
"Kau kenapa sayang? Ceritakan kepada ibu."
Ibu Tzuyu memeluk Tzuyu, dan seketika tangisan Tzuyu pecah di pelukan ibunya.
"Eomma hiks.. Kenapa aku ti-tidak boleh bersama namja yang kucintai? Hikss.. Hiks.."
"Siapa yang kau cintai?"
"Tuan Taeyong."
"Tzuyu-ah.. Kau harus tahu kita tidak sederajat dengan keluarga Lee. Kau harus tahu hal itu, nak."
Ibu Tzuyu mencoba memberitahu Tzuyu, tapi percuma, cinta tidak bisa memandang status apapun.
"Cobalah untuk melupakannya. Memang itu sangat berat, tapi kau harus melakukannya."
Ujar Ibu Tzuyu sambil menyeka air mata anaknya itu. Tzuyu hanya mengangguk dan diam.
----
*Tzuyu POV
Hari ini aku sengaja tidak ikut eomma ke istana. Pertama karena aku takut bertemu keluarga Lee, kedua aku tidak ingin bertemu Tuan Taeyong. Aku berjalan menuju taman yang tak jauh dari rumahku. Aku merasa nyaman disini. Suara kicauan burung membuatku betah untuk tetap disini.
Apakah aku bisa melupakannya?
Apakah bisa aku meninggalkan seorang yang kucintai?
Pertanyaan itulah yang terngiang di pikiranku sejak tadi malam. Aku memikirkan pertanyaan itu. Jujur aku tidak bisa melupakannya apalagi meninggalkannya.
"Tzuyu-ah?!"
Aku mendengar suara Lee Taeyong. Apakah benar itu suara Lee Taeyong atau hanya halusinasiku saja? Ya tuhan, hapuskan dia dari pikiranku.
"Tzuyu-ah.."
Ya.. Itu suara Lee Taeyong, tidak salah lagi, itu suara Lee Taeyong. Aku pun membalikkan badanku. Dan aku menemukan Taeyong yang sedang berdiri menatapku tajam.
"Tuan, sedang apa?"
"Mian.."
"Kenapa tuan minta maaf kepadaku?"
"Maaf karena ibuku sudah memperlakukanmu dengan kasar."
Aku dapat melihat wajah menyesal dari raut wajahnya. Dan.. Ia menangis? Ah.. Jebal! Jangan menangis itu membuat hati ku sakit.
"Tidak apa² tuan. Perkataan ibu tuan benar."
"Tidak! Sampai kapanpun kita akan bersama."
"Tidak bisa tuan."
"Kenapa tidak?"
Lee Taeyong melangkah maju ke arahku, aku hanya menunduk, aku tidak berani untuk menatapnya.
"Tzuyu! Jawab aku! Kenapa?"
"Karena kita tidak bisa bersama."
To Be Continue...
Tidak plagiat yaaa:*
KAMU SEDANG MEMBACA
200 years • [ Taeyong - Tzuyu ]
FanfictionLee Taeyong (NCT) Chou Tzuyu (TWICE) Apa yang harus kita lakukan jika kita mencintai seseorang, tapi terhalang oleh status? create by : exo88_bbh ==== Start : 15 November 2016 Finish : 28 Maret 2017