part 40

1K 87 0
                                    


"Tidak usah menangis, karena air matamu tidak di terima lagi disini. Jadi ku sarankan kau untuk pergi dari sini!"

-----

Joy hanya diam menatap Taeyong yang pergi menjauhinya. Di lain tempat, Tuan Lee terlihat memegang dadanya yang kesakitan.

"Appa? Hyung, bantu aku!"

Teriak Mark yang memegangi ayahnya yang sedang kesakitan. Dengan sigap Taeyong menghampiri ayahnya dan membawanya ke rumah sakit.

"Bagaimana, permainanku bagus bukan?"

"Sebenarnya kau itu siapa? Kenapa kau merusak semua rencana keluargaku, ha?!"

Bentak Joy, tapi Taehyung hanya tersenyum menang dan menutup telinga.

"Jangan teriak² dong!"

"Jawab pertanyaanku!"

"Karena aku ingin melihat Taeyong bersama Tzuyu, bukan denganmu."

"Lagian ini bukan urusanmu, ini urusanku dengan Taeyong. Jadi kau seharusnya tidak usah ikut campur!"

Bentak Joy sekali lagi dan hampir menampar Taehyung, tapi dengan cepat Taehyung mencegah pergerakan Joy dan melepasnya dengan kasar.

"Ini adalah hukuman yang cocok untuk orang yang jahat sepertimu. Dan jangan pernah berharap kau akan di terima di keluarga Taeyong kembali, mengerti?"

Taehyung pergi meninggalkan Joy yang masih diam mematung. Joy menatap punggung Taehyung dengan tatapan marah dan mengepalkan tangannya.

"Aku akan mendapatkan Taeyong kembali. Lihat saja!"

-----

Tzuyu POV*

Aku merasa kasihan melihat Tuan Lee yang sedang kesakitan, otomatis aku dan Jungkook pergi ke rumah sakit juga.

"Kenapa kau tidak kesana?"

"Aku... Aku tidak berani."

"Kenapa?"

"Bukankah ibunya Taeyong oppa tidak menyukaiku?"

Ya. Aku tidak berani untuk menemui mereka, jadi aku hanya berdiri dari kejauhan dan berdoa untuk kesehatan Tuan Lee.

"Tzuyu-ya?"

Karena ada seseorang yang memanggilku dengan cepat aku membalikan badanku begitupun dengan Jungkook.

"Koeun-ah?"

"Kau bersama Jungkook ternyata."

"N-ne.."

"Kenapa hanya disini? Ayo kesana."

Ajak Koeun dan menarik tanganku, tapi aku menolak ajakkannya tersebut.

"Wae?"

"Aku harus segera pulang. Karena sudah hampir larut."

"Baiklah. Berhati-hatilah dijalan."

"Ne. Gomawo."

Aku menarik tangan Jungkook untuk segera pergi dari rumah sakit. Sebenarnya aku ingin sekali menghampirinya, tapi karena aku tahu bahwa aku tidak diharapkan disana aku memutuskan untuk pergi dari sana.

Tzuyu POV end*

-----

Suasana tegang menyelimuti ruang tunggu. Daritadi Nyonya Lee tidak berhenti menangis, melihat itu Mark mencoba untuk menenangkan ibunya. Taeyong sedaritadi berdiri dan bersandar di tembok sibuk dengan pikirannya. Sudah hampir 1 jam, tapi dokter belum juga keluar dari ruangan.

"Kau darimana?"

"Aku dari kamar mandi, Mark."

Jawab Koeun dan mencoba tersenyum. Koeun pun mendekati Taeyong yang masih melamun, sibuk dengan pikirannya.

"Taeyong oppa?"

"Ne..?"

"Tadi ada Tzuyu disini."

"Jinjja? Dimana dia sekarang?"

"Dia sudah pulang bersama Jungkook. Sebenarnya ia sudah kuajak kesini. Tapi dia izin untuk pulang."

Terang Koeun, Taeyong hanya mengangguk dan ber-oh ria menanggapi ucapan Koeun. Pembicaraan mereka terhenti saat Mark menghampiri mereka berdua.

"Koeun-ah, ayo kuantarkan pulang."

"Baiklah."

"Eomma, hyung? Aku mengantarkan Koeun dulu."

Sekarang hanya tinggal Taeyong dan Nyonya Lee di ruang tunggu. Suasana hening menyelimuti mereka, sampai Nyonya Lee memulai pembicaraan diantara mereka.

"Taeyong-ah? Maafkan eomma."

"Untuk apa, eomma?"

"Karena eomma sudah memilih calon yang salah untukmu."

Dengan cepat Taeyong meraih tangan ibunya dan menepuknya pelan.

"Eomma, tidak apa. Ya.. Setidaknya sekarang eomma tahu kan, Joy sifat aslinya bagaimana?"

"Terima kasih karena sudah memaafkan ibu."

Nyonya Lee tersenyum dan menepuk pelan tangan anaknya. Seseorang pun datang menghampiri ibu dan anak tersebut.

"Keluarga dari Tuan Lee?"

"Ne. Saya istrinya. Bagaimana keadaan suami saya, dokter?"

"Tuan Lee tidak apa-apa. Kalian bisa menjenguknya."

"Ah.. syukurlah terima kasih, dokter."

"Ayo eomma, kita masuk."

*skip

-----

Taeyong POV*

Hari ini, aku mengajak Taehyung untuk bertemu dengannya di cafe yang tidak terlalu jauh dari kantorku.

"Ada apa kau mengajakku kesini?"

Tanya Taehyung, sebelum menjawabnya aku berdehem lalu mulai untuk menjawab pertanyaannya itu.

"Gomawo."

Jawabku singkat dan di balas tawaan dari Taehyung.

"Untuk apa kau berterima kasih padaku?"

"Karenamu... Aku tidak jadi bertunangan dengan Joy."

Ucapku. Taehyung hanya tersenyum dan meminum pesanannya itu.

"Kau temanku, aku akan selalu membantumu."

Aku tersenyum mendengarnya, aku sungguh beruntung memiliki sahabat seperti Taehyung.

"Karena kejadian kemarin. Ini adalah satu langkah untukmu bisa bersama Tzuyu."

"Ya. Kurasa juga seperti."

"Dan kurasa tugasku sudah selesai."

"M-maksudmu..?"

"Iya. Tugasku sudah selesai, menjauhkanmu dengan Joy."

Jawabnya singkat dan tersenyum manis kepadaku. Mendengar itu, aku hanya menatap Taehyung aneh, aku sungguh tidak mengerti dengan maksud perkataannya barusan.

"Aku harus kembali ke tempat asalku, dan itu hanya aku saja yang tahu."

"Apa tidak bisa kau mengurungkan niatmu untuk pergi?"

"Maaf aku tidak bisa."

"Baiklah. Jika itu keputusanmu."

Kami kembali bercanda dan meminum minuman yang tadi kupesankan. Daritadi aku sangat menikmati pembicaraanku dengan Taehyung.

"Taeyong-ah, jagalah Tzuyu selalu."

"Pasti. Aku akan menjaganya tanpa kau suruh sama sekali."

To Be Continue....

Free comment yaaa

200 years • [ Taeyong - Tzuyu ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang