#3

5.5K 250 3
                                    


----------------
.
.
.
.

(Nama kamu) semakin terpojok ke arah dinding.

"otak kamu jangan mesum". menoyor kepala (nama kamu) dan melempar kemejanya kewajah (nama kamu).

"maaf pak". menundukkan kepalanya malu.

"kamu kebanyakan bilang maaf tau gak, dan kemeja itu harus bersih". sambil memakai kemeja lain yang bersih.

"baik pak".

"oh ya, kamu sekretaris baru saya kan".

"benar pak, saya disini baru".

"ya udah kamu boleh keluar dari ruangan saya".

(Nama kamu) pun keluar menuju ruang kerja barunya

'ternyata bos gue roti sobek juga ya' batinnya dalam hati sambil senyum-senyum sendiri.
.
.
.
"halo maaf". melambaikan tangannya ke wajah (nama kamu).

"oh maaf, ada apa ya?". kiki membuyarkan lamunan (nama kamu).

"saya kiki, saya ingin bertemu mr.dhiafakrhi bisa".

"ada keperluan apa pak?".

"untuk bisnis".

"baik pak, silahkan masuk".

Kiki pun masuk ke ruangan iqbaal.

"hy baal, diluar siapa? sekretaris baru lo".

"iya ki, lo ada apa kesini".

"gue pengen ngajak lo pergi malem ini".

"ngapain?".

"makan malem bareng sambil nongkrong kayak dulu".

"nongkrong atau lo mau kenalin gue sama semua cewek hah? gak berguna kali, lo kan tau gue".

"tapi baal, lo bisa kan coba gak ngeliat setiap wanita itu buruk karena lo kan belum ngenal mereka lebih jauh".

"percuma juga deh, sekarang banyak wanita murahan yang mau ditidurin cuma buat uang".

"gue bilang gak semua baal, lo kan bisa nilai mereka dulu".

"cukup,lo gak usah ngurusin kehidupan gue dan mending lo keluar dari ruangan gue!". dengan nada tinggi.

"oke baal, tapi nanti pasti ada wanita yang buat lo berubah baik lagi dan itu pasti". keluar dari ruangan iqbaal.

(Nama kamu) terlihat bingung melihat wajah kiki yang keluar dengan ekspresi sedih dan dia tadi juga mendengar bentakan keras bosnya itu.

'pak kiki kenapa ya? diapain mr.dhiafakrhi' batinnya.

Bunyi telepon yang tersambung dengan ruangan iqbaal berbunyi.
"(nama kamu) cepat keruangan saya dan bawa kan saya secangkir teh".

"baik pak".

(nama kamu) masuk kedalam ruangan iqbaal dan melihat iqbaal yang terlihat frustasi tapi tetap tampan.

"ini pak tehnya". meletakkan teh di meja bosnya itu.

"terima kasih, kamu boleh keluar".

"maaf sebelumnya pak bukan saya lancang tapi tadi siapa bapak?".

"hanya teman saya saja, memang kenapa?".

"tidak pak, ya sudah pak saya pamit keluar". meninggalkan ruangan iqbaal.

"oh ya (nam), memang saya tidak ada meeting hari ini atau bagaimana?".

"ada pak, maaf saya lupa tadi".

Duren Bad Boy [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang