#11

3.7K 202 4
                                    

~#~

Setelah (nama kamu) menerima telfon tersebut, ia langsung pergi meninggalkan tas dan lari tanpa berpamitan ataupun melirik iqbaal sekalipun karena (nama kamu) sudah menitihkan air mata yang sangat jelas bisa iqbaal lihat.

"(nam) tunggu!! kamu kenapa?".teriak iqbaal kepada (nama kamu).

Iqbaal khawatir dan spontan langsung pergi tapi sebelum itu ia meninggalkan uang untuk membayar ketoprak, iqbaal mengendarai mobil dan mengejar (nama kamu) yang berlari memberhentikan kendaraan umum.

"(nam), kamu kenapa?".tanya iqbaal dengan masih menyetir mobil berdampingan dengan larinya (nama kamu).

"bapak mending pergi, saya ada urusan penting".

"saya anter okey".

"gak usah pak, tolong bapak pergi".

Iqbal memberhentikan mobil lalu keluar dari mobil dan menghentikan langkah (nama kamu).

"kamu kenapa? bilang sama saya".

"ayah saya pak".(nama kamu) menangis dipelukan iqbaal secara refleks.

"ayah kamu kenapa?".

"ayah saya kecelakaan waktu dia pergi berangkat kerja pak".dengan masih menangis dipelukan iqbaal.

"kamu tenang, sekarang kita temui orang tua kamu".

Iqbaal membukakan pintu mobil untuk (nama kamu) lalu langsung bergegas masuk mobil dan mengendarai mobil dengan arah yang ditunjukkan (nama kamu).

***

Sesampainya dirumah sakit tempat ayah (nama kamu) dirawat, ia langsung bergegas untuk menemui bundanya yang khawatir dengan keadaan ayahnya.

"bunda!".saat ia melihat bundanya yang menangis di depan ruang operasi.

"(nama kamu), ayah kamu..".menangis dipelukan anak perempuan semata wayangnya itu.

"ayah kenapa bunda?".

"waktu ayah kamu berangkat kerja ternyata rem motornya blong dan ada truk yang diduga supirnya mabuk lalu ayah kamu..".bunda (nama kamu) semakin tidak bisa berkata-kata dan menangis lalu kesadaran bunda (nama kamu) semakin hilang.

"bunda! bunda! bangun bun, dokter! suster! bunda saya".jerit (nama kamu) dan iqbaal yang melihat itu langsung menolong bunda (nama kamu).

Bundanya ditempatkan diruangan rawat sementara (nama kamu) masih menunggu ayahnya di ruang operasi.

"kamu harus sabar (nam)".memeluk (nama kamu).

Dokter keluar dengan wajah yang tidak enak dilihat untuk orang yang menunggu selesainya apa yang dia kerjakan.

"ayah saya kenapa dok?".tanya (nama kamu) saat melihat dokter keluar dari ruang operasi.

"ayah anda mengalami pendarahan dikepalanya karena terbentur, kami ingin melaksanakan operasi tetapi darah yang ayah anda miliki stoknya sedang habis".tutur dokter itu.

"tapi dok".

"kami membutuhkan darah segera atau kalau tidak itu mengancam ayah anda".

Lalu dokter pergi meninggalkan (nama kamu) dan iqbaal disampingnya.

"emang golongan darah ayah kamu apa? kamu gak bisa donorin gitu?".

"darah ayah saya O positive dan sementara saya sama dengan bunda saya".tutur (nama kamu) dengan tangis yang mulai keluar.

"kamu jangan nangis, kita pasti bisa dapat darah untuk ayah kamu".

"tapi pak, dokter butuh secepatnya".

"kamu bisa percaya sama saya kan?".tatap iqbaal.

(Nama kamu) mengangguk dan iqbaal langsung menelfon dan memerintahkan bawahannya untuk bisa mendapatkan darah untuk ayah (nama kamu).

***

Setelah kurang dari setengah jam akhirnya iqbaal bisa mendapatkan darah untuk ayah (nama kamu) dan dokter bergegas untuk melanjutkan tindakan yang harus diberikan kepada ayah (nama kamu).

"terima kasih pak iqbaal".ucap tulus (nama kamu).

"iya, saya gak bisa lihat kamu nangis".

(Nama kamu) melihat bundanya berjalan kearahnya dengan bantuan kursi roda dan seorang suster.

"bunda? bunda ngapain kesini?".

"bunda gak bisa ninggalin ayah kamu dimasa kritisnya ini".

"ayah gak bakal kenapa-napa bun, ayah pasti bertahan demi kita".

"tante harus kuat ya".ucap iqbaal.

Setelah menunggu lama lagi akhirnya operasi selesai dan ayah (nama kamu) sudah di pindahkan ke ruang rawat.

"terima kasih pak iqbaal, saya gak akan lupain jasa-jasa bapak".

"mau ngucapin makasih terus? saya udah bilang bahwa saya akan lakuin apa aja buat kamu".

(Nama kamu tersenyum dengan penuturan iqbaal.

"Dan satu lagi, jangan manggil bapak kalu di luar kantor".

"siap pak".

***

Ayah (nama kamu) sudah melewati masa kritisnya dan sekarang sudah sadar.

"ayah!!".(nama kamu) tersenyum dan langsung memeluk ayahnya.

"kamu ini".ayahnya sambil mengelus kepala (nama kamu).

"tau gak yah, bunda khawatir banget sampe pingsan gara-gara ayah".

"itu tandanya bunda masih cinta banget sama ayah".ayah (nama kamu) kedit genit kepada bundanya (nama kamu).

"ayah!".bunda (nama kamu) menjadi malu.

"itu siapa (nam)?".tanya ayah (nama kamu) yang melihat iqbaal.

"itu...".belum sempat bicara, perkataan (nama kamu) dipotong oleh ayahnya.

"pasti calon mantu".

"calon mantu dari mananya yah???".kata (nama kamu) mengelak perkataan ayahnya.






Bersambung....










Vote and comment jangan lupa yups!!! 😘😘










Sabtu, 8 Juli 2017

Duren Bad Boy [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang