"Kyaaaa Vano.. gue menang" teriak Alina senang yang masih menunggangi kuda putih sewaannya. Sedangkan Vano yang memang berada di posisi paling belakang hanya bisa mengerucutkan bibirnya kesal. Bisa-bisanya ia kalah dengan seorang wanita seperti Alina.
"Lebay" ketusnya
"Gak papa lebay juga, hidup gue ini kok lo yang repot? Lagian lo ngomong gitu karna lo iri sama gue, ye kan?" Tanya Alina dengan nada yang meledek Vano, membuat pria itu mengeram kesal.
"Cih, kenapa gue harus iri? Lo menang itu karena gue yang ngalah sama lo, nanti kalo gue yang menang lo malah nangis lagi" angkuhnya membuat Alina tergelak
"Haha.. dan itu cuma ada dalam mimpi lo" tawa Alina membuncah mendengar ucapan Vano.
"sialan lo, Lin" dengusnya membuat Alina terkikik geli melihat wajah kesal Vano, yang memang harus dia akui itu terlihat begitu lucu "udah ah, mending kita cari makan aja, lo pasti laperkan?" Lanjutnya
Alina mengangguk setuju "bener, rasanya cacing di perut gue udah pada demo minta dikasih makan" ucapnya yang sontak membuat pria itu tersenyum geli melihat ekspresi dari wajah cantik Alina.
Dengan lembut Vano menarik tangan Alina menuju mobilnya. Sekarang, ia akan membawa Alina untuk mencicipi kuliner di daerah ini. Pikirnya
Sekitar 15 menit perjalanan, akhirnya mobil mereka sampai di depan sebuah warung makan yang terletak di pinggiran sawah dan kolam ikan yang mengelilinginya. Alina memandang Vano dengan tatapan yang seolah menyiratkan sebuah pertanyaan, 'Apa lo yakin makan di sini?'. Vano yang mengerti arti dari tatapan gadis itu hanya bisa tersenyum, lalu menggandeng tangannya memasuki warung makan tersebut.
Warung makan yang berbentuk saung yang terbuat dari bambu, terlihat begitu sederhana dengan beberapa hiasan yang menempel pada dinding saung tersebut. Belum lagi dengan pemandangan di sekitarnya, menambah nilai estetis tempat tersebut. Namun, yang membuat Alina ragu untuk makan di sana adalah letak saung tersebut yang tepat berada di atas sawah dan pinggir saung tersebut terdapat kolam ikan yang membuatnya takut jika sewaktu-waktu saung tersebut akan roboh dan ia akan terjun langsung ke sawah. Membayangkan semua itu Alina hanya bisa bergidik ngeri lalu menggelengkan kepalanya mencoba mengusir pikiran buruk tentang tempat ini.
Dengan langkah tertatih Alina berjalan memasuki saung makan tersebut, lalu duduk di meja kosong yang terletak di dekat jendela yang langsung bertatapan dengan kolam ikan yang ada di sana.
Vano melihat ekspresi ketakutan Alina hanya tersenyum kecil, lalu memanggil pelayang dan memesan beberapa menu makanan yang cukup terkenal di saung makan tersebut.
"Lo tenang aja kali, Lin. Tempat ini gak akan roboh cuma karena didudukin sama lo" ucap Vano sebari terkekeh membuat Alina kembali mengerucutkan bibirnya
Tak lama kemudian, makanan pesanan mereka telah siap. Nasi putih dengan ditemani sepotong ayam bakar di sisinya. Lalab hijau dan juga sambalnya. Begitu pula dengan minuman mereka, segelas es teh manis dan semangkuk es teler yang membuat mereka menelan salivanya. Terlihat begitu sederhana namun begitu menggoda mereka.
Dengan semangat, Alina menyantap makanan di depannya itu, tanpa memperdulikan imej dirinya sendiri. Vano yang melihatnya saja hanya bisa geleng-geleng kepala seraya tersenyum kecil. Ia merogoh saku celananya, lalu mengambil ponselnya. Ia mengarahkan kamera ponselnya ke arah Alina yang tengah sibuk dengan makanannya.
Hampir saja ia tergelak melihat hasil potretannya itu. Wajah merah padam akibat pedasnya sambal, juga dengan tangan mungilnya yang tengah menyuapkan nasi ke mulutnya. Begitu lucu dan menggemaskan.
Dengan santai Vano mengunggah foto tersebut ke akun instagram miliknya. Ia tidak boleh menyianyiakan kesempatan untuk mengunggah foto lucu Alina, yang sebenarnya merupakan aib untuk gadis itu. Lagian juga gak akan ada yang marah atau dengan kata lain cemburu kan, kalo dia mengunggah foto Alina di akun instagram miliknya? Setau dia Alina masih sendiri, begitu pula dengan dirinya. Jadi gak akan ada masalah yang serius kalo dia upload foto Alina itu.
Rd.AlvanoS7
(Picture)
❤2.508
(Tagged: Alinaazr)
Muka kepedesan ala🐒😂❤Alina yang tersadar sedari tadi hanya ia yang makan, langsung mendongakkan kepalanya. Ia menatap Vano bingung yang tengah tersenyum-senyum menatap ponselnya.
"Ngapain lo senyum-senyum sendiri? Udah gila ya?" Tanya Alina bingung dan dibalas gelengan kepala olehnya
"Sialan lo, kagak lah" balasnya dingin, kemudian mulai menyantap makanannya yang sedari tadi ia hiraukan keberadaannya. Alina yang melihatnya hanya mengangkat bahunya acuh, dan kembali sibuk dengan makanannya yang sempat ia tinggalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Girlfriend
RomanceAku bahkan lupa sama senyuman kamu, senyuman yang selama ini jarang aku lihat, kamu selalu diam seakan kamu anggap aku gak ada. Aku akan terima apa pun kondisi kamu, asalkan kamu jangan pergi. Hidup tanpa kamu, rasanya seperti hidup tanpa jiwa - Ali...