14

1.3K 54 0
                                    

Dariel's pov

Sekarang gue lagi nemenin Putri belanja di salah satu toko oleh-oleh khas Surabaya. Gue terpaksa nge'iya'in ajakan dia buat jalan-jalan keliling kota ini. Gue cuma mau menghargai dia yang udah bantuin gue selama ini. Ya bisa dibilang Putri itu malaikat penolong gue kalo lagi banyak tugas.

Gue memandang malas ke arah Putri yang sedari tadi sibuk dengan belanjaannya, tanpa memikirkan gue yang udah lumutan nungguin dia dari tadi.

"Riel, ini bagus gak?" Tanyanya seraya memperlihatkan sebuah baju batik ke arah gue

Gue cuma bisa berdehm seraya memandangnya malas. Sedari tadi dia memang mengoceh tak jelas, meminta pendapat gue yang menurut gue itu gak perlu. Mau bagus atau enggak pendapat dari gue, toh dia juga yang bakal make. Walaupun gue tahu dia udah lama suka sama gue, tapi gue gak pernah ada niat buat ngebales perasaannya.

Gue berdiri dari duduk gue, lalu berjalan mengelilingi toko tersebut. Bermaksud mencari barang yang mungkin menarik untuk gue bawa pulang. Tiba-tiba gue menangkap sesuatu yang mengingatkan gue pada Alina. Sebuah syal berwarna biru muda. Sederhana, namun begitu indah dan menarik. Itulah kesan pertama gue saat melihat syal tersebut.

Perlahan gue mengambil syal tersebut, dan menatapnya dengan cukup lama. Sebelum akhirnya suara Putri membuat gue kaget, dan mengalihkan perhatian gue dari syal tersebut padanya.

"Lo lagi a-oh my gosh, Riel ini bagus banget. Lo beli buat siapa? Pasti buat gue ya?" Tanyanya seraya menyambar dengan paksa syal tersebut dari tangan gue

Sontak mata gue membulat terkejut, dan kembali merebutnya dari tangan Putri "bukan, ini buat sepupu gue. Kebetulan bentar lagi dia ultah" alibi gue seraya membawa syal tersebut menuju kasir, dan membayarnya

Author's pov

"bukan, ini buat sepupu gue. Kebetulan bentar lagi dia ultah" alibi Dariel seraya membawa syal tersebut menuju kasir, dan membayarnya.

Putri berlari kecil untuk mensejajarkan langkahnya dengan pria itu, ia berjalan dengan terpogoh-pogoh seraya mengerutkan alisnya bingung "sepupu lo? Bukannya Cantika ultahnya masih lama ya?"

Dariel menghentikan langkahnya, dan melirik sekilas ke arah Putri sebelum ia kembali melanjutkan langkahnya "bukan buat dia, ini buat sepupu jauh gue yang bentar lagi balik dari NY" ujar Dariel yang dibalas dengan ber'oh' ria oleh Putri

------

"Ibuuuu" teriak Alina menggema di seluruh penjuru rumahnya. Ibunya yang sedang menggoreng ikan pun langsung terkejut, dan dengan spontan mematikan kompornya. Ia berlari menuju kamar anak gadisnya, betapa terkejutnya ia saat melihat Alina tengah terlungkup seraya memegangi perutnya.

"Astagfirullah, kak kamu kenapa sih?" Tanya ibu Alina di ambang pintu dengan nada yang terkejut melihat anak gadisnya yang terlihat begitu kesakitan

Ibu Alina berjalan menghampiri Alina yang terlungkup di atas kasur. Alina meringis kesakitan seraya terisak "huhu ibuu.. sakit. Perut Alin sakit, ibuu hiks"

Sontak ibu Alina yang mendengar ucapan dari anaknya itu panik bukan main. "Sakit, perut kamu sakit kenapa?"

"Ini ibu" jawab Alina seraya menunjuk seprai kasur yang tadinya berwarna putih bersih, kini sudah berubah menjadi bercak merah di atasnya "huhu sakit"

Alina terus menangis kesakitan seraya memegangi perutnya, ternyata ini adalah hari pertamanya datang bulan. Ia memang selalu kesakitan jika haid hari pertama, dan itu selalu membuat ibunya kerepotan akibat anaknya yang tiba-tiba menjadi sangat manja.

Secret GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang