13

1.1K 51 0
                                    

Seseorang menggeram kesal dalam diamnya dengan tangan yang memegang erat sebuah ponsel yang menampilkan gambar sepasang insan yang tengah makan di sebuah stand. Dadanya naik turun menahan gejolak amarah yang menggebu di hatinya. Ia membanting ponsel tersebut ke atas kasur di depannya, lalu ikut menghempaskan bokongnya pada kasur tersebut.

Pria itu terlihat begitu prustasi, terlihat dengan caranya mengacak-acak rambutnya kasar. "Arrgghh"

"Gue bener-bener gak tahan kalo harus kaya gini terus"

"Tapi, di sisi lain gue gak bisa buat buka semua kenyataan ini"

"Gue terlalu pengecut, Lin. Maaf, maaf buat luka yang gue kasih buat lo selama ini"

Ya, pria itu adalah Dariel. Ia menangkup wajahnya dengan kedua tangannya. Rasa cemburu, dan juga bersalahnya menyeruak memenuhi rongga hatinya. Ia tadi sedang mengecek akun instagramnya, namun lagi-lagi ia melihat postingan yang membuatnya tersulut emosi. Vano memosting lagi foto Alina, namun bedanya sekarang bersama dengan dirinya. Berdua, ya hanya berdua.

Tuk tuk tuk...
Suara ketukan itu menyadarkan Dariel, lalu beranjak dari duduknya untuk membuka pintu kamar penginapannya. Sebelumnya, ia menghela nafas berkali-kali untuk meredam amarahnya saat itu.

Dariel membuka pintu kamarnya, dan menatap heran ke arah orang di balik pintu itu. "Ngapain?"  Tanya Dariel

Orang itu tersenyum "keluar yuk" ajaknya

Dariel hanya diam sebelum ia membalas ajakan orang tersebut "kemana?"

"Ya kemana aja, kita bisa jalan-jalan keliling Surabaya. Itung-itung nyari oleh-oleh buat dibawa pulang" ajaknya lagi mencoba mempengaruhi Dariel, namun Dariel tahu maksud dari ajakan tersebut, gadis di depannya ini hanya mencari alasan untuk berduaan dengannya. Ia menyukainya, dan Dariel tahu itu.

Dariel menghembuskan nafasnya pelan "kalo buat beli oleh-oleh, kita kan bisa beli nanti bareng-bareng sama yang lain, Put" ucap Dariel yang membuat gadis di hadapannya itu mendesah kecewa

Ia memandang Dariel dengan sendu, tatapannya menyiratkan banyak harapan padanya. Dan itu membuat Dariel tidak tega untuk menolaknya, dengan pasrah ia menganggukkan kepalanya pelan "yaudah, gue ambil jaket dulu" ujarnya seraya berbalik meninggalkan Putri yang menunggunya di depan pintu kamar penginapannya. Dariel masuk ke dalam kamar, dan mengambil jaket yang berada di atas kursi. Sebelum ia keluar untuk menemui Putri, ia terdiam seraya memejamkan matanya, lalu menghela nafasnya dalam "semoga keputusan gue gak mendatangkan malapetaka buat hubungan gue sama Alina" ujarnya pelan sebelum ia benar-benar keluar dari kamarnya.

Ia berbicara seperti itu, karena ia tahu jika selama ini Alina selalu mencemburui kedekatan mereka. Walaupun Alina sendiri tahu jika ia dan Putri tidak memiliki hubungan apapun.

"Ayok" seru Putri saat melihat Dariel keluar dari kamarnya, ia menarik tangan Dariel menyusuri lorong penginapan ini menuju halte di depan.

---------

Alina sedang bersantai di dalam kamarnya dengan tv yang menyala, menunjukkan sebuah acara tv kesukaannya.

"Anjrit tu cowok resek banget"

"Ih gila, ceweknya juga kelewat baik. Udah tahu cowoknya selingkuh, masih aja mau dipertahanin"

Terdengar gerutuan dari mulut manisnya, tangannya sedari tadi sibuk meremas dan meninju guling di tangannya.

Tring..
Suara notification dari ponselnya mengalihkan perhatian Alina, ia mendengus kesal seraya menyambar ponselnya yang berada di atas nakas.

"Siapa sih, ganggu kesenangan orang lain aja" umpatnya kesal

"Dinda" gumamnya pelan seraya membuka pesannya

Line.

Dindatralala
oyy
⚫curut
⚫Alinaku sayang..

Alina.azr
paan mak?
⚫elah spam ae lu

Dindatralala
(send a picture)
⚫masih kuat?
⚫😂😂

Alina.azr
sialan lo
⚫btw lo dapet dari mana?

Dindatralala
gak sengaja lewat gue, kebetulan kamar cowok lo sama kamar gue agak deket
⚫tapi, lu jangan nethink dulu, bisa aja ceweknya yang ganjen deketin cowok lo

Alina.azr
awas ya lo, kalo lo nyuri-nyuri kesempatan buat deketin cowok gue😈
⚫haha.. wajar aja sih, dia kan gak tahu Dariel cowok gue
⚫udahlah gue udah biasa kaya gini

Dindatralala
hmm boleh juga tuh kayaknya😆
⚫wkwk siapa suruh mau diajak pacaran diem-diem, sakit sendiri kan
⚫alah, itu mah dibiasa-biasain
⚫eh, btw lo mau gue bawain apa dari sini?? Jangan yang murah-murah ya😅 eh salah, maksudnya jangan yang mahal-mahal

Alina.azr
awas ya lu😠
⚫namanya juga cinta😂
⚫wkwk tau aja cih kamu😘
⚫anjay banyak duit lo
⚫apa ya? Beliin apa aja dah terserah lu, yang penting ngasihnya ikhlas😂 yang banyak lo oleh-olehnya

Dindatralala
oke deh👍

Alina hanya membaca pesan terakhir dari Dinda tanpa berniat membalasnya. Ia menatap langit-langit kamarnya, merenungkan apa yang ia dapat barusan. Sebuah foto yang menunjukkan kekasihnya sedang berbincang dengan seorang gadis yang sangat ia kenal. Sebenarnya, ia tak masalah jika kekasihnya itu berbicara dengan siapapun itu, tapi masalahnya ini dengan Putri-gadis yang dikabarkan sedang dekat dengan Dariel. Dan ia juga bisa melihat tatapan cinta dari Putri untuk kekasihnya itu. Walaupun sudah berulang kali Dariel mengatakan jika ia dan Putri tidak mempunyai hubungan apapun selain pertemanan. Dan Alina percaya itu, walaupun ada sedikit perasaan ragu di sudut hatinya.

"Gue percaya, lo bakal selalu jaga hati lo buat gue, Dariel" ucapnya lirih

----

Selamat pagi, genz..
Selamat dibagi raport hehe😂 semoga hasilnya memuaskan yaa.. aamiin

Secret GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang