10. Confused

156 22 2
                                    

(A/N)
maafkan author yang doyan ngegantungin kalian ya!!!

sibuk kuliah euy Semester 1 huhuhu..

bener2 baru ada waktu nih abis UTS (gak nanya thor)
yaudah nih hadiah buat kalian biar nggak ngambek..

enjoy!!!

Louis's POV

Aku benar-benar bodoh langsung mengajak Sher berpacaran saat ini. apa yang kau pikirkan Lou! dia tentu saja tidak akan menerimamu! bodoh!

Perlahan Sher melepaskan lingkar tangannya dari pinggangku. ya, jelas saja. dia tidak mungkin menerimaku, dan pasti dia sangat terkejut mendengar ucapanku.

"Aku, aku. . ."

"Sher, aku hanya bergurau hahaha.. sungguh, kalau pun benar aku memintamu menjadi kekasihku kau pasti akan menolakku karena aku bad boy dan itu tidak mungkin untukmu kan?" aku berusaha menenangkannya dengan beragam alasan bodoh.

"Tidak Lou, bukan begitu.. aku hanya.." dari kaca spion terlihat wajahnya yang menunduk dan bingung.

"Lupakan saja Sher. Kau lapar?" kataku berusaha membuyarkan pikirannya.

"Mmm.. ya, aku lapar."

Baguslah.

Sher's POV

Sungguh, aku tidak berniat menyakiti hati Louis, aku tidak mau menolaknya begitu saja. bukan, bukan berarti aku juga mau langsung menerimanya terang-terangan. itu mustahil. aku selalu berpegang teguh pada pendirian dan prinsipku, apalagi soal bad boy.

Oh, tapi Louis jadi sangat pendiam saat ini. dia hanya diam sambil melahap beef burger yang ia pesan dan meneguk sodanya tanpa melihat ke arahku. bahkan sesekali ia memperhatikan jam dinding di belakangku dan mengecek handphone nya berulang kali. sungguh, aku merasa bersalah.

Aku tak ingin melihatnya seperti ini, aku lebih suka dia yang selalu menggoda dan menjailiku. ini sangat canggung, dan aku tak suka. ini semua karena aku.

"Lou? Apakah kau terburu-buru? Atau ada sesuatu yang harus kau urus?" kataku berusaha memecah keheningan.

"Aku? Ah tidak.. memangnya kenapa?" jawabnya singkat.

Aku mengerutkan kening, "Tidak apa-apa."

⚫⚫⚫

Sepanjang perjalanan pulang Louis hanya diam dan sama sekali tak mengajakku bicara. benar-benar tidak seperti Louis yang biasanya.

Sampai ahkirnya kami sampai di depan rumah.

"Kau tak ingin mampir dan berbincang dengan ibuku?" tanyaku sambil menyerahkan helm kepadanya.

Louis hanya tersenyum kecil, "Tidak usah, Sher.. kau masuklah dan jaga dirimu.. aku pergi dulu.."

Aku terdiam beberapa saat, "Baiklah, hati-hati Lou. . ." kemudian menghela nafas, "Aku mencintaimu." dan aku langsung bergegas masuk ke rumah.

Louis's POV

Apa??? Sher mengatakannya? Benarkah? Dia mencintaiku???

Aku hanya bisa tersenyum seperti orang bodoh saat ini sambil melihatnya berjalan masuk ke dalam rumahnya. ya, aku tau dia pasti juga mencintaiku. tapi mungkin bukan sekarang saatnya. ya.

Sher's POV

Aku masuk ke kamar setelah menyapa ibuku dan memasakkannya makan malam. aku benar-benar bingung, kacau dan lelah. mungkin aku butuh mandi.

Aku menanggalkan pakaianku dan masuk ke kamar mandi, menyalakan air hangat untuk mengisi bath tub ku, menaruh bath bomb dengan aroma Vanila favoriteku. Sambil menunggunya terisi penuh, aku menyalakan shower dan membasahi kepalaku kemudian menuangkan shampoo di atas kepalaku.

"Jadilah Pacarku.." "Jadilah Pacarku.." "Jadilah Pacarku.." "Jadilah Pacarku.." "Jadilah Pacarku.."

Kata-kata Louis tadi siang terus terngiang di kepalaku. dan aku tahu dia bersungguh-sungguh mengatakannya. dan aku . . . mungkin, juga mencintainya.

Tapi aku masih bingung dengan perasaanku.

Belum lebih dari seminggu, Louis sudah memperlihatkan sikap baiknya padaku, dan aku rasa dia serius dengan ucapannya itu. dan aku sudah merasakan kedekatan dengan Louis adalah hal yang berbeda, aku nyaman berada di dekatnya.

Seusai membilas kepalaku aku menenggelamkan seluruh badanku ke dalam bath tub. aku harus berpikir dan fikiranku harus jernih. mungkin wangi Vanila dan air hangat akan cukup membantuku.

Apakah aku harus menerimanya? Tentu sakit jika aku menolaknya dan aku juga akan kehilangan kesempatan untuk terus merasakan ada di dekatnya dan bersamanya setiap saat.

Ataukah aku harus mengajukan beberapa syarat untuknya? Tapi apa? Dan kenapa?

Mungkin aku harus langsung saja menerimanya? Atau aku harus menjauhinya dan melupakan saja semua ini?


(A/N)
BERSAMBUNG DULU YAAAAAA
wkwkwkwk

coba yang setuju Sher sama Lou mana suaranyaaaa????
(krik krik krik krik)

ku lanjutkan besok Sabtu depan yaaaaaaa..
author pamit duluuuuuuu wkwk

DON'T FORGET TO LEAVE A COMMENT AND GIVE A VOTE

Mohon Bantuannya Ya!!

salam hangat terdasyat dari babang Harreh.

much love, N.

Those Badboy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang