(A/N)
HAPPY BIRTHDAY ELEANOR CALDER!!
BTW, AUTHOR NYA JUGA HABIS ULTAH LHO TANGGAL 11 (apasih)
DANNNNN INI SUDAH CHAPTER KE 20 YEAYYYYY!!
AHKIRNYA YA SETELAH 2 TAHUNAN
DARI TAHUN 2015, AUTHORNYA MASIH DEDEK GEMES SMA WKWK
AUTHOR MALES2AN NGUPDATE MULU DARI DULU,
DAN SEKARANG AHKIRNYA SAMPE 20 CHAPTER JUGAAAA
MAKASIH YA KALIAN SEMUA YANG SELALU MENANTI! :*DAN KU KEMBALIKAN SHER KEDUNIA INI WKWK
PLEASE ENJOY!!!
. . .
Selepas dari rumah Uncle Geoff aku langsung menuju ATM terdekat untuk mengecek uang yang dikirimkannya ke rekeningku. Aku mengambilnya sebagian dan mengirimkan yang sebagian lagi ke rekening orang yang dihutangi oleh Ayahku.
Aku mengirimkannya pesan beserta foto bukti pengiriman.
To : Mr. Sebastian
Aku sudah mengirimkan uang padamu, tolong di cek. Ini foto buktinya.
Beberapa menit kemudian aku mendapatkan balasan darinya.
Good boy. Ingat, hutang ayahmu hanya berkurang, bukan lunas. Kau harus segera melunasinya, Tomlinson!
Sial! Jika bukan karena hutang Ayahku ini untuk membiayaiku bersekolah, aku tak akan membantunya sepeserpun. Aku akan membiarkannya melunasi semua hutang ini sendirian.
. . .
Sher's POV
Sudah 3 hari sejak kejadian memuakkan itu. Dan kurasa sudah saatnya aku keluar dari dalam kamar. Aku hanya menghabiskan waktu ku didalam kamar, menonton beberapa film dan mendengarkan lagu. Cherry dan Candice menelponku beberapa kali, tapi aku mengacuhkannya.
Beberapa kali, Louis juga kemari membawakanku makanan atau hanya sekedar mengajakku berbicara. Ibu bekerja seperti biasanya, dan aku akan menjadi anak durhaka jika aku tak membantunya dan hanya berdiam diri di kamar. Pagi ini kuputuskan untuk berangkat sekolah lagi dan juga membuka kembali café. Aku tak mungkin diam terus. Lagi pula aku bosan.
Aku marah pada David, aku tahu itu tak baik. Terlebih aku kecewa pada Ibuku, tapi aku kan tak mungkin berdiam diri terlalu lama.
Pagi ini Cherry dan Candice berjanji untuk menjemputku di rumah dan kami akan berangkat sekolah bersama menggunakan mobil Cherry. Tadi malam aku menelpon mereka, mereka benar-benar terdengar sangat khawatir. Bahkan Cherry menangis. Dia merasa bodoh karena membiarkanku dan tidak bisa membaca situasi sewaktu di Rumah Sakit kemarin. Well, bukan sepenuhnya salah Cherry.
Beberapa saat kemudian Ibu mengetuk pintu kamarku. "Sher, Cherry dan Candice sudah datang."
Akupun membuka pintu kemudian. "Oke. Aku berangkat sekarang, bu. Sampai jumpa nanti sore."

KAMU SEDANG MEMBACA
Those Badboy.
Fanficshe said she doesn't like badboy. but when she met him? their life going to change. [✔ No Mature Content ] Bahasa Indonesia.