8. The Real Louis

219 20 4
                                    

HAPPY BIRTHDAY ELEANOR CALDER!!!

Louis's POV

Sher melangkah pergi dan meninggalkanku sendirian lagi.
Kali ini sepertinya ia benar-benar pergi dan marah denganku.
Aku tak akan mencegahnya, aku akan membiarkannya dan akan menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan semuanya padanya.

-10 tahun yang lalu-

"Halo, Lou?? bagaimana sekolahmu di London? kapan kau akan berlibur ke Brooklyn untuk menemui ayah dan ibu?"

Aku hanya terdiam di ujung telepon sambil memandangi sahabatku, Liam.
"Jawab Lou! aku tak punya banyak waktu menemanimu di telepon umum terus-terusan! Ayah akan mencariku!" katanya sambil memelototiku.

"Bu, aku hanya akan bilang bahwa aku baik-baik saja. Aku tak punya banyak waktu, daah. sampaikan salamku pada Ayah, aku cinta kalian!" kataku mengahkiri telepon.

. . .

Aku, Louis Tomlinson. Anak satu-satunya dari Ayahku, Mark Tomlinson dan Ibuku, Johannah Poulston. Saat ini usiaku 9 tahun, dan aku tinggal di London bersama Liam Payne dan keluarganya.

Ayahku sedang terlilit hutang dan Ibuku baru saja tertimpa masalah. Kakekku meninggal sekitar seminggu yang lalu. Itulah mengapa aku tinggal di London bersama Liam dan Geoff Payne -Ayah Liam-

Aku disekolahkan di London agar tidak mengganggu dan membuat onar -katanya-. Padahal aku tahu bahwa Ayah dan Ibu tidak mampu mengurus dan membiayaiku, sehingga Uncle Geoff harus membantuku bersekolah dan berkecukupan hidup.

Ayahku memiliki seorang kerabat dekat, David Herp. manusia keparat itu meninggalkan Istrinya, Christine Nathalie dan seorang putri, Sherryna Geenie.
Dan setahuku, Ibu dan Ayah sering meminjam uang pada Aunt Christine.

Belakangan ini Ibuku sering mengirimiku surel sebuah foto, dirinya, Ayahku, Aunt Christine dan Sherryna. Dan aku telah terpikat dengannya. Senyumnya begitu tulus, dengan berbagai macam persoalan yang harus ia alami saat ini.
Rasanya jika aku bertemu dengannya aku ingin memeluk dan memberinya sebuah semangat.
Dia berbeda 2 tahun denganku, dan aku tak pernah bertemu dengannya karena hubungan orangtuaku dengannya sudah lama terputus. namun aku sudah mengenalnnya sejak lama, hanya saja dia yang tak pernah mengenaliku.

-8 tahun setelahnya-

Saat ini aku bersekolah di sebuah SMU yang cukup terkenal di Brooklyn.
Ayahku berhasil mendapatkan uang yang lumayan banyak untuk membiayai sekolahku dan kehidupan keluargaku, ekonomi di keluargaku membaik, tapi kedekatan kami tidak.

Aku sering mengikuti adu balap motor dengan teman-temanku.
Kami sering menyeludupkan uang dari berbagai tempat transaksi narkoba.
Bahkan kami juga sering ikut ambil bagian dalam perjudian.
Beberapa waktu yang lalu, aku terancam di DO dari sekolah karena aku ketahuan menyeludupkan ganja di lokerku.

Ya, pada ahkirnya aku memang dikeluarkan. "Tindakan bodoh," kata Liam.

Beberapa temanku, Zayn, Harry, Niall termasuk Liam masih bisa bersekolah dengan biasa, karena mereka tidak pernah melakukan tindakan seperti yang aku lakukan.
Tapi rencana kami terus berlanjut.

Beberapa bulan lagi, Sher akan mulai bersekolah di sekolahku. tapi, aku tidak bisa menemuinya.

-hari ini-

Aku tahu, sulit untuk menceritakan semuanya pada Sher.
Bahkan pertemuan pertama kali saja sudah sangat tidak wajar.
Dia sangat membenci Badboy, entah kenapa. Aku sendiri tidak tahu kebenaran tentang Ayahnya.
Yang aku tahu, si keparat David hanyalah meninggalkannya dan Ibunya, kemudian menikahi seorang Janda kaya raya yang memiliki dua orang putri yang seumuran dengan Sher.

Pada malam ketika aku dan The Boys sedang menjalankan misi pembobolan sebuah brangkas bank, untuk melancarkan bisnis kami, tiba-tiba Sher lewat didekatku, aku langsung buru-buru membawanya pergi dari sana.

Setelah beberapa hari aku diminta Ibuku untuk datang kerumahnya, karena aku dan Ayahku sedang berkelahi, dan menurut Ibu, Aunt Christine lah yang dapat membantuku menenangkan diri dan mencarikan solusi untukku.

Setelah beberapa hari aku menemukan Sher tertembak oleh Harry.

"Hei, siapa disana??" Harry yang menyadari keberadaan seseorang di dekat kami langsung panik. "Hei! aku tahu disana ada orang!" katanya lagi setengah berteriak.

Liam sudah memeringatkannya untuk mengacuhkannya saja, dan pergi, "Hey bung! sudahlah bung, ayo kita pergi lewat belakang, sebelum mereka menemukan kita disini."

Tapi Harry tak menghiraukannya, "Oh, kau membuatku kesal!!!"

Tunggu, seseorang itu perempuan! Dan sepertinya aku mengenalinya!
"Hey, kau mau kemana, hah?" Harry kembali berteriak dan malah melayangkan tiga peluru ke arah perempuan itu.

Aku dan ketiga temanku hanya berdiam melihat apa yang Harry lakukan.

Harry berhasil mengenai lengan kanan perempuan tadi, namun Niall tak senang dengan perbuatannya, "Whoaaaa dude! Apa yang kau lakukan? dia perempuan!"
Kami semua yang langsung berlali menghampiri perempuan itu.

Jika terjadi sesuatu, kami harus melakukan sesuatu. Kami -uh. maksudku Harry- harus bertanggungjawab atas perbuatannya.

Itu Sherryna!!! "Whoa, aku tahu siapa dia, bung. apa yang dia lakukan disini?" dan Zayn menyadarinya juga.

"Aku akan membawanya ke rumah sakit, dan mengantarnya pulang. kalian cepat pergi dari sini sebelum kita ketahuan oleh mereka!" aku mengangkat Sher masuk kedalam mobil Zayn, dan langsung membawanya ke rumah sakit kemudian mengantarnya pulang.
Tentu saja aku harus mengarang cerita agar Ibunya percaya kepadaku.

Setelah kejadian itu aku bertekad untuk benar-benar mengubah sikapku terhadap Sher.
Aku tak ingin dia membenci dan menjauhiku.
Aku tak ingin menyakiti, melukai ataupun mengecewakannya.
Tapi apa yang bisa kuperbuat?

. . .

(A/N)

HAYOLOHHHHH LOUIS??
kebuka semuaaa yaaa wkwk..
kira-kira gimana Lou abis ini ya?
Sher pulang sama siapa btw dari Frat Zayn?

terus? Sher gimana ya sama Lou?
Double C? marah nggak ya sama Sher, gara-gara ditinggal gitu aja?

tunggu dahhhh..
berhubung authornya libur masih sampe September awal, diusahain update terossss..

VOMMENT DITUNGGU ^^

salam hangat terdahsyat dari babang Harreh.

much love, N.
(SOON : 9. She's Not Affraid)

Those Badboy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang