5. Changes.

442 37 5
                                    

ENJOY!

Pagi ini aku terbangun dengan keadaan tangan kanan yang di perban.
Aku tidak bisa mengingat apa yang terjadi setelah kejadian tadi malam.

Pintu kamarku terbuka dan Ibuku masuk sambil membawa nampan berisi semangkuk sereal dan segelas air putih.

"Oh kau sudah bangun rupanya, Sher. maafkan aku, hanya ada ini yang tersisa di lemari penyimpanan." katanya sembari menaruh nampan di meja kecil yang terdapat di sebelah tempat tidurku.

"Tak apa bu. omong-omong kenapa aku bisa ada disini?" tanyaku sambil mencoba bangun.

"Oh iya, semalam Louis mengantarmu pulang dalam keadaanmu yang pingsan dan terbalut perban di tangan kananmu. katanya dia melihatmu di jalan sudah pingsan dan berlumuran darah begitu." jawabnya panjang lebar.

"Lalu dia membawamu ke rumah sakit untuk diobati, dan mengantarmu pulang. untung Louis melihat dan menyelamatkanmu. Kau tak apa?" sambungnya kemudian.

"Oh? yang benar? aku tak ingat kejadian semalam bu. tiba-tiba aku sudah disini?" jawabku sambil memakan sereal yang dibawakan Ibu.

"Sudahlah, jangan kau pikirkan lagi. yang penting sekarang kau baik-baik saja. kau harus berhati-hati mulai sekarang. banyak kejahatan jalanan saat ini." sambung Ibu sambil berjalan ke arah pintu kamarku.

"Ada pesanan jahitan yang harus Ibu kerjakan sekarang. habiskanlah makananmu." kemudian Ibu menghilang dibalik pintu.

Louis? Yang benar saja?

⚫⚫⚫

Saat ini aku sudah diluar rumah. Aku mengaku sudah baik pada Ibuku dan meminta ijin untuk pergi berbelanja keperluan di rumah.

Ada banyak belanjaan yang harus ku beli, oleh karena itu aku membawa daftar belanjaan di tangan kiri ku dan kantung belanja yang masih kosong di tanganku yang lain.

Setelah berbelanja aku kembali kerumah dan membereskan semua belanjaanku. Setelahnya aku membersihkan rumah, seluruh bagiannya. Bahkan kamar mandiku juga.

Chips--anjingku--terlihat sangat lesu di kandangnya. Ya, aku punya seekor anjing betina yang kupelihara sejak umur 10 tahun, itu berarti sudah 6 tahun aku memeliharanya.

Chips selalu mendengar keluh kesahku setiap saat, dia juga menjaga rumah saat aku dan Ibu keluar, dan menemani Ibu saat aku tak di rumah.

Kami menaruh Chips di halaman belakang agar tak terlalu mengganggu tetangga kami. Sepertinya dia sudah mulai bosan. Maka dari itu aku memutuskan untuk mengajaknya berjalan-jalan ke taman kota.

⚫⚫⚫

Aku sedang memakan sebatang es krim coklat saat ini, di taman. Chips kubiarkan berlari kesana kemari, agar tak hilang, aku memasangkan tali kulit hitam di lehernya dengan bandul emas bertuliskan CHIPS (belongs to : Sher).

Tak lama setelah itu aku menyadari sesuatu, Chips menghilang.

"Oh tidak, kau dimana Chips? sial!" gerutuku sambil mencarinya kebingungan.

"Hey Sher!" ada seorang laki-laki dibelakangku yang memanggil namaku? Oh benarkah itu namaku? Kurasa nama itu ada banyak dan bukan hanya aku yang memakai nama Sher.

"Sherryna Geenie! jangan pura-pura tuli, hah?" kemudian aku merasakan sepasang tangan menggapai pundakku. Saat aku berbalik aku mendapati Louis tengah tersenyum ke arahku, dan ada Chips disebelahnya.

"Chips! oh, kukira kau menghilang!" aku pun memasangkan tali pengait pada kalungnya untuk menariknya pulang.

"Hm.. kau tak berterimakasih padaku, huh?" Louis pun memangku tanganny sambil menunduk.

"Oh, Lou! maafkan aku! dan, terimakasih? aku akan menraktirmu minum, bagaimana?" tawarku padanya.

"Oke, aku terima itu. kuantar pulang? kita tak mungkin ke cafè membawa Chips, kan?" katanya dengan senyum yang mengembang.

"Oke." jawabku menyanggupi.

⚫⚫⚫

Aku dan Louis sedang ada di sebuah cafè yang tak jauh dari rumahku. Aku baru tahu kalau dia suka Caramel Latte. Sedangkan aku? Seperti biasa, Coklat hangat.

"Kau ini sangat suka coklat, huh?" tanya Louis membuyarkan lamunanku.

"Oh, hm? ha? ya, begitulah. Coklat manis, dan hangatnya menenangkan." jawabku.

"Melamun, eh? apa yang kau pikirkan?" jawabnya seketika sambil memandangiku heran.

"Ya. suasananya sangat pas untuk melamun, kan? aku hanya penat saja." kataku sambil meneguk cangkir Coklat Hangatku.

"Suasana yang pas, hah? Hahahaha kau ini ada-ada saja, Sher. omong-omong apakah nanti malam kau ke acara Frat Party Zayn?" tanya Louis sambil tersenyum padaku.

Aku terdiam cukup lama untuk memikirkan jawabanku yang sebenarnya sudah kuketahui. Aku hanya bingung harus menjawab apa padanya. Lagi pula, pasti dia akan tau dengan sendirinya karena dia kan pasti datang.

Selain itu, dia tersenyum padaku. Aku bingung. Dia berubah. Tak segalak dan sejudes waktu itu. Dia terlihat, manis? Ya, senyumnya manis.

Oh, yang benar saja Sher. Jangan menaruh perasaanmu padanya! Nanti dia kePDan! Dan kau harus konsisten Sher! Kau kan tak mau berurusan dengan Badboy! Cukup, Sher!

"Hei, melamun lagi, Sher? kau OK?" tanya Louis membuyarkan pikiranku.

"Uh? ya, aku datang kesana nanti malam. kenapa?"

WOOOOO GANTUNG AMAT THOR!!!! -bodoamat :p-

maafin aku ya kakak-adik-mbak-mas-tante-om-ibu-bapak yang nungguin lanjutannya.. apdetnya singkat padat gantung gajelas dan kelamaan.

maklum lah ini awal taun ajaran 2015/2016, abis ngeMOS anak baru, trus banyak tugas pula.. maklum kelas 12 :')))

maafkan daku yang berdosa dan serba salah ya..

MAKASIH BUAT YANG UDAB BACA!!!! VOMMENTS GAK DI HARAPKAN TAPI DITUNGGU!! APALAGI KRITIK!!!

Mohon Bantuannya Ya!

Those Badboy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang