(A/N)
MUMPUNG DI LONDON MASIH TANGGAL 1 FEBRUARI (NIATNYA JAM 8 MALEM UPDATENYA TAPI CUACA DAN KONEKSI LAPTOP BERKATA LAIN)HAPPY BIRTHDAY MY LOVE, HARRY EDWARD STYLE
hadiah buat kalian.. part 13 nih..
Happy Reading!!
"Sher??? Apa pesanannya?" Cherry membuyarkan lamunanku.
Aku pun tersentak, "ah, ya. satu Vanilla Latte, please Cherre."
Kemudian Candice yang baru saja selesai membereskan beberapa meja mendekatiku, "kau OK, Boss?"
"Ya, I'm okay." jawabku singkat.
. . .
Sepengetahuanku, David memang menikah dengan seorang janda yang memiliki dua orang anak. Dan keduanya perempuan. Tapi aku tidak pernah melihat ataupun bertemu dengan keduanya, dan aku juga tak mungkin menanyakannya ataupun membicarakan soal ini pada Ibuku, ini pasti akan menyakiti hatinya.
"Sher, kau bisa mengganti lampu di kamarku? Sepertinya sudah hampir padam." Ibuku masuk ke kamarku dan meminta bantuanku.
"Aku bisa meminta bantuan Louis. Dia sedang mampir sebentar. Dia ada di teras saat ini dan sedang meminum kopi." Jawabku kemudian sambil mengganti celanaku.
"Oh, baiklah, aku akan menunggu di kamar." Ibuku membalikkan tumitnya kemudian dan masuk lagi ke kamar.
Aku pun berjalan menuju teras depan, "Lou."
"Ah, Sher. Aku akan pulang." Jawabnya sambil berdiri.
"Oh, tunggu dulu, ibuku ingin meminta bantuanmu. Lampu di kamarnya padam, bisakah kau menggantinya?" sahutku sigap.
"Benarkah? Tentu."
. . .
Selepas Louis pulang, Ibuku pun tertidur pulas di kamarnya, sementara aku masih tak bisa tidur memikirkan perempuan di café tadi yang bernama Samantha Herp itu.
Jika benar dia anak tiri dari David, berarti David ada di sekitarku. Dan aku hanya ingin per-tanggung jawaban lelaki tak beradab itu. Dia menyakiti Ibuku, melakukan hal-hal yang tak bernalar dan tak pantas tentunya, meninggalkanku dan Ibuku dalam keadaan terpuruk sementara dia bersenang-senang dengan kekayaan selingkuhannya setelah keluar dari penjara.
Aku bahkan lupa dengan wajahnya, rasanya memiliki seorang Ayah, dan kasih sayang yang Ia berikan pun terasa sangat samar. Aku membencinya saat ini, lelaki keparat yang tak bertanggungjawab dengan keluarganya yang ia bangun sendiri, dan dia meninggalkan luka yang membuatku marah, dendam dan menjadi perempuan pembenci-Badboy-tanpa-alasan yang tertutup.
Aku sudah menemukan putrinya, tentu aku bisa menemuinya.
. . .
Malam berganti Pagi, Jam berganti Hari.
Hari ini hanya ada 2 jam kelas di sekolahku karena ini adalah Hari Ulang Tahun sekolah.
Aku dan Louis membuat janji berbelanja keperluan untuk kejutan Ibunya besok Sabtu, dimana hanya ada waktu 2 hari. Dan sampai saat ini batang hidungnya belum juga muncul di hadapanku.
Suasana sekolah sudah mulai sepi, hanya ada beberapa anak yang membaca di taman dan sekumpulan Badboy tak penting di cafétaria. Aku tentu tidak mungkin menanyai mereka tentang keberadaan Louis saat ini, itu akan menjadi ide gila dan hal yang bodoh secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Those Badboy.
Fanficshe said she doesn't like badboy. but when she met him? their life going to change. [✔ No Mature Content ] Bahasa Indonesia.