23. Renovation Preparation

53 13 7
                                    

HALO HALOOO!!!
BONUS MUSIC VIDEONYA ABANG LOUIS – MISS YOU!!
SOALNYA AUTHOR KANGEN SAMA KALIAN (ASSEEEEKK)

ENJOY!!

Pagi ini aku bangun sedikit kesiangan. Entah karena aku memang sangat mengantuk atau karena lelah.

Semalam saat mengantarkan Sher pulang, ia mengatakan bahwa dirinya akan berkumpul dengan Candice dan Cherry dirumahnya. Oleh karena itu saat ini aku tidak tahu harus berbuat apa.

Tiba-tiba ponselku berdering. Nama Niall muncul dilayar. Aku langsung mengangkat telepon darinya.

"Hei Lou! Kau sedang apa?"

"Sejujurnya aku baru bangun." jawabku.

"Hahahaha. Oke. Mau menemaniku ke Nando's?"

"Oke. Aku menyusul. Aku akan mandi dulu."

"Oke. Kutunggu. Bye, Lou!"

. . .

Sher's POV

Siang ini Candice dan Cherry akan datang ke rumahku. Aku akan menceritakan setiap detail dari kejadian yang kualami dan masalah dibaliknya.

Tiba-tiba beberapa saat setelah aku merapikan kamar, suara bel terdengar. Aku segera melangkah kearah pintu hendak membukanya.

"Itu para gadis, Sherryna?"

"Iya, Bu."

Saat pintu terbuka, memunculkan Cherry dengan kaus berwarna maroon dan skinny jeans nya beserta Candice yang mengenakan kaus hitam dengan overallnya.

Terlihat mobil milik Cherry terparkir didepan garasiku. Yang berarti ia datang kemari tanpa Ayahnya dan mengemudi sendiri.

"Hi, Sherre!"

"Hi, kalian. Masuklah."

Setelah mengunci pintu aku segera masuk kedalam dan menuju ke kamar. Tak lupa Candice dan Cherry menyapa Ibuku yang sedang duduk didepan Televisi.

Saat sudah berada didalam kamar kemudian Cherry mengeluarkan sebuah paperbag dari dalam tasnya.

"Aku membawa kudapan!" katanya.

"Wow. Tak biasanya." Candice menyahut sambil meraih paperbag dan membukanya.

"Ah. Kau ini tak usah begitu. Aku tahu kalian pasti akan kelaparan."

"Well, coret namaku. Ini rumahku. Hahaha." sambungku.

"Jadi, bagaimana Sher?" tiba-tiba Candice menengok kearahku sabil melahap butter croissant yang sekarang sudah dikeluarkan dari paperbag.

Aku menarik nafasku panjang-panjang kemudian menghembuskannya perlahan. Mulutku bergetar, tanganku menjadi amat dingin. Sakit itu datang lagi.

. . .

Kurang lebih setengah jam aku menceritakan semuanya pada Candice dan Cherry. Keduanya mendengarkan dengan seksama. Bahkan sesekali Cherry mengelus punggungku untuk menenangkan.

"Well. Aku sungguh terkejut. Tak menyangka semuanya akan terjadi dalam hitungan waktu yang sangat singkat dan beruntun seperti itu." kata Candice kemudian.

"Well. Lupakanlah. Sudah berlalu, bukan?"

Kedua sahabatku mengangguk.

"Oke. Minum, ladies?" kataku sambil beranjak dari tempat tidur.

"Well. Ayo, ambil bersama-sama." sahut Cherry yang langsung berdiri diikuti Candice kemudian.

Kami bertiga kemudian berjalan keluar kamar menuju dapur, hendak mengambil minuman dingin dari kulkas. "Aku sungguh beruntung memiliki kalian," kataku tiba-tiba.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Those Badboy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang