(A/N)
HAI, HALO!
WAH SUDAH LAMA YA TIDAK BERJUMPA (PLAK)MAAFKAN AUTHOR YAAAAA,
KEMAREN SEMPET SIBUK SAMA UTS DAN URUSAN HMPS DI KAMPUS. . .
(nggak tanya thor, bodo amat)YEEEEEE
YAUDAH AH.. NIH CHAPTER 18 BUAT KALIAN,
YANG SABAR MENANTI. . . WKWKWKWKSELAMAT MENIKMATI!
(btw, deep condolence from me. . .
Rest In Peace our beloved Robin Twist - Harry's Stepfather)BONUS VIDEO MAMAS LOUIS FT. STEVE AOKI - JUST HOLD ON DI MULMED
. . .
Louis's POV
Aku sudah berada dirumah saat ini dan bersama dengan Kedua Orangtuaku di ruang tengah, juga dengan Ibu Sher.
"Jadi begitulah." Aku mencoba menceritakan semuanya pada Aunt Chirstine dan kedua orangtuaku.
Ibu dan Ayah sepertinya juga baru mengetahui tentang semua itu. Dan, Aunt Christine terlihat sangat terpukul, dia bahkan menangis.
"Well. Mungkin ini memang bukan momen yang tepat. Sebenarnya aku dan David sempat membuat perjanjian. Saat ia dibebaskan dari penjara oleh Margareth -mantan teman baikku dan Johannah-ia berjanji akan pergi dan tak kembali lagi. Well, itu memang tak masuk akal." Ia menghela nafas frustasi.
"Jadi, Margareth memang sudah lama mendekati David, dan aku bahkan tak tahu jika mereka sempat berhubungan beberapa kali. Saat David mengatakan padaku bahwa Margareth lah yang akan menjaminnya dari penjara, aku merasa benar-benar terpukul. Aku marah, sedih dan kecewa. Ia dibutakan oleh kekayaan." Air matanya menetes satu per satu.
Ia pun membuka mulutnya lagi, "jadi setelah David memutuskan untuk pergi. Aku mengatakan padanya untuk menjauh dan jangan berani-berani untuk muncul di rumah, café atau manapun itu yang akan melibatkan aku dan Sher. Walaupun begitu, beberapa kali David pernah menelponku untuk menanyai keadaan Sher. Dia menyayanginya, layaknya seorang Ayah menyayangi Anakknya. Dia juga sering mengawasi café dari jauh. Bahkan beberapa kali memberikan sumbangan tak terduga ke rekening khusus café. Sher sering kebingungan akan hal itu dan ahkirnya memberikan pelanggan beberapa sajian gratis. Tapi David berjanji padaku untuk tidak pernah memunculkan batang hidungnya didepan Sher. Well, aku tidak tahu jika semuanya akan menjadi seperti ini. Sher pasti sangat terpukul."
Aku pun permisi naik keatas dan memeriksa keadaan Sher dikamarku. Sementara Ayah membuatkan teh hangat dan Ibu menenangkan Aunt Christine.
Aku membuka kenop pintu dan mendapati Sher tengah duduk dipinggiran tempat tidur dan mengenakan kaus ku yang sedikit kedodoran.
"Hei, kau sudah bangun? Haha, dan dari mana kau mendapatkannya?" aku melangkah mendekat dan duduk di sampingnya.
Dia tersenyum masam ke arahku, "Well maaf, aku tak membawa baju apapun kemari. Aku harus meminjamnya. Dan, bagaimana ibuku? Apakah dia mencariku? Aku yakin dia sangat khawatir. Aku pasti sangat jahat membiarkannya sendirian di rumah. Dan dia pasti kesepian. Tapi, aku tak mau pulang."
Aku menggaruk kepalaku, "Well, dia ada dibawah sekarang. Maafkan aku, tapi aku sudah menceritakan segalanya pada Ibumu. Kurasa dia berhak untuk tau. Dan aku sangat kasihan padanya. Dia pasti sangat sedih."
![](https://img.wattpad.com/cover/45167826-288-k356695.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Those Badboy.
Fanfictionshe said she doesn't like badboy. but when she met him? their life going to change. [✔ No Mature Content ] Bahasa Indonesia.