Bukannya pria tak pernah 'peka' dengan perasaan wanita. Namun, mereka terlalu takut untuk salah paham atas arti perhatian dari wanita itu.
-Masa lalu Farell-
Setahun sebelumnya, saat ia duduk di bangku kelas 10.
Farell adalah sosok cowok yang pendiam. Namun, banyak gadis-gadis yang penasaran kepadanya. Mulai dari teman seangkatan, sampai kakak kelas. Farell tak begitu mempedulikannya. Ia tak pernah memikirkan soal 'percintaan' hingga ada seorang gadis yang berhasil membuatnya jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Layla.
Gadis yang selalu menghangatkan.07.00 WIB.
Semester pertama kelas X.
Sudah hampir 3 bulan Farell menduduki bangku kelas 10 di SMAN Diamond. Dia sosok laki-laki yang amat cuek dengan sekelilingnya. Ia duduk sebangku dengan Tarra dan hanya kepada Tarra-lah ia bebas berekspresi."Oi Rell.. Mau masuk OSIS ngga?" tanya Tarra.
"Ngga.. Malesin".
"Dihh.. Ayolah ikutan.. Biar aku ada teman... Cuman satu periode aja deh... Abis itu terserah kamu mau lanjut apa ngga" pinta Tarra. Farell pun berniat untuk memikirkannya.
Keesokan harinya, wali kelas X IPA 2 alias kelas Farell datang ke kelasnya tiba-tiba dan ia tak datang sendirian. Ia membawa seorang gadis yang memiliki senyum yang sangat manis.
"Perkenalkan semuanya. Dia ini akan bergabung dengan kalian. Namanya Layla Zaskia Athala. Dia pindahan dari SMA di luar provinsi.. Jadi ibu mohon kalian bisa mengajaknya sama-sama beradaptasi di SMA Diamond" ucap Bu Hana. Semua murid pastinya berkata "iya,baik bu". Layla pun di persilahkan untuk duduk dan ia berjalan menuju bangku yang berada tepat di sebrang Farell.
Layla tersenyum ke murid yang menoleh kearahnya. Namun saat ia menoleh kearah Farell, Farell sama sekali tak menggubrisnya.
'Cowok itu... Kenapa cuek sekali?' batin Layla.
"Hai kamu... Mmm namanya..?" sapa Layla kearah Farell. Farell menoleh sebentar lalu kembali fokus ke bukunya.
"Oi Rell.. Si Layla nanya nama kamu tuh" ucap Tarra sambil menyenggol lengan Farell.
"Ohh.. Kirain ngomong sama kamu Tar" ucap Farell singkat.
"Namanya Farell.." jawab Tarra kepada Layla yang masih setia menunggu jawaban dari Farell.
"Ohh.. Salam kenal ya Farell.. Semoga kita bisa semakin dekat ya" ucap Layla riang. Farell hanya mengangguk sedikit.
Hari terus berganti, Layla terus saja mendekati Farell. Ia bertekad untuk mengubah Farell yang dingin menjadi hangat.
"Farell... Kamu emang cuek banget ya? Nyebelin tau".
"Farell... Udah dua minggu aku disini dan kamu ngga pernah ramah sama aku".
"Rell... Kemarin kenapa kamu ngga masuk? Hmm.. Ini aku ada nyatat pelajaran MTK.. Kamu kan tau banget kalo Tarra itu malas nyatat.. Nih aku pinjemin.."
"Hmmm sampai kapan kamu cuek gini Rell? Kayak ngga ada warnanya aja hidup kamu".
Tiap harinya Layla selalu bersikap perhatian terhadap Farell. Dan untuk pertama kalinya Farell senyum-senyum sendiri saat bercermin di toilet laki-laki.
"Nyeremin Rell" ucap Tarra yang melihat Farell tersenyum pada cermin. Farell pun langsung mati kutu dan kembali memasang wajah datar.
.
.
.
"Rell.. Kayaknya si Layla itu naksir banget deh sama kamu" ucap Tarra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMOST
Teen FictionSaling mencinta, namun tak saling menyadari... Saling menatap, namun tak benar-benar tau artinya.. Saling mendamba, namun tak pernah rindu tersampaikan... Saling Berbicara, namun tak pernah bibir mengatakan cinta...