Semua makanan telah terbungkus rapi di kotak yang sudah disediakan. Tersusun hampir 60-an kotak makanan dan kini anggota OSIS yang laki-laki memindahkannya kedalam mobil.
Salsa membantu menyerahkan kotak makanan ke tiap orang yang mengangkutnya.
Saat giliran Farell, Salsa sedikit gugup. Kedua tangan Farell sudah siap menerima beberapa kotak. Salsa pun mengambil 6 kotak dan diletakkannya kotak itu di tangan Farell."Makasih" ucap Farell sambil tersenyum. Salsa membalas senyuman itu.
Saat Farell membalikkan badan, Salsa senyum-senyum sendiri. Begitu pun Farell.Dia senyum kan tadi? Duhh.. batin Farell.
Setelah semua kotak sudah dipindahkan kedalam mobil, saatnya mereka berangkat menuju sekolah.
"Nah.. Terimakasih atas kerja kerasnya hari ini.. Kita abis ini akan ke sekolah, karena anggota lainnya menunggu disana.. Anggota OSIS kita ada tiga puluh dua.. Empat belas perempuan dan delapan belas laki-laki.. Jadi nanti pas dibagiin bagian lokasi membagikan makanan, akan dibagi enam belas pasangan. Kan disini semuanya pake motor kan? Nah, satu motor berdua ya.. Nanti biar adil di cabut undi siapa-siapa yang berpasangan." semua anggota OSIS mengangguk.
Wirda menaiki mobil bersama ibunya. Sedangkan yang lain menaiki motornya masing-masing menuju ke sekolah.Sesampainya disekolah..
Farell telah menyiapkan kotak yang isinya ada banyak kertas yang bertuliskan nama-nama anggota OSIS. Hanya 16 anggota yang mencabut undi, dan sisanya hanya menunggu siapa yang mendapatkan namanya.
Dimulai dari Azka. Ia mulai mengambil secarik kertas dan ternyata ia berpasangan dengan Fano."Ihh.. Dapat tu anak songong" ucap Fano kepada Farell. Farell hanya tertawa kecil. Dan tiba giliran Salsa. Dengan hati-hati dia memilih kertas itu. Dan dikertas itu bertuliskan nama seseorang yang tak pernah Salsa duga. 'Farell'.
Salsa terdiam sejenak saat membaca nama yang tertulis itu. Farell yang masih penasaran siapa yang berpasangan dengan Salsa pun akhirnya buka suara.
"Siapa Salsa?" tanya Farell.
"Kakak". Jawab Salsa menatap Farell dengan penuh arti.
Farell benar-benar tak menyangka ternyata ia akan berpasangan dengan Salsa.Setelah semua mendapatkan pasangan masing-masing, Farell pun membagikan 8 kotak untuk tiap pasangan dan memberitahu kemana mereka harus memberikannya.
"Kak.. Pasangan Wirda tadi izin pulang karena ada halangan.. Jadinya Wirda cuma sendirian ya?" tanya Wirda.
"Mm.. Kalau misalnya Wirda keberatan sendirian, yasudah... Biar nanti kamu disekolah aja ya" jelas Farell.
"Ngga kak.. Wirda ngga apa-apa kok sendirian.. Tapi kotaknya dikurangi ya.. Soalnya susah bawanya" jelas Wirda.
"Baiklah, nanti kakak sama Salsa yang ngambil beberapa kotaknya" ucap Farell. Salsa hanya diam. Namun, kini tangannya dingin karena gugup. Azka menghampiri Salsa.
"Kamu sama si Farell ya?" tanya Azka.
"A..apa? Kok kamu ngga sopan sih sama senior?" tanya Salsa.
"Toh si Farell ngga keberatan aku panggil gituu.. Santai ajalah.. By the way kalau ada apa-apa telepon aku ya.. Soalnya kita ngga sama-sama sih" ucap Azka. Salsa mengangguk malas.
"Salsa" panggil Farell yang sedang melangkah menghampirinya.
"Iya kak?".
"Yaudah, yuk langsung pergi". Salsa pun mengangguk dan mengikuti Farell yang mulai berjalan menuju motor matic-nya.
Salsa memegang dua buah kantong yang masing-masing berisi 5 kotak makanan.
Farell pun memakai helmnya. Melihat Salsa yang kesusahan meletakkan kantong untuk memasang helm, Farell pun berinisiatif membantu Salsa.
Dengan cepat Farell mengambil helm Salsa dan memakaikannya ke kepala Salsa. Salsa benar-benar terkejut. Farell perlahan memakaikannya. Salsa menatap mata Farell yang tak terlalu jauh dari wajahnya itu. Farell tersadar kalau Salsa sedang menatapnya. Farell pun membalas tatapannya dan mereka bertatapan untuk beberapa detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMOST
Teen FictionSaling mencinta, namun tak saling menyadari... Saling menatap, namun tak benar-benar tau artinya.. Saling mendamba, namun tak pernah rindu tersampaikan... Saling Berbicara, namun tak pernah bibir mengatakan cinta...