Almost - 17

62 4 2
                                    

Farell merebahkan diri dikasurnya yang empuk. Ia memandang langit-langit dengan beribu pertanyaan dibenaknya.

Sebenarnya ada apa sih dengan aku ini?

Kenapa kamu ngga jujur aja sih Rell sama Salsa.

Kamu kok ngebiarin si Azka ngancam kamu sih?

Salsa atau Layla?

Farell bingung. Apakah ia hanya menjadikan Salsa sebagai pelampiasan dari Layla. Ataukah memang Salsa yang berhasil merebut hatinya dari Layla.

"Terkadang cinta itu aneh... tercipta begitu aja tanpa ngasi peringatan... andai sebelum jatuh cinta ada peringatan, akankah aku menghindar? atau malah memilih untuk menyambut perasaan itu? Tapi kalau tau bakal jatuh cinta sama pacar orang gini... kayaknya aku pilih option pertama deh.. menghindar." ucap Farell berbicara sendiri.

Ia pun meraih ponselnya yang ada di meja sebelah kasur lalu membuka aplikasi LINE. Ada pesan masuk entah dari siapa. Farell pun membuka pesan tersebut.

[LINE]

Wirda : Kak Farell... Mau nanya dongg :))

Wirda : Besok Wirda boleh nebeng ngga berangkat kesekolah?:"

Farell mengerutkan keningnya.

Farell : Ya, boleh.

Wirda : Waaahh.. thanks ya kakkk:)

Wirda : masih ingat kan rumah Wirda??

Farell : iy sama". masih kok wir.

Wirda : Oke kakkk, jangan telat yaaa

Farell : iy sip"

Wirda : [Stiker]

Farell : *just read*

.

.

Di pagi hari yang cukup cerah, Farell sudah berada didepan rumah Wirda. Sesekali Farell melirik jam tangannya. 5 menit kemudian, Wirda keluar dari rumahnya dan menghampiri Farell.

"Maaf kak.. lama ya?" tanya Wirda.

Farell tersenyum manis. "Ngga kok" ucap Farell ramah. Wirda pun ikut tersenyum dan menaiki motor Farell. Setelah itu, Farell mengendarai motornya melaju menuju sekolah. Wirda tersenyum sendiri. Ia sangat senang bisa berangkat bersama Farell.

Salsa berjalan dari parkiran menuju koridor kelas 10. Tetapi langkahnya terhenti saat Farell yang membonceng Wirda lewat didepannya. Wirda menatap wajah Salsa, lalu tersenyum manis seperti mengatakan kepada Salsa "Farell milikku".

Kak Farell.. sama Wirda? Batin Salsa tak menyangka. Salsa masih menoleh kearah Farell dan Wirda kini berbincang-bincang sambil menggantungkan helm di motor.

Farell menyadari bahwa ada yang sedang memperhatikannya. Seketika Farell mengedarkan pandangannya dan menemukan Salsa menatapnya. Salsa yang melihat Farell menyadari keberadaannya, langsung mengalihkan pandangan kedepan lalu berjalan menuju kelas dengan perasaan yang kecewa sekaligus sedih.

Dia, kenapa membuatku jatuh cinta dan patah hati bersamaan...

Seperti tadi malam,

Semenit sebelumnya ia membuatku bahagia yang teramat sangat...

Setelah itu.. tiba-tiba ia letakkan hatiku di titik terpedih pada patah hati...

Sebenarnya bukan salahmu semua ini terjadi...

Aku yang terlalu meninggikan harapan...

ALMOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang