Almost - 9

86 6 1
                                    

H - 3 Pemilihan anggota OSIS.

Farell sedang membaca sebuah buku sambil duduk di 'bingkai' jendela ruang OSIS yang cukup untuknya duduk.

"Farell... Ini nama-nama yang daftar hari ini" ucap Gea sambil menyerahkan kertas ukuran A4.

"Wah.. Lumayan udah nyampe dua puluhan" ucap Farell girang.

"Aku memperkirakan besok udah nyampe lima puluhan" ucap Maya yakin.

"Kalau kayak gitu bakal susah nih milihnya" sambung Fano.

"Santai ajaa... Kita harus semangat!" ucap Farell meyakinkan anak buahnya.

Keesokan harinya,pendaftaran kembali dibuka. Franda berniat untuk mendaftar dan memaksa Salsa agar mau ikut dengannya. Mereka kini tengah berjalan di selasar kelas 10 menuju ruang OSIS. Mereka berpapasan dengan Azka.

"Hai Salsa" sapa Azka. Salsa hanya tersenyum tipis.

"Azka! Kamu ikutan OSIS ngga?" tanya Franda. Azka menaikkan alisnya sebelah.

"Ngga.." jawab Azka.

"Hmm.. Yaudah deh, yuk Sal buruan daftar... Ntar udah bel masuk lagi" ucap Franda langsung menarik lengan Salsa.

Salsa ikutan OSIS? Hmm.. Boleh juga batin Azka. Azka pun berniat untuk mendaftar juga.

Sesampainya disana, Salsa terpaku melihat Farell yang sedang memberikan formulir kepada calon anggota.

"Semangat ya!" berkali-kali Farell mengatakannya kepada tiap murid yang mendapat formulir.

"Hei Sal.. Udah jangan diliatin mulu.. Yuk samperin" ucap Franda yang menyadarkan Salsa. Mereka pun berjalan mendekat kearah Farell. Awalnya Farell tak menyadari keberadaan Salsa, namun akhirnya saat mata Farell melihat sosok Salsa entah kenapa ia menjadi gugup.

"Kak.. Kami mau formulirnya" pinta Franda. Farell yang awalnya terdiam pun langsung tersadarkan.

"Eh? Mm.. Ini" ucap Farell sambil menyerahkan selembar kertas.

"Salsa berminat di OSIS juga ya ternyata.." ucap Farell berusaha ramah kepada Salsa sambil memberikan selembar formulir juga. Saat tangan Salsa memegang kertas itu ia langsung gugup.

"Semangat ya Salsa,dan temannya" ucap Farell masih berusaha ramah padahal ia kini benar-benar gugup. Entah mengapa sejak kejadian di gudang itu, setiap melihat Salsa jantungnya selalu berdegub kencang.

Tak lama muncul Azka yang langsung berdiri di samping Salsa.

"Saya mau juga dong formulirnya" ucap Azka sopan. Farell terdiam sejenak lalu memberikan selembar formulir. Salsa benar-benar terkejut dengan keberadaan Azka yang tak terduga itu.

"Katanya kamu ngga ikutan Ka?" tanya Franda heran.

"Yaa.. Karena ada sebuah alasan yang membuat aku mau ikutan" ucap Azka langsung tersenyum kepada Salsa tepat dihadapan Farell. Azka menatap Salsa, Salsa menatap Farell, Farell menatap Azka dan Salsa, yang dimana Azka tersenyum kepada Salsa itu. Tatapan itu seperti sudah menjelaskan perasaan masing-masing dari mereka. Mungkinkah Farell cemburu dengan Azka yang tersenyum pada Salsa?

Bahkan Farell pun tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi padanya.

"Ehm.." Salsa mendehem karena menyadari Azka yang sedang menatapnya. Azka pun langsung mengalihkan pandangan.

"Hmm.. Kalian dekat banget ya" ucap Farell tiba-tiba, membuat Salsa terkejut.

"Mmm.. Iya, kami memang dekat hehe" ucap Azka dengan santainya.

ALMOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang