Almost - 15

86 4 7
                                    

Jika aku hanya berdiam diri,
Akankah rasa ini kian memudar?
Jawabannya..?
Tidak.
Menyimpan rasa dalam diam, tak semudah itu. Disitulah tiap harinya rasa ini terus menguat karna tak pernah tersampaikan kepadamu.
Lalu?
Jika sedikit saja aku punya keberanian...
Akankah kisah cinta ini berbeda?

Farell sedang fokus membaca buku dikelas walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 16.30 WIB. Ia menunggu Tarra yang tak kunjung datang. Tadinya Farell menitip sekaleng minuman kepada Tarra via Line. Tiba-tiba Farell teringat akan sesuatu, lalu menepuk dahinya.

"Ahh.. Aku lupa ngasi tau dia aku lagi dimana" ringis Farell. Padahal ia sudah sangat haus.

Ia pun mengecek Line-nya.

[Line]

Tarra : Oy Rell!
Tarra : Dimana woi?
Tarra : udh di sekolah ni
(31 menit yang lalu)

Ya ampun.. Udah setengah jam lalu dia nge Line. Jangan-jangan dia pulang lagi. Batin Farell.

Farell : Oy. Dimana sekarang? Aku dri tadi di kelas..

Tarra : Sorry broh.. Minuman kamu.. Aku kasi ke orang hehe.. :D

Farell menghela nafas.

Emang teman kurangajar ya gini.. Batin Farell kesal.

Tarra : Mau tau ngga orgnya siapa? ;)

Farell : Udh la.. Ngga penting. Toh rasa hausku ngga ilang-_-

Tarra : aku masih disekolah nih.. Dan coba tebak, aku lagi sm siapa?

Farell : KAMU DISEKOLAH? KESINI DEH.. KITA KELAI..

Tarra : Santai broo.. Minumannya aku kasi ke Salsabila.. Gimana? Pasti langsung deg-degan kan? :p

Farell : Oh jadi mau nikung nih sekarang? Ya sudah.. </3 mana nikungnya ngga modal lagi, make minuman temen.

Tarra : Sorry broh.. Ngga banget aku nikung temen.. Lagian Salsa bukan tipeku:)) yaudah deh. Kesini, selasar kelas 10. Dia mau ngomong sesuatu.

Deg! Jantung Farell berdetak kencang.
Ia kembali membaca ulang 'dia mau ngomong sesuatu'. Farell pun meletakkan bukunya dan memasukkan ponselnya kedalam saku celana. Lalu ia berjalan dengan langkah cepat untuk menghampiri Salsa.

"Bentar lagi Farell kesini. Yaudah, aku tinggal dulu" ucap Tarra langsung bergegas pergi. Salsa pun mengangguk dan hanya berdiam diri sambil menunggu Farell datang.

Nanti ngomongnya gimana ya? Batin Salsa.

"Tap..Tap" suara hentakkan kaki menghiasi selasar yang sunyi. Seketika itu jantung Salsa berdetak tak karuan karena grogi.

Seseorang kini berada tak jauh darinya. Salsa menatapnya penuh arti. Ya, dia adalah Farell yang kini berdiri dengan nafas ngos-ngosan karena tadi berlari cukup kencang. Mereka kini saling bertatapan. Tak ada sama sekali suara. Mereka seakan berbicara melalui tatapan saja.

Dia sangat santai.. seakan tidak terjadi apa-apa. Tak taukah kamu betapa jantung ini berdetak sangat kencang? Batin Farell.

ALMOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang