Acha

1.2K 135 0
                                    

Acha Pov

Acha sudah 2 hari ini tidak mengetahui kabar apapun tentang Anya. Tak biasanya Anya menghilang begitu saja tanpa sepengetahuan Acha.

Handphone Anya pun tidak aktif jika dihubungi.

Dan beberapa hari ini pula, ada gelagat aneh dari Azka.

Biasanya,jika Acha akan pulang bersama Anya. 2 hari ini, Acha mau mau saja diajak pulang Azka. Seakan ada magnet yang menarik hati Acha untuk menerima ajakan ajakan dari Azka.

Azka yang selalu hangat padanya

Azka yang meyakinkan dia bahwa Anya baik baik saja ditengah ke khawatiran Acha yang tak pernah diberi kabar oleh Anya

Azka yang sangat manis, perbuatannya.

Azka yang selalu baik dimata Acha.

Bahkan, hari ini Azka mengajak Acha ke taman kota. Azka bilang hari ini adalah hari istimewa.

Tapi, dihari ini juga adalah hari keberangkatan Anya ke australia. Namun, tak ada satupun diantara mereka yang tahu.

Dengan penuturan dan perlakuan Azka ini, Acha seakan melambung tinggi ke awan. Begitu tinggi, sampai ia tak mau turun lagi.

Acha sadar betul, kalau sebenarnya dia suka pada Azka. Dan selalu ada rasa aneh ketika dia dekat dengan Azka. Tapi dia tidak bisa memastikan rasa itu. Terlalu rumit baginya yang baru tahu apa arti rasa semacam itu.

"Maaf ya Acha, udah buat Acha lama nunggu" kata Azka seraya duduk dikursi taman itu. Taman yang sama dengan pertemuan Anya dengan Arya. Tadi Azka membelikan ice cream yang tak jauh dari tempat duduk mereka itu.

Tapi, jika Anya dan Arya datang dengan rasa kesal masing masing. Lain halnya dengan Azka dan Acha. Mereka datang dengan wajah sumringah di wajah keduanya.

"Alay deh kamu azka, tapi makasih ya az, ice cream nya" jawab Acha seraya tersenyum manis.

Bahkan semua orang yang ada di taman itu merasa bahwa mereka adalah pasangan kekasih.

Beberapa detik kemudian susana Acha dan Azka menjadi hening. Tak mau diliputi keheningan, Azka segera membuka topik pembicaraan.

Azka tau kalau Acha selalu gugup jika berdiaog dengan orang yang tak terlalu akrab dengannya.
Lain hal nya dengan Anya. Acha akan sangat berbeda pada Anya. Dia akan sangat menjengkelkan jika Anya dan Acha bergabung.

"Acha sadar gak kalau dari kelas 10 itu, Azka suka merhatiin Acha?.Tapi, yah gitu. Acha mah nolak Azka terus". Wajah acha pun kontan memerah dibuat perkataan Azka itu.

"Yah! Acha waktu itu gak tau sih. Tapi, kalau Azka cuma merhatiin gimana Acha bisa tahu coba?"

Jawab Acha pada Azka dengan begitu polosnya. Untuk menutupi kegugupannya itu, Acha memain mainkan ice crem ditangannya.

"Makanya, kelas 12 ini Azka udah coba usaha juga. Acha tau gak? Kalau Azka main bola dan jadi kapten?" Tanya Azka.

"Enggak". Dan dengan begitu polosnya Acha menjawabnya dengan tampang tak bersalahnya

"itu cuma alibi biar Acha noleh sedikit aja sama Azka. Tapi nyatanya Acha memang gak tahu, dan misi itu jadi gagal. Dan karena itu Azka yang gak tahu apa apa tentang kepengurusan organisasi sering mengalami masalah".

Degg!!
Acha sangat terkejut dengan penuturan Azka tadi. Bahkan, menjadi kapten futsal pun dilakukan Azka untuk menarik sedikit perhatian Acha.

Dengan wajah terkejutnya itu, Azka lalu tertawa kencang. Acha begitu lugu jika berbicara masalah rasa. Mungkin karena ini Acha jadi banyak disukai kaum adam di sekolahnya. Begitu lugu dan lucu.

Anya dan AryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang