It's for kak ismichairunnisa!
Aku ngga yakin bisa bikin kak ismi nyengir-nyengir sendiri ato nggak, tapi FYI aja, aku buatnya sambil nyengir-nyengir sendiri
P.S. waktu baca play lagunya Boyce Avenue ft. Megan Nicole yang judulnya Heaven ya! :)
ENJOY! xx
"Ismi!" Sontak aku menoleh pada sumber suara yang memanggilku barusan.
"Hey, Zayn. Ada apa kau memanggilku?" Aku tersenyum saat Zayn berlari kecil kearahku dengan sepeda yang ia tuntun.
"Kau mau bersepeda bersamaku?" Tawar Zayn.
"Umm.." Aku menimbang-nimbang sebentar. "Baiklah!" Jawabku dengan semangat sembari mengulaskan sebuah senyuman.
"Sudah siap?" Tanyanya. Tanganku beranjak mengeratkan peganganku pada perutnya.
"Ready, sir!" Jawabku.
Aku selalu suka berada di dekatnya..
Ia yang selalu mewarnai hari-hariku..
Bahkan disaat ia bertingkah bodohpun memiliki warnanya sendiri..
Thinking about our younger year
There was only you and me
We were wild and young and free
***
London, June 17th 2018.
"Good morning.." Ugh, his morning voice is my weakness you knoooooww
"Good morning, Zayn.." Aku mengulaskan senyuman kearahnya, tanganku mengelus dagunya yang mulai menumbuhkan rambut yang perlu dipangkas.
"You need a shave, bad boy." Bisikku yang masih mengelus dagunya.
Kemudian mataku beranjak menuju matanya yang indah. "I love you, Ismi.." Ucapnya lembut, membuatku menyunggingkan sebuah senyuman sebelum ia mengecup bibirku singkat.
Now nothing can take you away from me
We've been down that road before
But that's over now
You keep me coming back for more
*
O2 Arena, London, February 24th 2013
"Look at you now, Zayn. You're there, and your dream finally came true." Aku tersenyum saat melihatnya bersama grupnya bernyanyi yang kemudian menimbulkan teriakan histeris dari para gadis.
"Do you still remember me? Do you still remember those fucking promises that you made before you go?" Aku menangis melihatnya tertawa dan bercengkrama bersama keempat sahabatnya yang lain.
"I bet you're not. You already have that blondie girl now." Aku tersenyum miris berusaha menghentikan tangisanku. Tapi nyatanya aku tidak bisa! Kenangan itu terlalu kuat dan semakin kuat setiap harinya!
"Do you know I'm here just for you?"
"I bet you're not. I could see that blondie girl watching you too. You definitely only see her." Hatiku mencelos mulai tadi memperhatikan senyuman penuh arti gadis blonde yang jaraknya hanya beberapa langkah dariku.
"But I just want you to know that I'm still 'Ismi'. And I'm hoping you're still 'Zayn'.." Aku tersenyum sembari menangis kemudian.
"Hey.. You must be Perrie, right?" Aku berusaha tersenyum setelah aku dapat mengendalikan diriku sendiri.
"Yyyaaa." Ia tersenyum kepadaku. "Who are you?" Tanyanya dengan mimik bingung.
"I'm Ismi." Jawabku sembari tertawa kecil. Dan ketahuilah aku sedang berusaha menahan air mataku yang hendak jatuh kembali. "Could you give this to Zayn, please?" Pintaku dengan wajah berharap.
Aku tahu saja Perrie tidak akan mengetahuiku. Ia pasti beranggapan kalau aku ini Directioners.
"Oh sure.. I will give it to him. Tadi siapa namamu?" Tanyanya.
"Well, thank you so much. My name is Ismi. It's nice to meet you, Perrie. You both are.. The most perfect.. Couple.. I've ever seen." TAHUKAH KAU KALAU AKU BERUSAHA SEKUAT TENAGA UNTUK TIDAK MENETESKAN AIR MATAKU DISINI SEKARANG?
"Thank you so much.. It's nice to see you too.." Katanya sembari mengulas senyuman manis.
*
"Zayn?" Tanyaku memecah lamunan.
"Yes, honey?" Ia balik bertanya kepadaku.
"Apakah aku boleh bertanya sesuatu padamu?" Tanyaku lagi.
"Ada apa memangnya?" Ia langsung memasang mimik serius dengan tangannya yang masih mengelus rambutku dengan lembut.
"Kenapa.. Waktu itu kau meninggalkan Perrie dan setelah itu.. Kau memilih untuk menikah denganku?" Tanyaku dengan hati-hati.
Diluar dugaan, Zayn tersenyum.
"Kau tahu? Aku tidak tahan untuk tidak melihat wajahmu selama setahun pertama saat aku berada di One Direction. Aku juga tidak pernah benar-benar serius dengan Perrie." Ujarnya membuatku sedikit terkesiap.
"Lalu di malam saat kau datang ke konserku dan menitipkan sesuatu pada Perrie, sejak saat itu juga hubungan kami goyah. Dan kemudian aku yang memutuskannya, karena aku tahu, Perrie akan berusaha mempertahankan hubungan itu walaupun aku sudah menyerah." Lanjutnya.
"So cruel." Ujarku.
"I am. But sometimes, love could makes anyone to do some cruel things to anyone. For example, kau menolak kapten football-yang jelas-jelas idaman semua gadis-yang sudah mati-matian mengejarmu. Agree?" Zayn menggemakan tawa lebar setelah mengucapkannya. Dasar sinting.
"Kalau tidak karena menunggumu, sekarang aku sudah memiliki anak bersamanya, bodoh!" Kataku lalu mendengus kesal.
Zayn mengecup bibirku singkat sebelum mengatakan, "I love you, Ismi.."
Suara mesin mobil yang baru saja dimatikan terdengar hingga kamar kami. Siapa memangnya?
"Homeeey! Mooomm? Daaadd? I'm home with uncle Harry!" Oh there she comes.
**
GIMANA? :D
It's not long enough but I hope you like it <3
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot
Short Story[CLOSED] This book contains a highly dozed imagine of One Direction lads; Harry Styles, Louis Tomlinson, Zayn Malik, Niall Horan, Liam Payne.