Need You Now (Zayn Malik)

1K 62 2
                                    

Well, this one I'm gonna proud because I can finished it even though I'm not feeling well because of the heart attack I've got earlier this morning.

Okay, let's just forget about the heart attack thing. And this one came from xyeaharryx! I do hope you like it! xx

P.S: I wrote it while Need You Now by Lady Antebellum and Half A Heart by One Direction played on my phone, so better you play it :)


[Sarah's POV]

"Astaga, Sarah! Kapan sih kau mau menghentikan kebiasaan barumu yang buruk?!" Pekikan seorang gadis membuatku menoleh singkat lalu kembali lagi meneguk liquor yang entah keberapa.


"Sarah, look at me. I cared too much about you. Berhenti seperti ini." Eleanor memegang kedua pipiku dengan kedua telapak tangannya. Melihat wajahnya saja mengingatkanku dengan Zayn.


Pria itu lagi...


Aku memeluk Eleanor dengan erat, sementara ia hanya mengusap-usap rambutku dengan lembut. "Ele, apa kau sudah bertemu dengan Zayn? Apa ia tidak merindukanku? Apa ia sudah membenciku? Apa ia masih asyik dengan wan—"


"Shh.. Sudah, Sarah.. Aku akan berbicara lagi pada Zayn nanti. Ok?" Aku mengangguk kemudian. Ele beranjak dari tempatnya, kemudian bisa dilihat dari gerak-geriknya ia membereskan kamarku.


Aku tahu aku cengeng. Sangat cengeng sekali. Dan aku benci berada di posisi seperti ini. Tapi aku juga tahu ini sepenuhnya kesalahanku, aku yang terlalu berlebihan. He might be right that I'm a control freak.


"Sarah.." Sebuah suara yang benar-benar kuhapal memenuhi telingaku. Louis, itu Louis. Tidak salah lagi, ia tersenyum kearahku. Dalam detik selanjutnya aku segera berlari kearahnya memeluknya erat.


"Louis.." Aku tidak kuasa menahan air mata bertemu sepupuku satu ini. Ia yang dulu mempertemukanku dengan Zayn.


Zayn..


"Shh.. Sudahlah, jangan menangis lagi." Ia membelai rambutku sembari terus menuntunku untuk duduk di tempat tidur yang sudah di bereskan oleh Ele.

"Minumlah dulu.." Ele memberikanku tablet aspirin dan segelas air mineral. Setelah menelan tablet aspirin itu Louis membantuku berbaring dan menarik selimutku hingga menutupi tubuhku.

"Tidurlah. Aku akan menginap disini hingga lusa." Louis mengelus-elus rambutku sejenak sebelum ia beranjak dari tempat tidurku dan mematikan lampu kamarku, menyisakan lampu tidur yang masih menerangi kamarku.


Malam kesekianku tidur mengenakan jaket kulit hitam milikmu yang masih tertinggal di rumahku.

Malam kesekianku tidur dengan air mata penyesalan.


Apa kabarmu, Zayn? Kabarku buruk disini. Aku.. Aku terlalu merindukanmu..


And I wonder if I ever cross your mind?
For me it happens all the time

**

[Zayn's POV]

"Zayn!" Aku tersentak dan seketika tersadar dari lamunanku saat menemukan gadis di depanku sedang menjentikkan jarinya dan berusaha menyadarkanku.

One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang