"Baju rapi, rambut udah dikasih pomade, sepatu kinclong, buku udah, alat tulis udah, beres semua nih. Tapi kok kaya ada yang ketinggalan, apaan ya..." Alvin berbicara sendiri sambil mencari cari sesuatu yg dirasanya tertinggal.
"Ahaa! Hp gue sama earphone nya!" Alvin pun bergegas mengambil hp nya.
"Anjirrr mati, lupa gua cas kali ya semalem. Bodo ah" akhirnya Alvin berangkat ke sekolah dan meninggalkan hpnya di rumah.
Sesampainya Alvin di sekolah, hampir semua murid perempuan berteriak histeris dan tidak bisa diam. Karena merasa risih, Alvin langsung turun dari mobilnya dan berlari keluar gerbang sekolah. Alvin mengitari sekolahnya sampai ia tiba di gerbang belakang sekolah. Alvin mengintip ke dalam, dan tidak ada siswi siswi fans fanatiknya. "Aman" batinnya sambil mengelus dada. Alvin pun langsung memasuki gerbang belakang sekolah yang berdekatan dengan kantin.
*****
"Iya Dy, sebel banget kan. Abis gitu gue telfonin gabisa lagi"
Ayla melanjutkan ocehan nya sampai dia melihat sosok yang sedari tadi Ayla ceritakan."La, itu kan..."
"Ih Maudy, gua kan belum selesai ngomong. Jangan dulu dipotong dong"
"Enggak La, ini beneran. Itu... Itu Alvin!" perkataan Maudy refleks membuat Ayla menoleh ke arah yang ditunjuk Maudy.
Tanpa basa basi lagi, Ayla berlari menghampiri Alvin yang dengan tenangnya berjalan menuju kelasnya.
"Alvin!" panggilan Ayla sontak membuat Alvin berhenti berjalan dan menatap ke arah Ayla.
"Apaan?" jawab Alvin malas. Ayla yang melihat Alvin menjawab dengan tenang membuat dirinya geram.
"Ih Alvin! Lo sadar gak sih? Hp gue sama HP lo tuh ketuker. Masa lo gak nyadar sama sekali" tutur Ayla geram.
"Ah masa sih? Kok gue gak tau?" Alvin masih menjawab dengan cuek. Ayla mengeluarkan sebuah Hp dari saku seragamnya.
"Ini apaan?" tanya Ayla
"Handphone"
"Warnanya?"
"Item"
"Merknya?"
"Ummm apple?"
"Jadi ini hp punyaa?"
"Mana gue tau"
"Ini punya lo Alviiin"
"Hp gue ada di rumah, mati. Batrenya abis"
Ayla yang mendengarnya langsung melongo mendengar penuturan Alvin.
"Itu Hp gue Alviiin" ucap Ayla sambil menghentak hentakan kakinya. Ayla menyalakan Hp itu dan memperlihatkannya kepada Alvin.
"Tuh liat sendiri kan, ini tuh Hp lo". Alvin mengambil Hpnya dan melihat lihat isinya.
"Iya sih ini punya gue, kok gue baru sadar yah?" sahut Alvin dengan muka polosnya. "Kok bisa sih gue suka sama orang kaya dia" batin Ayla.
"Yaudah sekarang Hp gue gimana?"
"Lo ambil aja gih ke rumah gue. Gue males bolak balik. Lagian pulang sekolah gue mau ngeberesin project DJ gue."
Deg. Gue disuruh ke rumahnya. Gue disuruh ke rumah Alvin. Aaaa dengan senang hati.
"Gue kan gatau rumah lo, jadi gimana dong?" tanya Ayla ngode pengen dianterin Alvin :v
"Yaudah deh, pulang sekolah lo tunggu di parkiran"
"Demi apaa gue pulang bareng Alvin aaa!!!" batin Ayla menjerit senang. Ayla pun membayangkan dirinya pulang dengan Alvin."Woy! ngelamun terus"
Ayla yang sedang asik asiknya melamun dikejutkan oleh suara Maudy."Iih Maudy, kalau gue jantungan gimana? Lo mau tanggung jawab?" marah Ayla.
"Yee maaf, abisnya lo sih ngelamun sambil senyum senyum sendiri. Bayangin apa hayooo" jawab Maudy sambil cengengesan.
Seketika muka Ayla memerah menahan malu karena menyadari sejak tadi dirinya melamun sambil senyum senyum sendiri.
"Enggak kok Dy, eh btw Alvin kemana?" tanya Ayla sambil celingak celinguk nyariin Alvin.
"Eeeh ngelamun mulu sih. Noh liat tuh orangnya udeh pegi jauh" jawab Maudy menggunakan logat Betawinya.
Ayla melihat ke arah yang ditunjuk Ayla. Dan benar saja, Alvin sudah pergi lumayan jauh dari tempatnya.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Yang Tak Seharusnya
Teen FictionAyla tidak pernah mengira rasa yang selama ini dipendamnya sendirian akan terbalaskan. Harapan yang semula hanya angan angan kini berubah menjadi kenyataan. Sebuah rasa yang selama ini dipendamnya untuk seseorang yang bahkan mungkin tak mengenalnya...