Terdengar suara deru mobil dan klakson yang dibunyikan beberapa kali. Mobil itu berhenti tepat di depan sebuah rumah bercat putih yang cukup besar. Bunyi klakson mobil yang terus terdengar cukup mengganggu orang orang yang berada dalam rumah itu.
"Bi, tolong bilangin dong ke orang yang klakson klakson itu. Tolong berhenti" ucap pemilik rumah itu.
Saat orang yang dipanggil "Bi" itu hendak berjalan keluar, Ayla turun dari tangga dengan tergesa gesa.
"Gausah bi, itu temen Ayla kok" suara Ayla membuat langkah Bi Asih terhenti.
"Eh Neng Ayla, kalau begitu bibi izin ke belakang yah Neng" ucap Bi Asih kepada Ayla. Ayla hanya mengangguk menanggapi ucapan Bi Asih.
"Jadi itu suara mobil temen kamu?" sebuah pertanyaan yang membuat Ayla menoleh.
"Iya Mah" jawab Ayla sambil menuruni tangga.
"Emangnya kamu mau kemana?"
"Itu temen Ayla jadi guest star gitu di acara pembukaan cafe. Ayla diundang kesana. Jadi sekarang Ayla mau kesana deh. Boleh yaa mah" ujar Ayla memelas.
"Iya iya, asal pulangnya jangan malem malem yah"
"Kalau subuh boleh dong Mah... Hahaha" canda Ayla.
"Dasar kamu yah" ucap Mamah Ayla sambil mencubit pinggang anaknya.
"Aduh ampun Mah, Ayla berangkat sekarang yaa! Assalamualaikum" ucap Ayla sambil berlalu pergi dengan gembira dan senyum yang terus menempel di bibirnya.
*****
"Tok tok" Ayla mengetuk kaca pintu mobil Rasya. Tak lama, Rasya pun turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Ayla.
"Nunggu nya lama yah? Maaf banget yah" ucap Ayla.
"Santai aja kali, disuruh nunggu seabad juga gua mah mau kok" jawab Rasya sambil tersenyum kepada Ayla.
"Hehehe" akhirnya Ayla hanya bisa tertawa yang dipaksakan untuk menanggapi ucapan Rasya yang menurutnya garing :v
Hening. Kembali menyelimuti mereka berdua yang sedang menuju cafe tempat Alvin akan tampil.
"Lo udah lama temenan sama Alvin?" ucap Ayla akhirnya memecah keheningan.
"Hmmm lumayan" jawab Rasya sambil tetap fokus menyetir.
"Sejak kapan?" tanya Ayla kembali.
"Hah? Apanya?" mungkin Rasya kurang mengerti apa yang diucapkan Ayla."Lo temenan sama Alvin"
"Oh itu. Gue sama Alvin udah kenal lama. Bisi dibilang kita itu sahabatan. Pertama kali gue kenal sama Alvin itu waktu gue kelas 1 SD. Sejak saat itu yaa Alvin jadi sahabat gue. Gue sama dia sekolah di SD yang sama, SMP yang sama, bahkan sekarang pun SMA masih tetep sama" Jawab Rasya panjang lebar.
"Kayanya seru yah jadi kalian. Punya sahabat yang selalu ada, punya sahabat yang bisa dijadiin tempat curhat, yaa pokoknya punya sahabat yang saling melengkapi lah" ujar Ayla sambil memandang kosong ke depan.
"Lo juga kan ada si Maudy yang galaknya bener bener dah itu naujubilah" ucap Rasya sambil bergidik ngeri membayangkan Maudy.
Ucapan Rasya sontak membuat Ayla tertawa. "Sebenernya dia itu baik banget loh!" ucap Ayla di sela tawanya.
"Baik dari mana? Dari HongKong?" ucap Rasya yang masih bergidik ngeri.
"Tapi kenapa tadi tiba-tiba lo nanyain gue sama Alvin?" tanya Rasya mulai curiga.
"Ah enggak, lo sama Alvin kan deket banget. Gue juga cuma penasaran doang kok" kilah Ayla.
Tak terasa, mobil yang ditumpangi mereka akhirnya sampai di cafe. Mereka pun turun dari mobil dan berjalan memasuki cafe.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Yang Tak Seharusnya
Teen FictionAyla tidak pernah mengira rasa yang selama ini dipendamnya sendirian akan terbalaskan. Harapan yang semula hanya angan angan kini berubah menjadi kenyataan. Sebuah rasa yang selama ini dipendamnya untuk seseorang yang bahkan mungkin tak mengenalnya...