"Pagi Maudy" seru Ayla saat ia baru sampai di kelasnya.
"Tumben loh pagi pagi nyapa gue sambil senyam senyum gitu. Kesambet apaan loh?"
"Ih Maudy gitu amat sih jawabnya. Jawab pagi kek" Ayla membalas ketus sambil berjalan ke arah bangkunya bersama Maudy.
"Abis lo aneh banget. Gak biasa nya lo kaya gini. Jangan jangan lo..."
Ayla menatap Maudy dengan penasaran. Berharap Maudy tau apa yang sedang dirasakannya.
"Jangan jangan lo dapet sms yang isinya 'selamat anda mendapatkan uang sebesar 1 juta rupiah dipotong pajak' jugijag gijug gijag gijug koplak koplak hahahaha" sambung Maudy sambil tertawa yang diakhiri joget ala Caesar YKS.
"Ih Maudy please deh. Lo gak lucu" Ayla membalas sambil memasang wajah cemberut.
"Uh uhh sahabatku tersayang maafkan aku yah. Aku kan hanya bercanda" canda Maudy dengan wajah yang diimut imutkan seperti anak kecil.
"Maudy iiih bete ah gue" Ayla kembali cemberut sambil melipat kedua tangannya.
Melihat hal itu membuat Maudy tertawa kembali. Karena Ayla terlihat kesal dan tidak berhenti cemberut, akhirnya Maudy menghentikan tawanya dan mulai membujuk Ayla."Ayla, maafin gue dong. Gue kan cuma bercanda. Lagian lo juga gak biasanya tiba tiba senyam senyum gitu kaya orang stres" Maudy berniat untuk tertawa, namun niatnya ia urungkan karena melihat wajah Ayla yang masih kesal.
"Aylaaaaa. Gue serius nih sekarang, gabakalan bercanda lagi. Maafin gue yah" nada bicara Maudy seperti orang memelas. Belum lagi wajahnya yang tampak seperti orang mita dikasihani.
Melihat itu membuat Ayla ingin tertawa, tentu saja. Tapi ia menahannya karena untuk menjaga ekspresinya agar terlihat masih kesal.
"Aylaaaa" mohon Maudy lagi.
"Udah deh Dy, gausah alay kaya gini. Iya gue maafin" jawab Ayla akhirnya.
"Nah gitu dong! Ngomong kek dari tadi. Gue kan serasa orang gila ngomong sendiri kaga ada yang jawab"
"Abisnya lo bikin gue kesel sih. Mood gue langsung turun tau gak"
"Iya deh iyaa gue minta maaf yeh Neng Ayla. Gue kan cuma niat becanda doang"
Ayla pun memanyunkan bibirnya sambil memutar bola matanya.
******
"Heh Vin! Oyy!" Rasya memanggil Alvin sambil menyikut lengan Alvin.
"Hmm" jawab Alvin sambil meminum jus nya.
"Vin, dengerin gue dong. Serius nih!" kali ini Rasya menarik narik lengan Alvin agar Alvin mendengarkan ucapannya.
"Iyeh iyeh. Apaan?"
"Menurut lo si Ayla itu orangnya gimana?" Rasya bertanya penuh semangat.
Pertanyaan Rasya membuat Alvin mengerutkan kening "Maksud lo?"
"Dia baik atau apa gitu"
Alvin terlihat berfikir "Dia baik"
Jawaban Alvin membuat Rasya mengangakan mulutnya. "Cuma segitu doang?"
"Yaterus gue harus jawab apa lagi?" balas Alvin sambil terus meminum jus nya.
Rasya yang sudah tau sifat Alvin yang terlalu dingin bahkan untuk berbicara saja hanya bisa membuang nafas. Tapi Rasya tidak kehabisan ide untuk terus bertanya pada Alvin tentang Ayla.
"Menurut lo dia cantik gak?" tanya Rasya.
"Dia siapa?"
"Ya si Ayla lah. Lo pikir kita lagi ngomongin siapa? Bu Ratih guru fisika yang galak itu hah? Gak mungkin lah" balas Rasya sewot.
Alvin hanya mengangguk ngangguk tanda setuju. Buat apa juga Rasya bertanya Bu Ratih cantik atau tidak. Satu sekolah pun tahu, Bu Ratih selalu memakai make up tebal dan krim pemutih kulit pada tubuh berlemaknya. Membayangnkannya saja membuat Alvin bergidik ngeri.
"Jadi gimana Vin? Si Ayla itu cantik gak?" pertanyaan Rasya menarik Alvin ke dunia nyata dari bayangan tentang sosok Bu Ratih.
"Si Ayla itu yaaa lumayan lah. Kulitnya putih normal, rambutnya item kecoklatan panjang, bola matanya coklat, tangannya dua, jarinya lima lima, lobang idungnya dua, kupingnya dua, kaki nya dua, oh iya! Kakinya napak gak ngelayang. Terus apa lagi yaaa?"
"Alvin. Becanda lo jelek" ucap Rasya dengan ekspresi datar.
"Muka lo kali yang jelek hahahaha" kali ini Alvin mengeluarkan tawanya karena puas mengejek Rasya.
"Susah ya ngomong sama lo. Moal kaotakan!" Rasya mengatai Alvin dengan bahasa sunda kasar yang ia dapat dari sepupunya.
"Moal kaotakan apaan tuh?" tanya Alvin bingung.
"Enggak, enggak, gaada apa apa. Mending lo jawab aja. Si Ayla itu cantik apa ngga?"
"Menurut gue, Ayla itu..." Alvin menggantungkan jawabannya untuk membuat Rasya penasaran. "Cantik" sambung Alvin sambil menyunggingkan sebuah senyuman di bibirnya.
To be continued
Ps: moal kaotakan itu bahasa sunda artinya gabakal kepikiran. Moal itu artinya gak bakal. Kaotakan itu artinya ke otakin atau kepikiran. Jadi artinya gabakal bisa ke pikirin gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Yang Tak Seharusnya
Teen FictionAyla tidak pernah mengira rasa yang selama ini dipendamnya sendirian akan terbalaskan. Harapan yang semula hanya angan angan kini berubah menjadi kenyataan. Sebuah rasa yang selama ini dipendamnya untuk seseorang yang bahkan mungkin tak mengenalnya...